Palangka Raya (ANTARA) - Anggota Komisi IV DPRD Kalimantan Tengah (Kalteng), Henry M Yoseph mengingatkan sekaligus meminta, agar kegiatan pembangunan infrastruktur jalan bisa lebih menyasar wilayah pelosok guna meningkatkan konektivitas antardaerah.
Harapan itu karena masih banyak daerah di pelosok provinsi ini yang belum bahkan tidak memiliki akses jalan darat yang memadai, kata Henry di Palangka Raya, kemarin.
"Kalaupun ada, kondisinya bisa dikatakan memprihatinkan karena mengalami kerusakan yang juga menghambat akses kegiatan masyarakat setempat," tambahnya.
Untuk itu, legislator Kalteng itu mengingatkan pemerintah, perlu membangun akses darat ke pelosok harus benar-benar bisa menjadi fokus pemerintah di provinsi ini, sehingga kedepan tidak ada lagi yang terisolas.
Dia mengatakan masih adanya daerah yang belum memiliki akses jalan memadai tentu menimbulkan dampak yang luas. Tidak ada dilihat dari sisi keterisolasian saja, akan tetapi dampak lainnya membuat masyarakat setempat tertinggal dari segipembangunan manusia, ekonomi, sosial, dan lain sebagainya.
"Ini yang sebenarnya tidak kita harapkan, jadi pemerintah harus fokus karena pemerataan pembangunan ini menjadi pekerjaan rumah yang menuntut pemerintah," kata Henry.
Politikus Partai Demokrat ini juga mengharapkan, agar dalam pembangunan pembangunan infrastuktur ini bisa menyentuh seluruh wilayah di Kalteng supaya tidak ada ketimpangan antara satu daerah dengan daerah lainnya.
Memang dengan keterbatasan anggaran perlu waktu yang cukup lama untuk memenuhi itu semua, namun dengan adanya skala prioritas dengan memerhatikan daerah pelosok maka kegiatan pembangunan infrastruktur jalan bisa lebih cepat.
"Sekian tahun Indonesia merdeka tapi masih ada wilayah tertinggal, harus ada sinergitas dalam memerhatikannya. Pembangunan harus fokus untuk setiap wilayah," demikian Henry.
Harapan itu karena masih banyak daerah di pelosok provinsi ini yang belum bahkan tidak memiliki akses jalan darat yang memadai, kata Henry di Palangka Raya, kemarin.
"Kalaupun ada, kondisinya bisa dikatakan memprihatinkan karena mengalami kerusakan yang juga menghambat akses kegiatan masyarakat setempat," tambahnya.
Untuk itu, legislator Kalteng itu mengingatkan pemerintah, perlu membangun akses darat ke pelosok harus benar-benar bisa menjadi fokus pemerintah di provinsi ini, sehingga kedepan tidak ada lagi yang terisolas.
Dia mengatakan masih adanya daerah yang belum memiliki akses jalan memadai tentu menimbulkan dampak yang luas. Tidak ada dilihat dari sisi keterisolasian saja, akan tetapi dampak lainnya membuat masyarakat setempat tertinggal dari segipembangunan manusia, ekonomi, sosial, dan lain sebagainya.
"Ini yang sebenarnya tidak kita harapkan, jadi pemerintah harus fokus karena pemerataan pembangunan ini menjadi pekerjaan rumah yang menuntut pemerintah," kata Henry.
Politikus Partai Demokrat ini juga mengharapkan, agar dalam pembangunan pembangunan infrastuktur ini bisa menyentuh seluruh wilayah di Kalteng supaya tidak ada ketimpangan antara satu daerah dengan daerah lainnya.
Memang dengan keterbatasan anggaran perlu waktu yang cukup lama untuk memenuhi itu semua, namun dengan adanya skala prioritas dengan memerhatikan daerah pelosok maka kegiatan pembangunan infrastruktur jalan bisa lebih cepat.
"Sekian tahun Indonesia merdeka tapi masih ada wilayah tertinggal, harus ada sinergitas dalam memerhatikannya. Pembangunan harus fokus untuk setiap wilayah," demikian Henry.