Palangka Raya (ANTARA) - Dinas Perdagangan Koperasi UKM dan Perindustrian (DPKUKMP) Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah mendukung penggunaan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) atau standarisasi pembayaran menggunakan metode QR Code untuk menghindari peredaran uang palsu.
Sekretaris DPKUKMP Kota Palangka Raya Hadriansyah di Palangka Raya, Senin, menuturkan bahwa selama ini ada sekitar seratus lebih pedagang di Palangka Raya, khususnya di Pasar Kahayan dan pelaku UMKM sudah ketika bertransaksi jual beli menggunakan QRIS.
"Untuk keseluruhan di tahun 2023 itu di kawasan Pasar Kahayan Jalan Tjilik Riwut Km 1 Palangka Raya pedagang yang menggunakan QRIS di atas seratus lebih, sepengetahuan saya," katanya.
Ia mengungkapkan, banyak manfaat yang didapatkan oleh para pedagang baik itu pedagang sayur, daging, toko pakaian serta pedagang lainnya ketika memanfaatkan QRIS.
Selain mengantisipasi peredaran uang palsu, kemudian juga memudahkan para pengunjung tidak sulit dalam bertransaksi buktinya masyarakat sangat nyaman dalam menggunakan transaksi QRIS tersebut.
Baca juga: Kisruh soal gaji, Polda Kalteng akan profesional tangani kasus Kalteng Putra
"Ya saya berharap ke depan pengunjung bertransaksi saat belanja juga sudah menggunakan QRIS. Selain menghindari peredaran uang palsu, masyarakat juga sudah mengikuti kemajuan zaman yakni kemajuan dunia digitalisasi," ucapnya.
Orang nomor dua di lingkup DPKUKMP Kota Palangka Raya itu juga mengimbau, agar masyarakat juga benar-benar memanfaatkan program QRiS yang selama ini sudah digaungkan oleh pihak perbankan yang ada di Kota Palangka Raya.
Aplikasi QRIS tersebut juga sangat memudahkan masyarakat, karena aplikasi tersebut juga langsung terhubung dengan Anjungan Tunai Mandiri (ATM) milik masyarakat.
Bahkan setiap kali berbelanja menggunakan QRIS tersebut, tentunya laporan transaksi juga ada tertera di dalam aplikasi tersebut dan juga mudah menghitungnya.
"Ya ini juga mengantisipasi terjadinya tindak kejahatan seperti copet serta lain sebagainya, karena pengunjung tidak perlu membawa uang tunai terlalu banyak karena sudah membawa alat transaksi digital menggunakan handphone," demikian Hadriansyah yang akrab disapa Adaw.
Baca juga: DPKUKMP Palangka Raya tingkatkan daya saing IKM
Baca juga: Tangani tunggakan pelanggan, PDAM Palangka Raya gandeng Kejari
Baca juga: Peserta semakin paham manfaat JKN usai jalani pengobatan
Sekretaris DPKUKMP Kota Palangka Raya Hadriansyah di Palangka Raya, Senin, menuturkan bahwa selama ini ada sekitar seratus lebih pedagang di Palangka Raya, khususnya di Pasar Kahayan dan pelaku UMKM sudah ketika bertransaksi jual beli menggunakan QRIS.
"Untuk keseluruhan di tahun 2023 itu di kawasan Pasar Kahayan Jalan Tjilik Riwut Km 1 Palangka Raya pedagang yang menggunakan QRIS di atas seratus lebih, sepengetahuan saya," katanya.
Ia mengungkapkan, banyak manfaat yang didapatkan oleh para pedagang baik itu pedagang sayur, daging, toko pakaian serta pedagang lainnya ketika memanfaatkan QRIS.
Selain mengantisipasi peredaran uang palsu, kemudian juga memudahkan para pengunjung tidak sulit dalam bertransaksi buktinya masyarakat sangat nyaman dalam menggunakan transaksi QRIS tersebut.
Baca juga: Kisruh soal gaji, Polda Kalteng akan profesional tangani kasus Kalteng Putra
"Ya saya berharap ke depan pengunjung bertransaksi saat belanja juga sudah menggunakan QRIS. Selain menghindari peredaran uang palsu, masyarakat juga sudah mengikuti kemajuan zaman yakni kemajuan dunia digitalisasi," ucapnya.
Orang nomor dua di lingkup DPKUKMP Kota Palangka Raya itu juga mengimbau, agar masyarakat juga benar-benar memanfaatkan program QRiS yang selama ini sudah digaungkan oleh pihak perbankan yang ada di Kota Palangka Raya.
Aplikasi QRIS tersebut juga sangat memudahkan masyarakat, karena aplikasi tersebut juga langsung terhubung dengan Anjungan Tunai Mandiri (ATM) milik masyarakat.
Bahkan setiap kali berbelanja menggunakan QRIS tersebut, tentunya laporan transaksi juga ada tertera di dalam aplikasi tersebut dan juga mudah menghitungnya.
"Ya ini juga mengantisipasi terjadinya tindak kejahatan seperti copet serta lain sebagainya, karena pengunjung tidak perlu membawa uang tunai terlalu banyak karena sudah membawa alat transaksi digital menggunakan handphone," demikian Hadriansyah yang akrab disapa Adaw.
Baca juga: DPKUKMP Palangka Raya tingkatkan daya saing IKM
Baca juga: Tangani tunggakan pelanggan, PDAM Palangka Raya gandeng Kejari
Baca juga: Peserta semakin paham manfaat JKN usai jalani pengobatan