Sampit (ANTARA) - Bupati Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah Halikinnor meminta Hiswana Migas atau Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas Bumi membantu memperjuangkan realisasi program konversi minyak tanah ke gas di daerah ini agar segera tuntas.
"Dari 17 kecamatan, masih ada enam kecamatan yang belum masuk program konversi minyak tanah ke gas. Padahal, kini masyarakat di enam kecamatan itu sudah beralih ke gas, sehingga mereka mencari gas dari kecamatan lainnya," kata Halikinnor di Sampit, Senin.
Harapan itu disampaikan Halikinnor saat menghadiri Musyawarah Cabang V Hiswana Migas Sampit. Turut hadir Ketua DPRD Rinie, Wakil Bupati Irawati, jajaran pengurus Hiswana Migas Kalimantan, pejabat dari Pertamina dan lainnya.
Menurut Halikinnor, sinergitas Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur dan Hiswana Migas Sampit sudah berjalan dengan cukup baik. Namun, masih ada "pekerjaan rumah" Hiswana Migas Sampit dan Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur yang perlu menjadi prioritas penyelesaian pada 2024 ini.
Dijelaskannya, pada sektor perekonomian ketersediaan bahan bakar minyak (BBM) dan gas berpengaruh signifikan pada kegiatan transportasi, perikanan, pertanian, usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) dan sektor lainnya.
Ketersediaan gas elpiji 3 kilogram, harga eceran tertinggi (HET) dan kelancaran distribusinya menjadi parameter ukur dalam pengendalian inflasi di Kabupaten Kotawaringin Timur.
Tercatat Maret 2024, kelompok bahan bakar rumah tangga memberikan andil atau sumbangan inflasi year on year sebesar 0,03 persen.
Baca juga: Bupati Kotim: FBHH komitmen bersama lestarikan dan kembangkan kebudayaan
Terkait masalah ini hal yang menjadi perhatian yakni sampai tahun ini juga belum selesai proses konversi minyak tanah ke gas elpiji 3 kilogram di enam kecamatan, yaitu Kota Besi, Telawang, Mentaya Hulu, Bukit Santuai, Telaga Antang dan Antang Kalang.
Distribusi pangkalan serta harga di atas HET juga terus menjadi permasalahan dari tahun ke tahun. Ini diharapkan menjadi prioritas dari Pertamina dan Hiswana Migas sampit untuk dikendalikan selaku induk dari agen dan pangkalan.
Halikinnor menegaskan, Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur akan terus berkomitmen untuk mendukung Pertamina sebagai operator penyalur minyak dan gas dalam melaksanakan kebijakan distribusi minya dan gas dari pemerintah pusat, baik pelaksanaan BBM 1 harga melalui SPBU 1 harga, pembangunan Pertashop di seluruh pelosok serta kegiatan PT Pertamina lainnya.
Sinergisitas Pemerintah Kotawaringin Timur, Hiswana Migas dan PT Pertamina akan semakin baik karena potensi permasalahan akan terus bertambah. Selain masalah rutin yang dihadapi seperti masalah distribusi, spekulan pelangsir dan juga potensi perubahan harga BBM dalam negeri akibat menyesuaikan situasi politik timur tengah.
"Untuk tahun ini selain kegiatan rutin hari besar keagamaan maupun nasional, masih tersisa agenda pemilihan kepala daerah tingkat provinsi dan kabupaten, agar menjadi perhatian jangan sampai ketersediaan BBM dan gas menjadi komoditi politik praktis yang pada akhirnya akan memperkeruh suasana kamtibmas," demikian Halikinnor.
Ketua Hiswana Migas Cabang Sampit Axcel A. Narang menyampaikan terima kasihnya atas besarnya dukungan pemerintah daerah kepada Hiswana Migas. Pihaknya juga selalu siap membantu dan berkolaborasi untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.
"Dukungan Pak Bupati terhadap Hiswana Migas sangat luar biasa. Saat awal dilantik, Pak Bupati dengan bersemangat mendukung program 'Langit Biru'. Beliau satu-satunya bupati di Kalimantan yang berani memberikan rekomendasi untuk mendukung program tersebut," ujar Axcel.
Hiswana Migas berkomitmen untuk bersama-sama pemerintah daerah dalam mendukung peningkatan pembangunan dan kesejahteraan di daerah ini. Kerja sama yang terjalin selama ini diharapkan bisa lebih ditingkatkan.
Baca juga: Bupati Kotim apresiasi prestasi juara II lomba TTG Kalteng
Baca juga: Puncak arus balik di Pelabuhan Sampit, penumpang turun capai 1.557 orang
Baca juga: Bupati Kotim jadikan halal bihalal sarana mempererat kebersamaan dengan masyarakat
"Dari 17 kecamatan, masih ada enam kecamatan yang belum masuk program konversi minyak tanah ke gas. Padahal, kini masyarakat di enam kecamatan itu sudah beralih ke gas, sehingga mereka mencari gas dari kecamatan lainnya," kata Halikinnor di Sampit, Senin.
Harapan itu disampaikan Halikinnor saat menghadiri Musyawarah Cabang V Hiswana Migas Sampit. Turut hadir Ketua DPRD Rinie, Wakil Bupati Irawati, jajaran pengurus Hiswana Migas Kalimantan, pejabat dari Pertamina dan lainnya.
Menurut Halikinnor, sinergitas Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur dan Hiswana Migas Sampit sudah berjalan dengan cukup baik. Namun, masih ada "pekerjaan rumah" Hiswana Migas Sampit dan Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur yang perlu menjadi prioritas penyelesaian pada 2024 ini.
Dijelaskannya, pada sektor perekonomian ketersediaan bahan bakar minyak (BBM) dan gas berpengaruh signifikan pada kegiatan transportasi, perikanan, pertanian, usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) dan sektor lainnya.
Ketersediaan gas elpiji 3 kilogram, harga eceran tertinggi (HET) dan kelancaran distribusinya menjadi parameter ukur dalam pengendalian inflasi di Kabupaten Kotawaringin Timur.
Tercatat Maret 2024, kelompok bahan bakar rumah tangga memberikan andil atau sumbangan inflasi year on year sebesar 0,03 persen.
Baca juga: Bupati Kotim: FBHH komitmen bersama lestarikan dan kembangkan kebudayaan
Terkait masalah ini hal yang menjadi perhatian yakni sampai tahun ini juga belum selesai proses konversi minyak tanah ke gas elpiji 3 kilogram di enam kecamatan, yaitu Kota Besi, Telawang, Mentaya Hulu, Bukit Santuai, Telaga Antang dan Antang Kalang.
Distribusi pangkalan serta harga di atas HET juga terus menjadi permasalahan dari tahun ke tahun. Ini diharapkan menjadi prioritas dari Pertamina dan Hiswana Migas sampit untuk dikendalikan selaku induk dari agen dan pangkalan.
Halikinnor menegaskan, Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur akan terus berkomitmen untuk mendukung Pertamina sebagai operator penyalur minyak dan gas dalam melaksanakan kebijakan distribusi minya dan gas dari pemerintah pusat, baik pelaksanaan BBM 1 harga melalui SPBU 1 harga, pembangunan Pertashop di seluruh pelosok serta kegiatan PT Pertamina lainnya.
Sinergisitas Pemerintah Kotawaringin Timur, Hiswana Migas dan PT Pertamina akan semakin baik karena potensi permasalahan akan terus bertambah. Selain masalah rutin yang dihadapi seperti masalah distribusi, spekulan pelangsir dan juga potensi perubahan harga BBM dalam negeri akibat menyesuaikan situasi politik timur tengah.
"Untuk tahun ini selain kegiatan rutin hari besar keagamaan maupun nasional, masih tersisa agenda pemilihan kepala daerah tingkat provinsi dan kabupaten, agar menjadi perhatian jangan sampai ketersediaan BBM dan gas menjadi komoditi politik praktis yang pada akhirnya akan memperkeruh suasana kamtibmas," demikian Halikinnor.
Ketua Hiswana Migas Cabang Sampit Axcel A. Narang menyampaikan terima kasihnya atas besarnya dukungan pemerintah daerah kepada Hiswana Migas. Pihaknya juga selalu siap membantu dan berkolaborasi untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.
"Dukungan Pak Bupati terhadap Hiswana Migas sangat luar biasa. Saat awal dilantik, Pak Bupati dengan bersemangat mendukung program 'Langit Biru'. Beliau satu-satunya bupati di Kalimantan yang berani memberikan rekomendasi untuk mendukung program tersebut," ujar Axcel.
Hiswana Migas berkomitmen untuk bersama-sama pemerintah daerah dalam mendukung peningkatan pembangunan dan kesejahteraan di daerah ini. Kerja sama yang terjalin selama ini diharapkan bisa lebih ditingkatkan.
Baca juga: Bupati Kotim apresiasi prestasi juara II lomba TTG Kalteng
Baca juga: Puncak arus balik di Pelabuhan Sampit, penumpang turun capai 1.557 orang
Baca juga: Bupati Kotim jadikan halal bihalal sarana mempererat kebersamaan dengan masyarakat