Palangka Raya (ANTARA) -
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kalimantan Tengah (Kalteng) menilai berbagai program dan kegiatan yang selama ini merupakan terobosan atau inovasi pemerintah daerah ataupun TPAKD, berperan penting dalam mendukung berkembangnya perekonomian.
 
"Di Kalimantan Tengah ada berbagai program yang merupakan terobosan dari pemerintah daerah yang sangat bagus untuk didukung serta kembangkan bersama, seperti pengembangan klaster tambak udang vaname di Sukamara, maupun pengembangan klaster petani padi dan jagung di Gunung Mas," kata Kepala OJK Kalteng, Otto Fitriandy dihubungi dari Palangka Raya, Jumat.
 
Otto berharap ke depan program klaster tambak udang vaname atau shrimp estate ini dapat terus bertumbuh dan berkembang. Di era digitalisasi semua dituntut mampu mengikuti perkembangan zaman termasuk dari sisi pengelolaan, pemasaran dan penjualan. 
 
"Seperti halnya program budi daya ini ke depannya dapat bekerja sama untuk mengembangkan budi daya perikanan menggunakan smart technology yang tentunya ramah lingkungan dan lebih ekonomis," jelasnya.
 
Dia menjelaskan, berdasarkan daftar rencana yang telah dilaporkan melalui Sistem Informasi TPAKD Sukamara, terdapat daftar rencana jenis program Kredit Pembiayaan Sektor Prioritas (Kredit Kemitraan Budidaya Udang Vaname).

Baca juga: OJK komitmen tingkatkan kualitas kerja, siap terapkan integritas tertinggi
 
"Ini merupakan salah satu bentuk dukungan dari lembaga jasa keuangan terhadap pengembangan program maupun kegiatan yang diinisiasi oleh pemerintah daerah tersebut," ujarnya.
 
Sama halnya dengan terobosan lain dengan melihat potensi ekonomi daerah yang ada di wilayah Kalimantan tengah, yakni skema pembiayaan klaster petani padi dan jagung di Gunung Mas yang juga harus didukung untuk terus berlanjut.
 
Adapun berkaitan program ini, Bank Kalteng bersama Pemerintah Kabupaten Gunung Mas berkolaborasi mendukung para petani dalam pengembangan pertanian komoditas jagung dan padi.
 
Hal ini ditandai dengan penandatanganan kerja sama antara keduanya dalam pelaksanaan program kemitraan pengembangan komoditas jagung dan padi.
 
"Perjanjian kerja sama ini dalam hal penyaluran pembiayaan kepada petani jagung dan petani di Gunung Mas yang pembayaran kredit dilakukan setelah panen, atau biasa disebut dengan yarnen yakni bayar setelah panen," terang Pelaksana Tugas Direktur Utama Bank Kalteng Marzuki. 

Baca juga: OJK-Kemenko Perekonomian tingkatkan literasi dan inklusi keuangan melalui Kartu Prakerja
 
Dia menjelaskan sesuai arahan Gubernur Sugianto Sabran Bank Kalteng juga berfokus untuk mendukung pengembangan sektor pertanian dan sektor produktif lainnya melalui pembiayaan dengan suku bunga tiga persen.
 
"Program ini kami sebut dengan UMKM Berkah maupun Betang Berkah, sekaligus sebagai upaya kredit melawan rentenir,” tuturnya.
 
Dia menjelaskan sesuai arahan Gubernur Sugianto Sabran tahun depan Bank Kalteng menggelontorkan dana Rp300-Rp500 miliar untuk sektor pertanian dan sektor produktif lainnya dengan suku bunga tiga persen.
 
Dia menjelaskan sesuai arahan Gubernur Sugianto Sabran Bank Kalteng berfokus untuk mendukung pengembangan sektor pertanian dan sektor produktif lainnya melalui pembiayaan dengan suku bunga tiga persen.
 
"Program ini kami sebut dengan UMKM Berkah maupun Betang Berkah, sekaligus sebagai upaya kredit melawan rentenir,” tuturnya. 
 
Lebih lanjut Marzuki menegaskan, dalam kerja sama dengan Pemkab Gunung Mas ini, Bank Kalteng tidak hanya sekadar menyalurkan pembiayaan namun juga melaksanakan program literasi inklusi dan edukasi keuangan kepada para petani.
 
"Bank Kalteng ingin agar para petani ini benar-benar berkembang, mampu mengelola bisnis dan keuangannya dengan baik sehingga bisnis yang dimiliki berkelanjutan," ucapnya. 
 
Sementara itu, Wakil Bupati Gunung Mas Efrensia LP Umbing mengatakan, melalui kerja sama ini pemerintah kabupaten memberikan subsidi bagi para petani terhadap bunga dalam penyaluran pembiayaan oleh Bank Kalteng.
 
"Kami memberikan subsidi penuh, 100 persen pemkab yang membayar bunganya," katanya. 
 
Efrensia memaparkan, pengembangan pertanian jagung ini perlu didorong lantaran sudah memiliki pasar yang jelas. Pemkab Gunung Mas di antaranya sudah berkoordinasi dengan pabrik pakan ternak di Kalimantan Selatan dan mereka siap menampung bahan baku pakan ternak dari Gumas.
 
“Bahan baku pakan ternak itu 60 persen dari jagung, namun untuk bahan bakunya mereka hanya bisa memenuhi 40 persen saja, 60 persennya masih di suplai dari NTB dan Sulawesi. Untuk itu kami menangkap peluang yang ada,” jelasnya.

Baca juga: OJK-BPS selenggarakan SNLIK 2024, ukur lima hal utama

Baca juga: OJK Kalteng: TPAKD bentuk program khusus dukung tambak udang Sukamara

Baca juga: OJK Kalimantan Tengah selesaikan 107 pengaduan melalui layanan konsumen

Pewarta : Muhammad Arif Hidayat
Uploader : Admin 3
Copyright © ANTARA 2024

Terkait
Terpopuler