Pulang Pisau (ANTARA) - Tiga hari terakhir antrean panjang kendaraan terjadi di ruas Jalan Trans Palangka Raya-Gunung Mas tepatnya di Desa Bawan Kecamatan Banama Tingang Kabupaten Pulang Pisau.
“Penyebab anteran ini dikarenakan adanya titik ruas jalan yang rusak di Desa Bawan akibat tergerus air oleh banjir,” kata Pelaksana Tugas Camat Banama Tingang Kabupaten Pulang Pisau Kalimantan Tengah, Yanoadi Setiawan di Pulang Pisau, Kamis.
Dikatakan Yanoadi, rusaknya titik ruas jalan di Desa Bawan tersebut diperparah dengan tingginya curah hujan yang cukup tinggi dalam beberapa terakhir. Letaknya yang berada pada daerah cekungan membuat titik jalan itu berubah menjadi genangan banjir dan kerusakan terus bertambah karena sebagai jalan poros utama berbagai jenis kendaraan melintas diatasnya.
“Antrean kendaraan sudah terjadi sejak tiga hari terakhir dengan panjang antrean mencapai hingga 3-4 kilometer,” ucapnya.
Sampai hari ini, terang Yanoadi, antrean kendaraan masih terjadi tetapi tidak sepanjang beberapa hari awal dan sudah mulai terurai. Pemerintah kecamatan bersama setempat Polsek bersama unsur terkait lainnya juga terus koordinasi terkait masalah ini.
Menurutnya, upaya yang dilakukan seperti membuat jalur titian dari kayu untuk memudahkan kendaraan yang melintas agar antrean panjang cepat terurai. Namun, upaya ini tidak sepenuhnya menjadi jalan keluar karena banyak juga kendaraan berat tambang dan perkebunan melintas yang membuat antrean masih terjadi.
Dikatakan Yanoadi, pemerintah kecamatan berharap lokasi titik jalan yang rusak tersebut ke depan bisa dibangun atau dibuatkan gorong-gorong, agar pada daerah cekungan itu tidak menjadi sebagai tempat genangan air yang bisa menggerus material jalan hingga menyebabkan kerusakan.
Ia mengungkapkan koordinasi sebelumnya juga telah dilakukan Dir Satlantas Polda Kalteng bersama Balai Pelaksana Jalan Nasional Kalimantan Tengah (BPJN Kalteng) terkait kondisi jalan tersebut.
Mudah-mudahan ada upaya dan tindak lanjut yang dilakukan untuk mengatasi persoalan antrean kendaraan ini dengan menurunkan alat berat untuk membantu perbaikan kondisi kerusakan jalan agar arus lalu lintas bisa kembali normal.
“Untuk saat ini curah hujan juga masih cukup tinggi di Kecamatan Banama Tingang,” demikian Yanoadi.
“Penyebab anteran ini dikarenakan adanya titik ruas jalan yang rusak di Desa Bawan akibat tergerus air oleh banjir,” kata Pelaksana Tugas Camat Banama Tingang Kabupaten Pulang Pisau Kalimantan Tengah, Yanoadi Setiawan di Pulang Pisau, Kamis.
Dikatakan Yanoadi, rusaknya titik ruas jalan di Desa Bawan tersebut diperparah dengan tingginya curah hujan yang cukup tinggi dalam beberapa terakhir. Letaknya yang berada pada daerah cekungan membuat titik jalan itu berubah menjadi genangan banjir dan kerusakan terus bertambah karena sebagai jalan poros utama berbagai jenis kendaraan melintas diatasnya.
“Antrean kendaraan sudah terjadi sejak tiga hari terakhir dengan panjang antrean mencapai hingga 3-4 kilometer,” ucapnya.
Sampai hari ini, terang Yanoadi, antrean kendaraan masih terjadi tetapi tidak sepanjang beberapa hari awal dan sudah mulai terurai. Pemerintah kecamatan bersama setempat Polsek bersama unsur terkait lainnya juga terus koordinasi terkait masalah ini.
Menurutnya, upaya yang dilakukan seperti membuat jalur titian dari kayu untuk memudahkan kendaraan yang melintas agar antrean panjang cepat terurai. Namun, upaya ini tidak sepenuhnya menjadi jalan keluar karena banyak juga kendaraan berat tambang dan perkebunan melintas yang membuat antrean masih terjadi.
Dikatakan Yanoadi, pemerintah kecamatan berharap lokasi titik jalan yang rusak tersebut ke depan bisa dibangun atau dibuatkan gorong-gorong, agar pada daerah cekungan itu tidak menjadi sebagai tempat genangan air yang bisa menggerus material jalan hingga menyebabkan kerusakan.
Ia mengungkapkan koordinasi sebelumnya juga telah dilakukan Dir Satlantas Polda Kalteng bersama Balai Pelaksana Jalan Nasional Kalimantan Tengah (BPJN Kalteng) terkait kondisi jalan tersebut.
Mudah-mudahan ada upaya dan tindak lanjut yang dilakukan untuk mengatasi persoalan antrean kendaraan ini dengan menurunkan alat berat untuk membantu perbaikan kondisi kerusakan jalan agar arus lalu lintas bisa kembali normal.
“Untuk saat ini curah hujan juga masih cukup tinggi di Kecamatan Banama Tingang,” demikian Yanoadi.