Palangka Raya (ANTARA) - Kepala Badan Pusat Statistik Kalimantan Tengah Eko Marsoro menyatakan bahwa realisasi luas panen jagung pipilan sepanjang Januari hingga Desember 2023 di provinsi setempat, mencapai 5,94 ribu hektare.
Luas panen jagung pipilan di tahun 2023 itu mengalami penurunan dibandingkan tahun 2022 yang mencapai 7,46 ribu hektare, kata Eko Marsoro di Palangka Raya, Senin.
"Untuk puncak panen jagung pipilan di Kalteng tahun 2023 sama seperti tahun 2022 yakni di bulan September dengan luas 1,42 ribu hektare," tambahnya.
Dikatakan, luas panen jagung hasil Survei KSA Jagung Tahun 2020–2024 terdiri dari (3) tiga jenis panen yakni, panen hijauan, panen muda, dan panen pipilan. Luas panen jagung pipilan sepanjang Januari hingga Desember 2023 mencapai sekitar 5,94 ribu hektare. Di sisi lain, luas panen hijauan dan muda pada tahun 2023 masing-masing sebesar 0,26 ribu hektare dan 2,30 ribu hektare.
Sementara untuk produksi jagung pipilan kering dengan kadar air 28 persen (JPK-KA28%) sepanjang Januari hingga Desember 2023 mencapai 34,47 ribu ton, mengalami penurunan sebesar 14,14 ribu ton atau 28,09 persen dibanding tahun 2022 yang sebesar 48,61 ribu ton. Puncak produksi JPK-KA28% pada 2023 sama dengan tahun 2022 yaitu terjadi di bulan September yaitu sebesar 11,16 ribu ton.
"Produksi JPK-KA28% pada September 2023 relatif lebih tinggi 2,72 ribu ton atau 32,20 persen dibandingkan September 2022 yang berkisar 8,45 ribu ton," beber Eko Marsoro.
Baca juga: Pemprov Kalteng berhasil turunkan prevalensi stunting sebesar 3,4 persen
Kepala BPS Kalteng itu menyebut, jika produksi JPK-KA28% dikonversikan ke jagung pipilan kering dengan kadar air 14 persen (JPK-KA14%), produksi JPK-KA14% sepanjang Januari hingga Desember 2023 mencapai sekitar 25,48 ribu ton, atau mengalami penurunan sebesar 10,45 ribu ton atau 29,08 persen dibandingkan 2022 yang sebesar 35,93 ribu ton.
"Itulah perkembangan luas panen jagung pipilan di Kalteng selama tahun 2023. Semoga di tahun 2024 bisa lebih banyak dibandingkan tahun 2023," demikian Eko Marsoro.
Baca juga: Layanan perizinan on site, inovasi DPMPTSP Kalteng bantu masyarakat secara langsung
Baca juga: Pemprov Kalteng buka posko kesehatan deteksi dini penyakit
Baca juga: Wagub Kalteng: 7.500 paket beras telah didistribusikan ke warga Kapuas
Luas panen jagung pipilan di tahun 2023 itu mengalami penurunan dibandingkan tahun 2022 yang mencapai 7,46 ribu hektare, kata Eko Marsoro di Palangka Raya, Senin.
"Untuk puncak panen jagung pipilan di Kalteng tahun 2023 sama seperti tahun 2022 yakni di bulan September dengan luas 1,42 ribu hektare," tambahnya.
Dikatakan, luas panen jagung hasil Survei KSA Jagung Tahun 2020–2024 terdiri dari (3) tiga jenis panen yakni, panen hijauan, panen muda, dan panen pipilan. Luas panen jagung pipilan sepanjang Januari hingga Desember 2023 mencapai sekitar 5,94 ribu hektare. Di sisi lain, luas panen hijauan dan muda pada tahun 2023 masing-masing sebesar 0,26 ribu hektare dan 2,30 ribu hektare.
Sementara untuk produksi jagung pipilan kering dengan kadar air 28 persen (JPK-KA28%) sepanjang Januari hingga Desember 2023 mencapai 34,47 ribu ton, mengalami penurunan sebesar 14,14 ribu ton atau 28,09 persen dibanding tahun 2022 yang sebesar 48,61 ribu ton. Puncak produksi JPK-KA28% pada 2023 sama dengan tahun 2022 yaitu terjadi di bulan September yaitu sebesar 11,16 ribu ton.
"Produksi JPK-KA28% pada September 2023 relatif lebih tinggi 2,72 ribu ton atau 32,20 persen dibandingkan September 2022 yang berkisar 8,45 ribu ton," beber Eko Marsoro.
Baca juga: Pemprov Kalteng berhasil turunkan prevalensi stunting sebesar 3,4 persen
Kepala BPS Kalteng itu menyebut, jika produksi JPK-KA28% dikonversikan ke jagung pipilan kering dengan kadar air 14 persen (JPK-KA14%), produksi JPK-KA14% sepanjang Januari hingga Desember 2023 mencapai sekitar 25,48 ribu ton, atau mengalami penurunan sebesar 10,45 ribu ton atau 29,08 persen dibandingkan 2022 yang sebesar 35,93 ribu ton.
"Itulah perkembangan luas panen jagung pipilan di Kalteng selama tahun 2023. Semoga di tahun 2024 bisa lebih banyak dibandingkan tahun 2023," demikian Eko Marsoro.
Baca juga: Layanan perizinan on site, inovasi DPMPTSP Kalteng bantu masyarakat secara langsung
Baca juga: Pemprov Kalteng buka posko kesehatan deteksi dini penyakit
Baca juga: Wagub Kalteng: 7.500 paket beras telah didistribusikan ke warga Kapuas