Perasaan sedih berpengaruh pada kesehatan

Rabu, 28 Februari 2024 11:56 WIB

Jakarta (ANTARA) - Kehilangan seseorang yang dekat dapat membuat seseorang mengalami fase stres mental. Meskipun stres mental umumnya diakui dalam kaitannya dengan kesedihan, penting untuk memahami bahwa kesedihan juga dapat menimbulkan gejala fisik, termasuk penyakit, kelelahan, nyeri, dan gangguan tidur.

Apa saja tanda-tanda kesedihan?

Gejala fisik kesedihan dapat berbeda pada setiap individu dan bervariasi dengan usia. Untuk anak-anak, gejalanya termasuk sakit kepala, sakit perut, masalah tidur, mimpi buruk, dan perubahan nafsu makan.

Dikutip dari Medical Daily, Rabu, meskipun kesedihan adalah respons emosional normal terhadap kehilangan, gejala yang persisten selama lebih dari enam bulan dapat menandakan kesedihan yang berkepanjangan. Kondisi ini terkait dengan konsekuensi kesehatan yang lebih parah, termasuk risiko lebih tinggi terkena penyakit jantung, kanker, kecemasan, masalah tidur, dan gangguan stres pasca-trauma.

Baca juga: Mengapa patah hati begitu menyakitkan? Berikut penjelasan menurut sains

Berikut adalah bagaimana kesedihan memengaruhi tubuh.

1. Kekebalan: Sistem kekebalan tubuh dapat merespons perubahan fisik dalam lingkungan, jadi ketika mengalami kesedihan, hal itu dapat memengaruhi kekebalan seseorang, membuat tubuh lebih rentan terhadap infeksi. Ketika individu kehilangan seseorang, sistem kekebalan menjadi sangat waspada untuk melindungi mereka dari ancaman sosial potensial.

2. Peradangan: Pada beberapa orang, kesedihan dapat menyebabkan peradangan yang dapat menyebabkan sakit, kelelahan, kehilangan kesenangan, dan muncul sebagai penarikan sosial dan perilaku.

3. Nyeri: Untuk mengatur respon peradangan dan mengkoordinasikan sistem kekebalan selama periode stres, tubuh melepaskan protein yang disebut sitokin. Protein-protein kecil ini terkait dengan sensitivitas nyeri yang meningkat, yang dapat berkontribusi pada rasa sakit fisik yang dialami selama kesedihan pada beberapa orang.

Baca juga: Begini cara bedakan rasa sedih biasa dengan gangguan mental

4. Kortisol: Individu yang mengalami kehilangan dapat menunjukkan peningkatan kadar kortisol, hormon stres. Peningkatan yang berkelanjutan dari kortisol membawa risiko penyakit jantung atau tekanan darah tinggi selama periode yang diperpanjang.

5. Pencernaan: Stres dari kesedihan dapat memengaruhi pola makan dan pencernaan. Orang-orang dapat mengembangkan gangguan makan, kram perut, diare, sembelit, tukak lambung, dan sindrom usus iritabel.

6. Jantung: Selama hari-hari awal berkabung atas kehilangan orang yang dicintai, kemungkinan mengalami serangan jantung lebih tinggi dari biasanya. Pada beberapa orang, berita tiba-tiba tentang kehilangan dapat menyebabkan sindrom jantung remuk yang juga dikenal sebagai kardiomiopati stres. Ini adalah kondisi di mana otot jantung tiba-tiba menjadi terkejut atau melemah. Gejalanya mirip dengan serangan jantung dan dapat berlangsung selama menit atau jam setelah peristiwa emosional atau fisik yang menegangkan.

Baca juga: Cara mengatasi mata bengkak setelah menangis

Baca juga: Beberapa fakta dari menangis

Baca juga: Cara ampuh tahan tangis di hadapan orang lain

Pewarta : Putri Hanifa
Uploader : Admin Kalteng
Copyright © ANTARA 2024

Terkait

Perasaan Ten Hag usai imbang lawan Liverpool

08 April 2024 15:13 Wib

Rasa kantuk bisa sebabkan seseorang merasa satu dekade lebih tua

31 March 2024 16:56 Wib

Ini perasaan Asnawi saat diminta jadi eksekutor penalti

20 January 2024 7:25 Wib

Perasaan Fabio Carvalho ketika bergabung ke Liverpool

06 July 2022 18:22 Wib, 2022

Cara sederhana sampaikan kasih sayang kepada orang tua

29 May 2022 11:37 Wib, 2022
Terpopuler

Sebanyak 7.200 personel gabungan siap amankan pilkada di Kalteng

Kabar Daerah - 25 November 2024 17:13 Wib

West Ham tekuk tuan rumah Newcastle

Olahraga - 26 November 2024 15:56 Wib

Usai mencoblos di TPS, begini harapan peserta Pilkada Kapuas

Kabar Daerah - 27 November 2024 16:12 Wib

Dishub Kobar periksa kelaikan angkutan umum jelang Natal dan Tahun Baru

Kabar Daerah - 28 November 2024 7:46 Wib

Kylian Mbappe alami krisis kepercayaan diri

Olahraga - 28 November 2024 20:13 Wib