Sampit (ANTARA) - Jelang Hari Raya Idul Fitri atau Lebaran 1445 Hijriah, Kepolisian Resor (Polres) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah menyiagakan 150 personel untuk pengamanan dalam rangka Operasi Kepolisian Terpusat “Ketupat Telabang 2024”.
“Hari ini Operasi Ketupat jelang Lebaran 2024 resmi dimulai, diawali dengan apel gelar pasukan dimana kami juga menghadirkan seluruh personel dan fasilitas, baik itu kendaraan dan lainnya,” kata Kapolres Kotim AKBP Sarpani di Sampit, Rabu.
Apel gelar pasukan Operasi Kepolisian Terpusat “Ketupat Telabang 2024” dilaksanakan di halaman Kantor Pemda Kotim melibatkan Kodim 1015/Sampit, Dinas Perhubungan Kotim, Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas III Sampit, Bandara Haji Asan Sampit, BPBD Kotim dan seluruh mitra kamtibmas.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut Wakil Bupati Kotim Irawati, Dandim 1015/Sampit Letkol Inf Muhammad Tandri Subrata, Kepala Dinas Perhubungan Kotim, Perwakilan KSOP Kelas III Sampit, dan lainnya.
Sarpani menjelaskan, operasi ini digelar guna menindaklanjuti instruksi pusat dalam rangka menjaga keamanan dan kenyamanan masyarakat selama momentum Lebaran, baik itu yang melaksanakan mudik maupun yang merayakan Lebaran di Kotim.
Disamping 150 personel yang disiagakan Polres Kotim, juga akan ada back up atau dukungan dari personel TNI dan instansi terkait.
“Dalam apel ini kita lihat seluruh pemangku kepentingan dan mitra kamtibmas hadir dan siap mendukung pelaksanaan Operasi Ketupat. Harapan saya operasi ini berjalan lancar dan target-target operasi tercapai,” tuturnya.
Baca juga: Belum ada tambahan penerbangan di Bandara Haji Asan Sampit jelang Lebaran 2024
Sarpani juga menyampaikan potensi kerawanan selama momentum Lebaran berdasarkan hasil analisa dan evaluasi pihaknya. Antara lain, meningkatnya pelanggaran lalu lintas dan kecelakaan lalu lintas seiring dengan meningkatnya mobilitas masyarakat, baik yang melakukan mudik, berkunjung ke tempat kerabat maupun berlibur ke tempat wisata.
Untuk itu, Polres Kotim mendirikan 8 pos pengamanan di sejumlah jalur yang dinilai rawan. Pos ini bertujuan untuk memberikan edukasi dan mencegah pelanggaran serta kecelakaan lalu lintas.
Kerawanan selanjutnya adalah rumah-rumah yang ditinggal mudik dalam kondisi kosong maupun kantor yang ditinggal libur kerja. Dalam hal ini, Polres Kotim berupaya melakukan pengamanan dari segi tindak pidana seperti pencurian hingga potensi musibah kebakaran dan kebanjiran mengingat Kotim masih diliputi musim hujan.
Selain itu, pihaknya juga menyiapkan pengamanan khusus terhadap kegiatan masyarakat, seperti takbiran keliling pada malam Lebaran, dan pengamanan tempat-tempat wisata pasca Lebaran, diantaranya Pantai Ujung Pandaran dan Icon Jelawat.
“Kami juga menyiapkan rekayasa lalu lintas, pengamanan arus mudik dan balik di Pelabuhan Sampit, bandara, dan terminal bus,” imbuhnya.
Lanjutnya, jumlah pemudik 2024 ini diperkirakan meningkat dibanding tahun sebelumnya, meski tak sepadat arus mudik di Pulau Jawa. Menurutnya, hal ini sejalan dengan membaiknya perekonomian masyarakat pasca pandemi COVID-19.
Sehubungan dengan itu, Sarpani menyampaikan sejumlah imbauan kepada pemudik, yakni sebelum meninggalkan rumah dalam kondisi kosong hendaknya memastikan seluruh peralatan elektronik maupun jaringan listrik telah dimatikan untuk menghindari potensi korsleting listrik yang dapat memicu kebakaran.
Pemudik juga diimbau untuk berkomunikasi dengan tetangga, RT, hingga RW setempat agar bisa dibantu dalam pengawasan rumah yang ditinggalkan. Bahkan, jika memungkinkan memasang kamera pengawas atau CCTV yang terkoneksi ke telepon seluler agar tetap bisa memantau situasi rumah dari jarak jauh.
Baca juga: KSOP perkirakan 40 persen pemudik sudah bertolak dari Pelabuhan Sampit
Baca juga: Aktivitas jual beli emas di Sampit meningkat
Baca juga: Pengamanan di Pelabuhan Sampit selama arus mudik lebaran terus ditingkatkan
“Hari ini Operasi Ketupat jelang Lebaran 2024 resmi dimulai, diawali dengan apel gelar pasukan dimana kami juga menghadirkan seluruh personel dan fasilitas, baik itu kendaraan dan lainnya,” kata Kapolres Kotim AKBP Sarpani di Sampit, Rabu.
Apel gelar pasukan Operasi Kepolisian Terpusat “Ketupat Telabang 2024” dilaksanakan di halaman Kantor Pemda Kotim melibatkan Kodim 1015/Sampit, Dinas Perhubungan Kotim, Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas III Sampit, Bandara Haji Asan Sampit, BPBD Kotim dan seluruh mitra kamtibmas.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut Wakil Bupati Kotim Irawati, Dandim 1015/Sampit Letkol Inf Muhammad Tandri Subrata, Kepala Dinas Perhubungan Kotim, Perwakilan KSOP Kelas III Sampit, dan lainnya.
Sarpani menjelaskan, operasi ini digelar guna menindaklanjuti instruksi pusat dalam rangka menjaga keamanan dan kenyamanan masyarakat selama momentum Lebaran, baik itu yang melaksanakan mudik maupun yang merayakan Lebaran di Kotim.
Disamping 150 personel yang disiagakan Polres Kotim, juga akan ada back up atau dukungan dari personel TNI dan instansi terkait.
“Dalam apel ini kita lihat seluruh pemangku kepentingan dan mitra kamtibmas hadir dan siap mendukung pelaksanaan Operasi Ketupat. Harapan saya operasi ini berjalan lancar dan target-target operasi tercapai,” tuturnya.
Baca juga: Belum ada tambahan penerbangan di Bandara Haji Asan Sampit jelang Lebaran 2024
Sarpani juga menyampaikan potensi kerawanan selama momentum Lebaran berdasarkan hasil analisa dan evaluasi pihaknya. Antara lain, meningkatnya pelanggaran lalu lintas dan kecelakaan lalu lintas seiring dengan meningkatnya mobilitas masyarakat, baik yang melakukan mudik, berkunjung ke tempat kerabat maupun berlibur ke tempat wisata.
Untuk itu, Polres Kotim mendirikan 8 pos pengamanan di sejumlah jalur yang dinilai rawan. Pos ini bertujuan untuk memberikan edukasi dan mencegah pelanggaran serta kecelakaan lalu lintas.
Kerawanan selanjutnya adalah rumah-rumah yang ditinggal mudik dalam kondisi kosong maupun kantor yang ditinggal libur kerja. Dalam hal ini, Polres Kotim berupaya melakukan pengamanan dari segi tindak pidana seperti pencurian hingga potensi musibah kebakaran dan kebanjiran mengingat Kotim masih diliputi musim hujan.
Selain itu, pihaknya juga menyiapkan pengamanan khusus terhadap kegiatan masyarakat, seperti takbiran keliling pada malam Lebaran, dan pengamanan tempat-tempat wisata pasca Lebaran, diantaranya Pantai Ujung Pandaran dan Icon Jelawat.
“Kami juga menyiapkan rekayasa lalu lintas, pengamanan arus mudik dan balik di Pelabuhan Sampit, bandara, dan terminal bus,” imbuhnya.
Lanjutnya, jumlah pemudik 2024 ini diperkirakan meningkat dibanding tahun sebelumnya, meski tak sepadat arus mudik di Pulau Jawa. Menurutnya, hal ini sejalan dengan membaiknya perekonomian masyarakat pasca pandemi COVID-19.
Sehubungan dengan itu, Sarpani menyampaikan sejumlah imbauan kepada pemudik, yakni sebelum meninggalkan rumah dalam kondisi kosong hendaknya memastikan seluruh peralatan elektronik maupun jaringan listrik telah dimatikan untuk menghindari potensi korsleting listrik yang dapat memicu kebakaran.
Pemudik juga diimbau untuk berkomunikasi dengan tetangga, RT, hingga RW setempat agar bisa dibantu dalam pengawasan rumah yang ditinggalkan. Bahkan, jika memungkinkan memasang kamera pengawas atau CCTV yang terkoneksi ke telepon seluler agar tetap bisa memantau situasi rumah dari jarak jauh.
Baca juga: KSOP perkirakan 40 persen pemudik sudah bertolak dari Pelabuhan Sampit
Baca juga: Aktivitas jual beli emas di Sampit meningkat
Baca juga: Pengamanan di Pelabuhan Sampit selama arus mudik lebaran terus ditingkatkan