Palangka Raya (ANTARA) -
"Sepekan mendatang merata di wilayah Kalteng berpotensi terjadi hujan sedang hingga lebat, yang disertai petir atau kilat dan angin kencang. Kondisi ini berpotensi menjadi penyebab banjir," katanya di Palangka Raya, Minggu.
Pihaknya juga meminta masyarakat di provinsi berjuluk "Bumi Tambun Bungai, Bumi Pancasila" itu agar waspada dan berhati-hati terhadap dampak bencana lain yang ditimbulkan, seperti genangan air, tanah longsor, dan pohon tumbang.
Potensi hujan sedang hingga lebat, lanjutnya, diperkirakan terjadi hingga 11 Februari 2024 itu merata di 13 kabupaten dan satu kota di Kalteng, yaitu Kabupaten Kotawaringin Barat, Kotawaringin Timur, Sukamara, Lamandau, Seruyan, Katingan, Gunung Mas, Murung Raya, Barito Utara, Barito Selatan, Barito Timur, Pulang Pisau, Kapuas, dan Kota Palangka Raya.
Apalagi beberapa kabupaten di Kalteng seperti Kabupaten Barito Utara, Kabupaten Barito Selatan, Murung Raya, dan Kota Palangka Raya, juga terendam banjir dengan sekitar 49.808 Kepala Keluarga (KK) terdampak pada akhir Januari lalu.
"Pada rentang waktu hingga sepekan mendatang masyarakat juga harus mewaspadai potensi hujan lokal dengan intensitas sedang hingga lebat, dengan durasi singkat yang dapat disertai petir atau kilat dan angin kencang ataupun angin puting beliung," katanya.
Sementara suhu udara di Kalteng berkisar antara 22-33 derajat Celsius, dengan kelembaban udara berkisar antara 60-100 persen, dan angin umumnya bertiup dari barat daya-timur Laut berkecepatan antara 10-20 kilometer per jam.
Baca juga: Gubernur Kalteng ajak masyarakat sukseskan pemilu sebagai perwujudan nilai demokrasi
Saat terjadi hujan lebat disertai angin kencang dan petir, lanjut Ihsan, masyarakat diminta segera mencari tempat berlindung yang aman seperti di dalam rumah atau gedung.
"Jauhi papan reklame atau baliho, pohon besar, dan jangan berada di lapangan atau tempat terbuka untuk menghindari sambaran petir atau pohon tumbang dan sejenisnya. Berlindunglah di bangunan permanen," katanya.
Untuk dapat memperbaharui informasi perkembangan cuaca, masyarakat dapat mengakses layanan yang diberikan BMKG melalui laman resmi BMKG, aplikasi BMKG dan berbagai media sosial BMKG.
Dalam rangka meningkatkan kewaspadaan dan antisipasi dini terhadap potensi bencana alam akibat cuaca, BMKG juga selalu menyampaikan prakiraan dan perkembangan cuaca terbaru kepada pemerintah daerah dan instansi vertikal agar dapat segera melakukan antisipasi bencana akibat cuaca ekstrem.
Baca juga: Pemprov beri 3.000 paket sembako bantu warga Bartim
Baca juga: Pemprov Kalteng sediakan pangan murah bagi masyarakat di Barito Selatan
Baca juga: Gubernur Kalimantan Tengah beri bantuan Masjid Ar Rahman Jihi Bartim
Prakirawan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Tjilik Riwut Palangka Raya Muhammad Ihsan Sidiq mengimbau masyarakat dan jajaran pemerintah di Kalimantan Tengah (Kalteng) waspada ancaman banjir karena selama sepekan diperkirakan terjadi hujan lebat disertai angin kencang.
"Sepekan mendatang merata di wilayah Kalteng berpotensi terjadi hujan sedang hingga lebat, yang disertai petir atau kilat dan angin kencang. Kondisi ini berpotensi menjadi penyebab banjir," katanya di Palangka Raya, Minggu.
Pihaknya juga meminta masyarakat di provinsi berjuluk "Bumi Tambun Bungai, Bumi Pancasila" itu agar waspada dan berhati-hati terhadap dampak bencana lain yang ditimbulkan, seperti genangan air, tanah longsor, dan pohon tumbang.
Potensi hujan sedang hingga lebat, lanjutnya, diperkirakan terjadi hingga 11 Februari 2024 itu merata di 13 kabupaten dan satu kota di Kalteng, yaitu Kabupaten Kotawaringin Barat, Kotawaringin Timur, Sukamara, Lamandau, Seruyan, Katingan, Gunung Mas, Murung Raya, Barito Utara, Barito Selatan, Barito Timur, Pulang Pisau, Kapuas, dan Kota Palangka Raya.
Apalagi beberapa kabupaten di Kalteng seperti Kabupaten Barito Utara, Kabupaten Barito Selatan, Murung Raya, dan Kota Palangka Raya, juga terendam banjir dengan sekitar 49.808 Kepala Keluarga (KK) terdampak pada akhir Januari lalu.
"Pada rentang waktu hingga sepekan mendatang masyarakat juga harus mewaspadai potensi hujan lokal dengan intensitas sedang hingga lebat, dengan durasi singkat yang dapat disertai petir atau kilat dan angin kencang ataupun angin puting beliung," katanya.
Sementara suhu udara di Kalteng berkisar antara 22-33 derajat Celsius, dengan kelembaban udara berkisar antara 60-100 persen, dan angin umumnya bertiup dari barat daya-timur Laut berkecepatan antara 10-20 kilometer per jam.
Baca juga: Gubernur Kalteng ajak masyarakat sukseskan pemilu sebagai perwujudan nilai demokrasi
Saat terjadi hujan lebat disertai angin kencang dan petir, lanjut Ihsan, masyarakat diminta segera mencari tempat berlindung yang aman seperti di dalam rumah atau gedung.
"Jauhi papan reklame atau baliho, pohon besar, dan jangan berada di lapangan atau tempat terbuka untuk menghindari sambaran petir atau pohon tumbang dan sejenisnya. Berlindunglah di bangunan permanen," katanya.
Untuk dapat memperbaharui informasi perkembangan cuaca, masyarakat dapat mengakses layanan yang diberikan BMKG melalui laman resmi BMKG, aplikasi BMKG dan berbagai media sosial BMKG.
Dalam rangka meningkatkan kewaspadaan dan antisipasi dini terhadap potensi bencana alam akibat cuaca, BMKG juga selalu menyampaikan prakiraan dan perkembangan cuaca terbaru kepada pemerintah daerah dan instansi vertikal agar dapat segera melakukan antisipasi bencana akibat cuaca ekstrem.
Baca juga: Pemprov beri 3.000 paket sembako bantu warga Bartim
Baca juga: Pemprov Kalteng sediakan pangan murah bagi masyarakat di Barito Selatan
Baca juga: Gubernur Kalimantan Tengah beri bantuan Masjid Ar Rahman Jihi Bartim