Sampit (ANTARA) - Wakil Bupati Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah Irawati membuka kegiatan lomba inovasi Teknologi Tepat Guna (TTG) tingkat kabupaten tahun 2024, seraya berharap inovasi yang dihasilkan mampu meningkatkan produktivitas dan mutu produk.
“Kegiatan lomba TTG ini menunjukkan telah hadirnya teknologi di desa. Dengan demikian, secara tidak langsung meningkatkan kemampuan memproduksi dan menghasilkan produk yang baik,” kata Irawati di Sampit, Selasa.
Ia menyebut, inovasi TTG membawa banyak manfaat bagi masyarakat maupun pelaku usaha, di antaranya meningkatkan kemampuan produksi, memberikan nilai tambah pada komoditas lokal, menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan pendapatan masyarakat.
Tidak hanya itu, teknologi menciptakan kelompok-kelompok usaha mandiri yang berkemampuan dalam mendorong kegiatan ekonomi produktif.
Oleh sebab itu, ia mengapresiasi lomba TTG yang digelar Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kotim, sehingga muncul berbagai inovasi teknologi yang bermanfaat bagi masyarakat, dapat digunakan oleh desa dan mampu menghasilkan teknologi berkualitas.
“Saya sangat berharap kegiatan ini menjadi media terbuka untuk berkreasi dan berinovasi di bidang teknologi. Memberikan kesempatan yang sebesar-besarnya kepada masyarakat umum, mahasiswa, dan pelajar untuk berinovasi dan mengoptimalkan sumber daya alam,” tuturnya.
Irawati pun berpesan kepada seluruh masyarakat agar terus berinovasi dan berkarya untuk membuat terobosan baru yang berguna untuk masyarakat. Tidak hanya saat perlombaan, tapi juga dalam kehidupan sehari-hari.
Namun, ia mengingatkan agar inovasi TTG yang diciptakan harus tetap berbasis pada kearifan lokal serta berorientasi pada kelestarian lingkungan, sehingga dalam penerapan teknologi yang ada tidak mengurangi nilai sosial maupun nilai budaya.
Kepala DPMD Kotim Raihansyah menyampaikan disamping inovasi dari peserta lomba pihaknya sebagai penyelenggara juga berinovasi dalam kegiatan TTG.
Jika tahun-tahun sebelumnya, lomba ini dilaksanakan di lingkungan Kantor DPMD Kotim dengan rangkaian kegiatan yang terbatas, kali ini kegiatan dipusatkan di Aula Jabal Rahmah, Komplek Islamic Center Sampit dengan melibatkan UMKM dan BUMDes agar lebih meriah.
Baca juga: Perangkat daerah Kotim diingatkan alokasikan anggaran kegiatan pengarusutamaan gender
“Kami ingin acara tahun ini lebih meriah, alhamdulillah ada beberapa UMKM dan BUMDes yang bergabung, peserta lomba juga meningkat 60 persen dari tahun sebelumnya,” ucapnya.
Raihansyah menyampaikan, kegiatan ini bertujuan mendorong dan memotivasi masyarakat untuk mengembangkan daya inovasi TTG yang mempunyai prospek untuk dapat dimanfaatkan dan didayagunakan oleh masyarakat. Dalam upaya meningkatkan dan mengembangkan kegiatan usaha ekonomi produktif dan kreatif berbasis potensi unggulan desa.
Lomba TTG juga dimaksudkan untuk menumbuhkembangkan usaha-usaha baru yang berbasis pada daya inovasi TTG masyarakat di pedesaan guna meningkatkan produktivitas dan mutu produk, baik itu barang maupun jasa, dalam mewujudkan usaha ekonomi produktif masyarakat.
Kegiatan ini digelar berjenjang dan rutin setiap tahun. Pemenang dari lomba tingkat kabupaten akan mewakili ke lomba inovasi TTG tingkat provinsi, kemudian pemenang di tingkat provinsi akan mewakili ke tingkat nasional.
“Alhamdulillah, tahun lalu kita peringkat satu di provinsi dan mewakili ke tingkat nasional, walaupun di nasional kita hanya masuk 15 besar karena pesertanya luar biasa seluruh Indonesia. Untuk tahun ini kita berharap hasilnya lebih baik,” sebutnya.
Lomba inovasi TTG Kotim tahun ini mengangkat tema sumber daya lokal, baik itu barang bekas maupun alat lainnya yang ada di Kotim. Berbeda dari tahun-tahun sebelumnya peserta dibebaskan untuk mengambil tema masing-masing.
Dengan tema yang diatur ini diharapkan pemanfaatan terhadap sumber daya lokal akan meningkat. Inovasi-inovasi yang dihasilkan dapat digunakan oleh masyarakat dan mampu menghasilkan teknologi yang berkualitas guna menunjang produktivitas dan mutu produk.
Lomba inovasi TTG Kotim tahun 2024 diikuti 23 tim meliputi 67 peserta yang berasal dari masyarakat umum, pelajar SMP dan SMA sederajat. Tim juri akan melakukan seleksi pendahuluan berupa telaah proposal, kemudian peserta melakukan presentasi dan demo alat TTG.
Tim juri lomba berasal dari Dosen Fakultas Teknik Sipil Universitas Palangka Raya Dwi Anung Nindito, Kepala UPTD BLK Kotim Idris Sugiono, dan Perwakilan Bapperida Kotim Cok Orda Putra Legawa.
Baca juga: Dominasi kursi legislatif, PDIP belum tentukan ketua DPRD Kotim
Baca juga: Koperasi di Kotim keluhkan maraknya penjarahan dan tuntutan plasma
Baca juga: HPN 2024, Bupati Kotim ajak pers kawal transisi kepemimpinan
“Kegiatan lomba TTG ini menunjukkan telah hadirnya teknologi di desa. Dengan demikian, secara tidak langsung meningkatkan kemampuan memproduksi dan menghasilkan produk yang baik,” kata Irawati di Sampit, Selasa.
Ia menyebut, inovasi TTG membawa banyak manfaat bagi masyarakat maupun pelaku usaha, di antaranya meningkatkan kemampuan produksi, memberikan nilai tambah pada komoditas lokal, menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan pendapatan masyarakat.
Tidak hanya itu, teknologi menciptakan kelompok-kelompok usaha mandiri yang berkemampuan dalam mendorong kegiatan ekonomi produktif.
Oleh sebab itu, ia mengapresiasi lomba TTG yang digelar Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kotim, sehingga muncul berbagai inovasi teknologi yang bermanfaat bagi masyarakat, dapat digunakan oleh desa dan mampu menghasilkan teknologi berkualitas.
“Saya sangat berharap kegiatan ini menjadi media terbuka untuk berkreasi dan berinovasi di bidang teknologi. Memberikan kesempatan yang sebesar-besarnya kepada masyarakat umum, mahasiswa, dan pelajar untuk berinovasi dan mengoptimalkan sumber daya alam,” tuturnya.
Irawati pun berpesan kepada seluruh masyarakat agar terus berinovasi dan berkarya untuk membuat terobosan baru yang berguna untuk masyarakat. Tidak hanya saat perlombaan, tapi juga dalam kehidupan sehari-hari.
Namun, ia mengingatkan agar inovasi TTG yang diciptakan harus tetap berbasis pada kearifan lokal serta berorientasi pada kelestarian lingkungan, sehingga dalam penerapan teknologi yang ada tidak mengurangi nilai sosial maupun nilai budaya.
Kepala DPMD Kotim Raihansyah menyampaikan disamping inovasi dari peserta lomba pihaknya sebagai penyelenggara juga berinovasi dalam kegiatan TTG.
Jika tahun-tahun sebelumnya, lomba ini dilaksanakan di lingkungan Kantor DPMD Kotim dengan rangkaian kegiatan yang terbatas, kali ini kegiatan dipusatkan di Aula Jabal Rahmah, Komplek Islamic Center Sampit dengan melibatkan UMKM dan BUMDes agar lebih meriah.
Baca juga: Perangkat daerah Kotim diingatkan alokasikan anggaran kegiatan pengarusutamaan gender
“Kami ingin acara tahun ini lebih meriah, alhamdulillah ada beberapa UMKM dan BUMDes yang bergabung, peserta lomba juga meningkat 60 persen dari tahun sebelumnya,” ucapnya.
Raihansyah menyampaikan, kegiatan ini bertujuan mendorong dan memotivasi masyarakat untuk mengembangkan daya inovasi TTG yang mempunyai prospek untuk dapat dimanfaatkan dan didayagunakan oleh masyarakat. Dalam upaya meningkatkan dan mengembangkan kegiatan usaha ekonomi produktif dan kreatif berbasis potensi unggulan desa.
Lomba TTG juga dimaksudkan untuk menumbuhkembangkan usaha-usaha baru yang berbasis pada daya inovasi TTG masyarakat di pedesaan guna meningkatkan produktivitas dan mutu produk, baik itu barang maupun jasa, dalam mewujudkan usaha ekonomi produktif masyarakat.
Kegiatan ini digelar berjenjang dan rutin setiap tahun. Pemenang dari lomba tingkat kabupaten akan mewakili ke lomba inovasi TTG tingkat provinsi, kemudian pemenang di tingkat provinsi akan mewakili ke tingkat nasional.
“Alhamdulillah, tahun lalu kita peringkat satu di provinsi dan mewakili ke tingkat nasional, walaupun di nasional kita hanya masuk 15 besar karena pesertanya luar biasa seluruh Indonesia. Untuk tahun ini kita berharap hasilnya lebih baik,” sebutnya.
Lomba inovasi TTG Kotim tahun ini mengangkat tema sumber daya lokal, baik itu barang bekas maupun alat lainnya yang ada di Kotim. Berbeda dari tahun-tahun sebelumnya peserta dibebaskan untuk mengambil tema masing-masing.
Dengan tema yang diatur ini diharapkan pemanfaatan terhadap sumber daya lokal akan meningkat. Inovasi-inovasi yang dihasilkan dapat digunakan oleh masyarakat dan mampu menghasilkan teknologi yang berkualitas guna menunjang produktivitas dan mutu produk.
Lomba inovasi TTG Kotim tahun 2024 diikuti 23 tim meliputi 67 peserta yang berasal dari masyarakat umum, pelajar SMP dan SMA sederajat. Tim juri akan melakukan seleksi pendahuluan berupa telaah proposal, kemudian peserta melakukan presentasi dan demo alat TTG.
Tim juri lomba berasal dari Dosen Fakultas Teknik Sipil Universitas Palangka Raya Dwi Anung Nindito, Kepala UPTD BLK Kotim Idris Sugiono, dan Perwakilan Bapperida Kotim Cok Orda Putra Legawa.
Baca juga: Dominasi kursi legislatif, PDIP belum tentukan ketua DPRD Kotim
Baca juga: Koperasi di Kotim keluhkan maraknya penjarahan dan tuntutan plasma
Baca juga: HPN 2024, Bupati Kotim ajak pers kawal transisi kepemimpinan