Benarkah tidur kurang dari lima jam bisa tingkatkan risiko diabetes?

Rabu, 6 Maret 2024 17:22 WIB

Jakarta (ANTARA) - Sebuah penelitian terbaru menemukan seseorang yang memiliki durasi tidur kurang dari lima jam dalam sehari menghadapi risiko lebih besar terkena penyakit diabetes tipe dua, termasuk bagi yang telah menerapkan pola makan sehat.

Mengutip Medical Daily pada Rabu, penelitian yang dilakukan tim peneliti dari Universitas Uppsala dan dipublikasikan di JAMA Network Open ini mengungkapkan risiko diabetes dari kekurangan tidur tidak cukup dicegah hanya dengan mengonsumsi makanan sehat.

"Penelitian sebelumnya telah menunjukkan bahwa durasi tidur yang singkat setiap hari secara berulang dapat meningkatkan risiko diabetes tipe dua, sementara kebiasaan diet sehat seperti makan buah dan sayuran secara teratur dapat mengurangi risikonya," kata anggota tim peneliti, Diana Noga.

Baca juga: Kurang tidur bantu kurangi emosi positif namun tingkatkan risiko cemas

"Namun, masih belum pasti apakah orang yang memiliki durasi tidur terlalu pendek dapat mengurangi risiko terkena diabetes tipe dua dengan makan sehat," tambahnya.

Penelitian ini menggunakan sampel data dari UK Biobank. Data ini berasal dari respon para peserta yang ditanya tentang kesehatan dan gaya hidup mereka dan dipetakan secara genetik.

Tim peneliti terus menindaklanjuti data dari para peserta ini selama lebih dari sepuluh tahun. Mereka menemukan bahwa durasi tidur antara tiga sampai lima jam memiliki kaitan dengan risiko lebih tinggi terkena diabetes tipe dua.

Baca juga: Olahraga selama 20 menit bantu tingkatkan kekuatan otak usai kurang tidur

Meskipun pola makan sehat dikaitkan dengan penurunan risiko, para peneliti mencatat bahwa individu yang menerapkan pola makan sehat tetapi memiliki durasi tidur kurang dari enam jam setiap hari masih menghadapi peningkatan risiko diabetes tipe dua.

"Temuan ini menunjukkan bahwa menerapkan diet sehat kemungkinan tidak mengurangi risiko diabetes tipe dua bagi mereka yang memiliki kebiasaan durasi tidur pendek," tulis tim peneliti dalam publikasi penelitiannya.

Anggota tim peneliti lainnya, Christian Benedict mengatakan hasil penelitian ini dapat dianggap sebagai sebuah pengingat bahwa jam tidur yang baik dapat memberikan manfaat bagi kesehatan.

Menurutnya, efek kurang tidur dapat bervariasi antar individu, tergantung pada sejumlah aspek seperti genetika dan kebutuhan tidur untuk masing-masing orang.

Baca juga: Ini yang terjadi bila tidur kurang dari enam jam setiap hari

Baca juga: Awas! Kurang tidur bisa tingkatkan risiko obesitas

Baca juga: Dokter sebut kurang tidur bisa sebabkan pikun

Pewarta : Farhan Adra Nugraha
Uploader : Admin Kalteng
Copyright © ANTARA 2024

Terkait

Berikut alasan fenomena 'supermoon' dapat pengaruhi pola tidur

17 November 2024 23:24 Wib

Terapkan terapi dingin untuk tingkatkan kualitas tidur

15 November 2024 16:16 Wib

Masalah tidur di usia paruh baya berkaitan dengan percepatan penuaan

27 October 2024 10:59 Wib

Berikut cara atasi kekakuan sendi di pagi hari

21 October 2024 18:20 Wib

Berikut delapan penyebab umum sakit kepala saat bangun tidur

14 October 2024 12:31 Wib
Terpopuler

Amorim boyong lima pelatih Sporting jadi staf di MU

Olahraga - 17 November 2024 19:06 Wib

Basirun resmi dilantik jadi Wakil Ketua I DPRD Kota Palangka Raya

Kabar Daerah - 18 November 2024 13:22 Wib

KPK panggil mantan Gubernur Kalsel Sahbirin Noor

Kabar Daerah - 19 November 2024 8:37 Wib

Timnas futsal putri Indonesia lumat Myanmar

Olahraga - 20 November 2024 8:10 Wib

Ragnar Oratmangoen tekankan pentingnya konsistensi usai tekuk Saudi

Olahraga - 21 November 2024 5:31 Wib