Jakarta (ANTARA) - Kongres XVI Gerakan Pemuda (GP) Ansor menetapkan Addin Jauharuddin sebagai Ketua Umum Pimpinan Pusat GP Ansor 2024-2029.
Berdasarkan siaran pers yang diterima ANTARA di Jakarta, Jumat, Addin terpilih secara aklamasi usai seluruh peserta Kongres XVI GP Ansor menyepakati dirinya menjadi penerus tongkat estafet kepemimpinan H Yaqut Cholil Qoumas.
Usai terpilih, Addin mengaku bakal fokus dalam mengembangkan dua bidang yang menjadi prioritasnya. Pertama, pembangunan sumber daya manusia. Kedua, penguatan ekonomi kader Ansor.
Selain itu, ia mengaku bakal melanjutkan program-program yang telah dilaksanakan Gus Yaqut selama masa kepemimpinannya.
"Melanjutkan apa yang sudah dibangun Gus Ketum, Gus Yaqut," ujar Addin.
Dia juga menyebut bahwa kepemimpinannya ke depan bakal membawa Ansor menjadi penggerak agenda besar perjuangan Nahdlatul Ulama.
"Ansor sebagai elemen genetik NU menjadi penggerak dari agenda-agenda perjuangan Nahdlatul Ulama," katanya.
Kader GP Ansor kelahiran Cirebon, Jawa Barat ini sebelumnya mengemban amanah sebagai Bendahara Umum GP Ansor masa khidmah 2016-2021.
Sebelum aktif dalam GP Ansor, Addin merupakan kader Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII). Di organisasi itu, ia bahkan pernah mengemban amanah sebagai pucuk pimpinannya, yakni menjadi Ketua Umum untuk masa khidmah 2011-2013.
Berdasarkan siaran pers yang diterima ANTARA di Jakarta, Jumat, Addin terpilih secara aklamasi usai seluruh peserta Kongres XVI GP Ansor menyepakati dirinya menjadi penerus tongkat estafet kepemimpinan H Yaqut Cholil Qoumas.
Usai terpilih, Addin mengaku bakal fokus dalam mengembangkan dua bidang yang menjadi prioritasnya. Pertama, pembangunan sumber daya manusia. Kedua, penguatan ekonomi kader Ansor.
Selain itu, ia mengaku bakal melanjutkan program-program yang telah dilaksanakan Gus Yaqut selama masa kepemimpinannya.
"Melanjutkan apa yang sudah dibangun Gus Ketum, Gus Yaqut," ujar Addin.
Dia juga menyebut bahwa kepemimpinannya ke depan bakal membawa Ansor menjadi penggerak agenda besar perjuangan Nahdlatul Ulama.
"Ansor sebagai elemen genetik NU menjadi penggerak dari agenda-agenda perjuangan Nahdlatul Ulama," katanya.
Kader GP Ansor kelahiran Cirebon, Jawa Barat ini sebelumnya mengemban amanah sebagai Bendahara Umum GP Ansor masa khidmah 2016-2021.
Sebelum aktif dalam GP Ansor, Addin merupakan kader Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII). Di organisasi itu, ia bahkan pernah mengemban amanah sebagai pucuk pimpinannya, yakni menjadi Ketua Umum untuk masa khidmah 2011-2013.