Sampit (ANTARA) - Seorang anak tenggelam dan ditemukan meninggal dunia saat berwisata di Pantai Ujung Pandaran Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah pada Hari Lebaran Idul Fitri 1445 Hijriah, Rabu (10/4).
"Kejadiannya kemarin sekitar pukul 14.00 WIB dan ditemukan sekitar pukul 18.00 WIB. Korban meninggal dunia," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kotawaringin Timur, Multazam di Sampit, Kamis.
Anak yang tenggelam tersebut berjenis kelamin perempuan berusia sekitar delapan tahun. Korban yang merupakan warga Jalan Iskandar Sampit diketahui sedang bermain di pantai saat berwisata bersama keluarganya.
Informasinya, korban berada di pantai sambil mencari kerang kecil. Hilangnya korban baru diketahui ketika orang tuanya mencarinya. Saat itulah muncul dugaan bocah perempuan tersebut tenggelam.
Pencarian dilakukan dilakukan pihak keluarga dan warga setempat. Tubuh korban kemudian ditemukan sekitar pukul 18.00 WIB.
Warga masih berupaya memberi pertolongan dengan mengangkat korban dengan posisi kepala diarahkan ke bawah dengan tujuan agar air yang masuk ke tubuh korban bisa keluar.
Baca juga: Warga antusias bersilaturahim dengan Bupati Kotim
Korban juga langsung dilarikan ke puskesmas setempat. Sayangnya, nyawa bocah perempuan tersebut tidak terselamatkan.
Atas kejadian itu, BPBD Kotawaringin Timur kembali mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan saat berwisata di Pantai Ujung Pandaran. Para orang tua diminta mengawasi secara ketat anak-anak mereka, terlebih ketika mereka bermain atau mandi di pantai.
Jangan sampai tujuan berwisata malah berubah menjadi duka. Untuk itu kewaspadaan semua pihak sangat penting untuk mencegah terjadinya hal yang tidak diinginkan.
"Kami sangat berharap peran serta seluruh pengunjung wisata Ujung Pandaran, untuk melakukan pengawasan anak-anak di area wisata Ujung Pandaran," demikian Multazam.
Sementara itu, Pantai Ujung Pandaran memang selalu ramai wisatawan saat musim libur Lebaran Idul Fitri seperti sekarang. Tidak hanya dari Kotawaringin Timur, wisatawan yang datang sebagian dari luar daerah seperti Seruyan, Katingan, hingga Palangka Raya.
Warga rela menempuh perjalanan sejauh 85 kilometer dari pusat Kota Sampit untuk mencapai pantai yang posisinya menghadap Laut Jawa tersebut. Pemerintah daerah pun terus membenahi objek wisata tersebut dengan harapan bisa meningkatkan perekonomian masyarakat dan daerah.
Baca juga: 540 WBP Lapas Sampit terima remisi Idul Fitri
Baca juga: Hujan tidak halangi kemeriahan pawai takbiran keliling di Sampit
Baca juga: KSOP Sampit catat 9.900 pemudik berangkat dari Pelabuhan Sampit
"Kejadiannya kemarin sekitar pukul 14.00 WIB dan ditemukan sekitar pukul 18.00 WIB. Korban meninggal dunia," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kotawaringin Timur, Multazam di Sampit, Kamis.
Anak yang tenggelam tersebut berjenis kelamin perempuan berusia sekitar delapan tahun. Korban yang merupakan warga Jalan Iskandar Sampit diketahui sedang bermain di pantai saat berwisata bersama keluarganya.
Informasinya, korban berada di pantai sambil mencari kerang kecil. Hilangnya korban baru diketahui ketika orang tuanya mencarinya. Saat itulah muncul dugaan bocah perempuan tersebut tenggelam.
Pencarian dilakukan dilakukan pihak keluarga dan warga setempat. Tubuh korban kemudian ditemukan sekitar pukul 18.00 WIB.
Warga masih berupaya memberi pertolongan dengan mengangkat korban dengan posisi kepala diarahkan ke bawah dengan tujuan agar air yang masuk ke tubuh korban bisa keluar.
Baca juga: Warga antusias bersilaturahim dengan Bupati Kotim
Korban juga langsung dilarikan ke puskesmas setempat. Sayangnya, nyawa bocah perempuan tersebut tidak terselamatkan.
Atas kejadian itu, BPBD Kotawaringin Timur kembali mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan saat berwisata di Pantai Ujung Pandaran. Para orang tua diminta mengawasi secara ketat anak-anak mereka, terlebih ketika mereka bermain atau mandi di pantai.
Jangan sampai tujuan berwisata malah berubah menjadi duka. Untuk itu kewaspadaan semua pihak sangat penting untuk mencegah terjadinya hal yang tidak diinginkan.
"Kami sangat berharap peran serta seluruh pengunjung wisata Ujung Pandaran, untuk melakukan pengawasan anak-anak di area wisata Ujung Pandaran," demikian Multazam.
Sementara itu, Pantai Ujung Pandaran memang selalu ramai wisatawan saat musim libur Lebaran Idul Fitri seperti sekarang. Tidak hanya dari Kotawaringin Timur, wisatawan yang datang sebagian dari luar daerah seperti Seruyan, Katingan, hingga Palangka Raya.
Warga rela menempuh perjalanan sejauh 85 kilometer dari pusat Kota Sampit untuk mencapai pantai yang posisinya menghadap Laut Jawa tersebut. Pemerintah daerah pun terus membenahi objek wisata tersebut dengan harapan bisa meningkatkan perekonomian masyarakat dan daerah.
Baca juga: 540 WBP Lapas Sampit terima remisi Idul Fitri
Baca juga: Hujan tidak halangi kemeriahan pawai takbiran keliling di Sampit
Baca juga: KSOP Sampit catat 9.900 pemudik berangkat dari Pelabuhan Sampit