Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono mengatakan di Jakarta, Jumat, bahwa nilai tersebut terdiri dari aliran modal asing keluar bersih di pasar Surat Berharga Negara (SBN) sebesar Rp3,31 triliun dan di Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) Rp0,41 triliun. Namun, terdapat modal asing masuk bersih di pasar saham senilai Rp0,52 triliun.
Berdasarkan data transaksi sejak awal tahun 2024 hingga 25 Januari 2024, total modal asing masuk bersih di pasar SBN mencapai Rp7,11 triliun, di pasar saham Rp7,35 triliun dan di SRBI Rp18,92 triliun.
Selanjutnya, premi risiko investasi atau premi credit default swaps (CDS) Indonesia 5 tahun per 25 Januari 2024 sebesar 74,11 basis poin (bps), naik dibandingkan per 19 Januari 2024 yang sebesar 73,13 bps.
Rupiah di awal perdagangan Jumat (26/1) dibuka merosot ke level Rp15.825 per dolar AS dibandingkan dengan Rp15.820 per dolar AS pada penutupan perdagangan Kamis (25/1). Sedangkan indeks dolar AS menguat ke level 103,57 di akhir perdagangan Kamis (25/1).
Lebih lanjut Erwin menuturkan imbal hasil atau yield SBN Indonesia tenor 10 tahun stabil di 6,63 persen. Sedangkan imbal hasil surat utang AS alias US Treasury Note tenor 10 tahun turun ke level 4,118 persen.
BI terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait serta mengoptimalkan strategi bauran kebijakan guna menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan untuk mendukung pemulihan ekonomi lebih lanjut.