Pangkalan Bun (ANTARA) -
Penjabat (Pj) Bupati Kotawaringin Barat (Kobar), Kalimantan Tengah Budi Santosa mengharapkan, para petani di wilayah setempat terus meningkatkan produksi cabai lokal.
"Hal ini agar daerah kita tidak ketergantungan pasokan dari luar daerah, sehingga kebutuhan cabai di Kobar selalu tersedia cukup dan harganya terkendali," kata Budi Santosa di Pangkalan Bun, Selasa.
Hal tersebut ia sampaikan, karena berhasilnya panen perdana terhadap tanaman cabai yang ditanam di lahan kosong milik pemerintah kabupaten di area sport center.
"Ada saat tanam dan ada pula saat panen, penanaman cabai bersama telah kita lakukan pada 27 November 2023 lalu, dan pada 8 Maret 2024 kita memanen apa yang sudah kita tanam," ucapnya.
Kepala Dinas Pertanian Kris Budi Hastuti melalui Kepala Bidang Hortikultura Budiarto mengatakan, progam yang ada di sport center merupakan pemanfaatan lahan milik pemerintah untuk menanam cabai, dalam rangka percontohan gerakan gemar bertanam.
"Untuk luas lahan yang ada di sport center ini kurang lebih 5,5 hektare yang dikelola oleh kelompok tani sayur dan buah," ujarnya.
Baca juga: Pj Bupati dukung penuh turnamen minisoccer Ramadhan Cup Siwo PWI Kobar
Baca juga: Pj Bupati dukung penuh turnamen minisoccer Ramadhan Cup Siwo PWI Kobar
Menurutnya dari luas tersebut, sekitar 1 hektare khusus ditanami cabai dan sisanya 4,5 hektare digunakan untuk ditanami berbagai jenis sayuran, utamanya jagung manis, terong, buncis dan sayuran lainnya," jelasnya.
Lanjutnya, alasan mengapa satu hektare tersebut dikhususkan untuk menanam cabai. Sebab komoditas ini termasuk yang harganya sering bergejolak atau naik turun.
"Itu menjadi alasan kami satu hektare ini sebagai salah satu stok nanti menjelang Idul Fitri, dan diharapkan hasilnya itu dijual dengan harga petani di pasaran," ungkapnya.
Lebih lanjut Budianto menyampaikan, cabai yang dipanen beberapa waktu lalu, umurnya kurang lebih tiga bulan sepuluh hari. Hasilnya cukup lumayan, walaupun belum maksimal karena tenaga perawat kemarin terkendala.
Dia mengatakan, hasil dari cabai yang ditanam di area sport center itu, memang dijual dan untuk harganya di bawah harga pasaran. Penjualan dilakukan melalui momen-momen pasar murah ataupun pada kegiatan pojok horti, supaya masyarakat bisa mendapatkan harga yang lebih murah.
Disampaikannya, untuk harga cabai saat ini masih mengalami kenaikan harga yang cukup tinggi hingga Rp 80.000 perkilogramnya.
"Harapan kami dari dinas semoga menjelang Hari Raya Idul Fitri, cabai bisa tersedia dan harganya bisa terkendali dan harganya tidak naik terus," demikian Budiarto.
Baca juga: Minta uang Rp40 juta ke pengrusak kantor desa, seorang kades di Kobar diamankan polisi
Baca juga: BPOM intensifkan pengawasan pangan olahan di Kobar
Baca juga: Raih Adipura ke-13, Pemkab Kobar naikkan upah harian petugas kebersihan
Baca juga: Minta uang Rp40 juta ke pengrusak kantor desa, seorang kades di Kobar diamankan polisi
Baca juga: BPOM intensifkan pengawasan pangan olahan di Kobar
Baca juga: Raih Adipura ke-13, Pemkab Kobar naikkan upah harian petugas kebersihan