Menjadi korban bullying bisa tingatkan risiko kesehatan mental anak

Jumat, 16 Februari 2024 11:59 WIB

Jakarta (ANTARA) - Studi telah menemukan bahwa anak-anak yang menjadi korban bullying atau perundungan pada usia 11 tahun mengembangkan ketidakpercayaan interpersonal yang kuat seiring bertambahnya usia dan berisiko tiga kali lipat mengalami masalah kesehatan mental pada akhir remaja.

Dikutip dari Medical Daily, Jumat, studi yang dipimpin bersama oleh UCLA Health dan University of Glasgow menunjukkan bahwa ancaman sosial, seperti bullying, dapat memengaruhi kesehatan mental anak dengan membentuk keyakinan bahwa orang lain tidak dapat dipercaya atau bahwa dunia bersifat bermusuhan, berbahaya, atau tidak dapat diprediksi.

Keyakinan tersebut kemudian menyebabkan perkembangan masalah kesehatan mental, seperti kecemasan, depresi, hiperaktivitas, dan kemarahan pada tahun-tahun berikutnya. Temuan tersebut dipublikasikan dalam jurnal Nature Mental Health.

Baca juga: Psikolog : Perundungan tanda anak kurang perhatian

Studi sebelumnya telah menunjukkan adanya hubungan potensial antara bullying pada masa kanak-kanak dan masalah kesehatan mental, seperti depresi, penyalahgunaan zat, kecemasan, dan tindakan menyakiti diri sendiri.

Namun, studi saat ini mengkonfirmasi jalur bagaimana perundungan menyebabkan ketidakpercayaan dan akhirnya berkembang menjadi masalah kesehatan mental.

Para peneliti mengevaluasi sampel populasi sekitar 10.000 anak di Inggris yang menjadi bagian dari Millennium Cohort Study dan menemukan bahwa anak-anak yang menjadi korban perundungan pada usia 11 tahun mengembangkan ketidakpercayaan interpersonal yang lebih besar pada usia 14 tahun.

Studi itu menunjukkan bahwa mereka memiliki kemungkinan sekitar 3,5 kali lipat lebih tinggi untuk mengalami masalah kesehatan mental secara klinis pada usia 17 tahun dibandingkan dengan mereka yang mengalami ketidakpercayaan yang lebih sedikit.

Baca juga: Begini cara hadapi 'mom shaming'

"Tidak ada topik kesehatan masyarakat yang lebih penting daripada kesehatan mental remaja saat ini," kata Dr. George Slavich, yang memimpin Laboratorium Penilaian Stres dan Penelitian UCLA Health.

Untuk membantu remaja mencapai potensi penuh mereka, kita perlu berinvestasi dalam penelitian yang mengidentifikasi faktor risiko untuk kesehatan yang buruk dan menerjemahkan pengetahuan ini ke dalam program pencegahan yang dapat meningkatkan kesehatan dan ketangguhan seumur hidup, tambahnya.

Baca juga: Siswa SD Bekasi korban perundungan meninggal dunia

Dia berharap bahwa temuannya dapat membantu lembaga akademis mengembangkan intervensi baru berbasis bukti untuk mengatasi dampak kesehatan mental negatif dari perundungan.

"Apa yang disarankan data ini adalah bahwa kita benar-benar memerlukan program di sekolah yang membantu membentuk rasa kepercayaan interpersonal pada tingkat kelas dan sekolah, katanya.

Salah satu cara untuk melakukannya adalah dengan mengembangkan program berbasis bukti yang terutama difokuskan pada transisi ke sekolah menengah atas dan perguruan tinggi, dan yang menganggap sekolah sebagai kesempatan untuk mengembangkan hubungan yang erat dan langgeng," tambah Slavich.

Baca juga: Psikolog jelaskan bedanya perundungan dan sebatas bercanda

Baca juga: Cegah perundungan dengan ajari anak sikap asertif

Baca juga: Ini Alasan Perundungan Cenderung Terjadi Pada Remaja

Pewarta : Putri Hanifa
Uploader : Admin Kalteng
Copyright © ANTARA 2024

Terkait

Kasus perundungan di Tangsel dikabarkan telah terjadi dua kali

20 February 2024 16:28 Wib

DPRD Seruyan minta pengawasan orangtua terhadap anak

08 December 2023 12:49 Wib

Pj Wali Kota Palangka Raya ingatkan bahaya bullying di dunia pendidikan

22 November 2023 9:42 Wib

DPRD PAlangka Raya: Setop "bullying" di sekolah

06 October 2023 11:17 Wib

Ketua DPRD: Jangan ada "bullying" terhadap siswa baru di Palangka Raya

06 July 2023 19:10 Wib
Terpopuler

Dortmund menang telak atas Augsburg

Olahraga - 05 May 2024 7:28 Wib

Melalui PDI Perjuangan, Ketua KONI Kalteng maju jadi bacalon Wali Kota

Kabar Daerah - 08 May 2024 17:49 Wib

Diduga peras investor Rp10 M, Kejati Bali OTT Bendesa Adat Berawa

Kabar Daerah - 03 May 2024 15:22 Wib

PLN UID Kalselteng gelar GM Mengajar di momen Hardiknas

Kabar Daerah - 07 May 2024 16:38 Wib

DPRD Kalteng minta hasil reses perseorangan ditindaklanjuti pemprov

Kabar Daerah - 06 May 2024 17:16 Wib