Sampit (ANTARA) - Getaran gempa yang terjadi sudah dua kali pada Jumat siang dan sore, membuat kaget masyarakat di Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah.
"Gempa yang kedua sore ini sangat terasa di tempat kami dan terjadi cukup lama. Mudah-mudahan tidak terjadi lagi," kata Devi warga Kecamatan Mentawa Baru Ketapang, Jumat.
Sudah dua kali getaran gempa terasa di Sampit sepanjang hari ini. Kejadian pertama sekitar pukul 11.30 WIB ketika umat Islam sedang melaksanakan shalat Jumat, sedangkan gempa susulan terjadi sekitar pukul 15.50 WIB.
Getaran gempa susulan terasa lebih kuat dibanding yang pertama. Sejumlah warga menginformasikan lampu gantung di rumah mereka bergoyang, bahkan ada rumah yang mengalami sedikit keretakan setelah getaran tersebut.
"Di tempat kami tadi saya sempat menghitung, getaran terjadi sekitar delapan detik. Getaran cukup terasa," ujar Putri, warga lainnya.
Kepala Stasiun Meteorologi Haji Asan Kotawaringin Timur, Musuhanaya membenarkan getaran gempa terasa hingga ke Sampit. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) pun merilis keterangan terkait dua kali getaran gempa yang terasa hingga di Sampit.
Gempa pertama terjadi pukul 11.22.45 WIB wilayah Pantai Barat Gresik, Jawa Timur diguncang gempa tektonik. Hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo M5,9. Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 5,79° LS ; 112,32° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 126 Km arah Timur Laut Tuban, Jawa Timur pada kedalaman 10 km.
Baca juga: Pemkab Kotim komitmen dukung pengembangan Bandara Haji Asan Sampit
Memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas sesar aktif di laut Jawa. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan geser.
Gempa kedua terjadi dengan Mag:6.5, sekitar pukul 15:52:58 WIB. Lokasi gempa 5.76 LS, 112.33 BT yakni 130 km Timur Laut Tuban, Jawa Timur dengan kedalaman 10 kilometer.
Getaran gempa yang terjadi di Sampit masuk skala II-III Skala MMI. Meski gempa tektonik ini tidak berpotensi menimbulkan tsunami, namun masyarakat diminta selalu waspada.
Masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Warga diminta menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa. Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah.
"Pastikan informasi resmi hanya bersumber dari BMKG yang disebarkan melalui kanal komunikasi resmi yang telah terverifikasi," demikian Musuhanaya.
Baca juga: Disdik Kotim sosialisasikan cara pengajuan TPP guru melalui aplikasi
Baca juga: Dinkes Kotim siapkan 10 tim kesehatan di jalur mudik
Baca juga: Bupati Kotim ingatkan camat dan kades perhatikan kesehatan warga
"Gempa yang kedua sore ini sangat terasa di tempat kami dan terjadi cukup lama. Mudah-mudahan tidak terjadi lagi," kata Devi warga Kecamatan Mentawa Baru Ketapang, Jumat.
Sudah dua kali getaran gempa terasa di Sampit sepanjang hari ini. Kejadian pertama sekitar pukul 11.30 WIB ketika umat Islam sedang melaksanakan shalat Jumat, sedangkan gempa susulan terjadi sekitar pukul 15.50 WIB.
Getaran gempa susulan terasa lebih kuat dibanding yang pertama. Sejumlah warga menginformasikan lampu gantung di rumah mereka bergoyang, bahkan ada rumah yang mengalami sedikit keretakan setelah getaran tersebut.
"Di tempat kami tadi saya sempat menghitung, getaran terjadi sekitar delapan detik. Getaran cukup terasa," ujar Putri, warga lainnya.
Kepala Stasiun Meteorologi Haji Asan Kotawaringin Timur, Musuhanaya membenarkan getaran gempa terasa hingga ke Sampit. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) pun merilis keterangan terkait dua kali getaran gempa yang terasa hingga di Sampit.
Gempa pertama terjadi pukul 11.22.45 WIB wilayah Pantai Barat Gresik, Jawa Timur diguncang gempa tektonik. Hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo M5,9. Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 5,79° LS ; 112,32° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 126 Km arah Timur Laut Tuban, Jawa Timur pada kedalaman 10 km.
Baca juga: Pemkab Kotim komitmen dukung pengembangan Bandara Haji Asan Sampit
Memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas sesar aktif di laut Jawa. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan geser.
Gempa kedua terjadi dengan Mag:6.5, sekitar pukul 15:52:58 WIB. Lokasi gempa 5.76 LS, 112.33 BT yakni 130 km Timur Laut Tuban, Jawa Timur dengan kedalaman 10 kilometer.
Getaran gempa yang terjadi di Sampit masuk skala II-III Skala MMI. Meski gempa tektonik ini tidak berpotensi menimbulkan tsunami, namun masyarakat diminta selalu waspada.
Masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Warga diminta menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa. Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah.
"Pastikan informasi resmi hanya bersumber dari BMKG yang disebarkan melalui kanal komunikasi resmi yang telah terverifikasi," demikian Musuhanaya.
Baca juga: Disdik Kotim sosialisasikan cara pengajuan TPP guru melalui aplikasi
Baca juga: Dinkes Kotim siapkan 10 tim kesehatan di jalur mudik
Baca juga: Bupati Kotim ingatkan camat dan kades perhatikan kesehatan warga