Sampit (ANTARA) - Bupati Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah Halikinnor menginstruksikan Sekretaris Daerah Fajrurrahman dan organisasi perangkat daerah (OPD) terkait menyusun rencana pembenahan Taman Kota Sampit karena menurutnya sudah saatnya taman itu dibenahi.
“Mohon perhatian Sekda dan OPD terkait, taman kita ini sudah kumuh sekali. Coba diatur pembenahannya. Kalau tidak bisa masuk ke RKPD 2025 paling tidak dimasukkan ke RPJMD 2026,” kata Halikinnor di Sampit, Selasa.
Hal itu ia sampaikan saat membuka Pasar Ramadhan 1445 Hijriah yang berlokasi tepat di samping Taman Kota Sampit yang dihadiri seluruh jajaran pejabat daerah dan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah Kotim.
Halikinnor menuturkan, keinginan untuk membenahi Taman Kota Sampit sudah muncul sejak lama. Lantaran kondisi taman yang dinilai sudah kumuh, beberapa bagian pagar rusak dan cat yang telah luntur.
Kondisi itu tentu membuat Taman Kota Sampit tak lagi menarik dan memiliki estetika yang bagus, padahal taman itu merupakan salah satu ikon di Kota Sampit dan rujukan bagi wisatawan atau warga yang berkunjung ke kota tersebut.
“Kita tahu bahwa daerah kita merupakan daerah lintasan. Misalnya, orang dari Palangka Raya mau ke Pangkalan Bun pasti lewat Sampit, begitu juga sebaliknya. Kalau mereka mampir dan melihat taman kita dengan kondisi seperti ini kan tidak bagus,” tuturnya.
Halikinnor menyebutkan, saat ini pemerintah daerah masih dalam tahap perancangan rencana kerja pemerintah daerah (RKPD) 2025.
Baca juga: Bupati Kotim ingatkan pedagang kuliner tak gunakan bahan berbahaya
OPD terkait diminta untuk menganalisa kemungkinan pembenahan Taman Kota Sampit dimasukkan dalam RKPD 2025 atau paling tidak pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2026.
Namun, ia ingin setidaknya pada perubahan anggaran 2024 ini dilakukan konsultasi kepada konsultan ahli agar rancangan pembenahan taman bisa sesuai harapan.
“Kita minta konsultan untuk merancang dan membuat master plan, karena kalau kita sendiri menilai bagus belum tentu hasilnya juga bagus,” sebut Halikinnor.
Halikinnor menyebutkan, rencana pembenahan Taman Kota Sampit sempat mencuat jelang akhir 2022, bahkan sempat dilakukan penghitungan estimasi anggaran yang diperlukan untuk pembenahan, yakni sekitar Rp11 miliar.
Sayangnya, kala itu kondisi anggaran belanja dan pendapatan daerah (APBD) Kotim terbilang belum stabil. Ada kewajiban melunasi hutang daerah dan program lain yang lebih prioritas sehingga rencana pembenahan taman kota ditunda.
Kini setelah APBD Kotim kembali normal, Halikinnor ingin agar rencana pembenahan tersebut dilanjutkan. Namun, ia minta penghitungan anggaran dievaluasi dan disesuaikan dengan kondisi sekarang.
“Mudah-mudahan satu atau dua tahun ke depan taman kita sudah dibenahi. Tapi saya minta terkait anggaran dievaluasi dulu, apakah masih relevan atau tidak. Kalau masih, tinggal kita melengkapi dan menyempurnakan saja,” ujarnya.
Orang nomor satu di Kotim ini pun menyampaikan sedikit gambaran pembenahan Taman Kota Sampit. Ia ingin agar taman itu dilengkapi dengan lampu-lampu hias, air mancur dan pohon-pohon yang ditata supaya tambah estetik sehingga mampu menarik warga untuk berkunjung.
Baca juga: UKPBJ Kotim blusukan ke desa sosialisasikan aturan pengadaan barang jasa
Baca juga: Pemkab Kotim diminta segera tertibkan pedagang liar
Baca juga: Pelabuhan Sampit ramai warga yang mudik lebih awal
“Mohon perhatian Sekda dan OPD terkait, taman kita ini sudah kumuh sekali. Coba diatur pembenahannya. Kalau tidak bisa masuk ke RKPD 2025 paling tidak dimasukkan ke RPJMD 2026,” kata Halikinnor di Sampit, Selasa.
Hal itu ia sampaikan saat membuka Pasar Ramadhan 1445 Hijriah yang berlokasi tepat di samping Taman Kota Sampit yang dihadiri seluruh jajaran pejabat daerah dan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah Kotim.
Halikinnor menuturkan, keinginan untuk membenahi Taman Kota Sampit sudah muncul sejak lama. Lantaran kondisi taman yang dinilai sudah kumuh, beberapa bagian pagar rusak dan cat yang telah luntur.
Kondisi itu tentu membuat Taman Kota Sampit tak lagi menarik dan memiliki estetika yang bagus, padahal taman itu merupakan salah satu ikon di Kota Sampit dan rujukan bagi wisatawan atau warga yang berkunjung ke kota tersebut.
“Kita tahu bahwa daerah kita merupakan daerah lintasan. Misalnya, orang dari Palangka Raya mau ke Pangkalan Bun pasti lewat Sampit, begitu juga sebaliknya. Kalau mereka mampir dan melihat taman kita dengan kondisi seperti ini kan tidak bagus,” tuturnya.
Halikinnor menyebutkan, saat ini pemerintah daerah masih dalam tahap perancangan rencana kerja pemerintah daerah (RKPD) 2025.
Baca juga: Bupati Kotim ingatkan pedagang kuliner tak gunakan bahan berbahaya
OPD terkait diminta untuk menganalisa kemungkinan pembenahan Taman Kota Sampit dimasukkan dalam RKPD 2025 atau paling tidak pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2026.
Namun, ia ingin setidaknya pada perubahan anggaran 2024 ini dilakukan konsultasi kepada konsultan ahli agar rancangan pembenahan taman bisa sesuai harapan.
“Kita minta konsultan untuk merancang dan membuat master plan, karena kalau kita sendiri menilai bagus belum tentu hasilnya juga bagus,” sebut Halikinnor.
Halikinnor menyebutkan, rencana pembenahan Taman Kota Sampit sempat mencuat jelang akhir 2022, bahkan sempat dilakukan penghitungan estimasi anggaran yang diperlukan untuk pembenahan, yakni sekitar Rp11 miliar.
Sayangnya, kala itu kondisi anggaran belanja dan pendapatan daerah (APBD) Kotim terbilang belum stabil. Ada kewajiban melunasi hutang daerah dan program lain yang lebih prioritas sehingga rencana pembenahan taman kota ditunda.
Kini setelah APBD Kotim kembali normal, Halikinnor ingin agar rencana pembenahan tersebut dilanjutkan. Namun, ia minta penghitungan anggaran dievaluasi dan disesuaikan dengan kondisi sekarang.
“Mudah-mudahan satu atau dua tahun ke depan taman kita sudah dibenahi. Tapi saya minta terkait anggaran dievaluasi dulu, apakah masih relevan atau tidak. Kalau masih, tinggal kita melengkapi dan menyempurnakan saja,” ujarnya.
Orang nomor satu di Kotim ini pun menyampaikan sedikit gambaran pembenahan Taman Kota Sampit. Ia ingin agar taman itu dilengkapi dengan lampu-lampu hias, air mancur dan pohon-pohon yang ditata supaya tambah estetik sehingga mampu menarik warga untuk berkunjung.
Baca juga: UKPBJ Kotim blusukan ke desa sosialisasikan aturan pengadaan barang jasa
Baca juga: Pemkab Kotim diminta segera tertibkan pedagang liar
Baca juga: Pelabuhan Sampit ramai warga yang mudik lebih awal