Sukamara (ANTARA) - Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sukamara, Kalimantan Tengah Yunus mengatakan bahwa dari gerakan merdeka belajar semakin menyadarkan mengenai tantangan dan kesempatan untuk memajukan pendidikan.
“Bukan hal yang mudah untuk mentransformasi sebuah sistem yang sangat besar, bukan tugas yang sederhana untuk mengubah perspektif tentang proses pembelajaran. Pada awal perjalanan, kita sadar bahwa membuat perubahan butuh perjuangan, rasa tidak nyaman menyertai setiap langkah menuju perbaikan dan kemajuan,” kata Yunus saat memimpin upacara hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) di Halaman kantor Bupati Sukamara, Kamis.
Ia mengungkapkan, ketika langkah mulai serempak, harus dihadapkan dengan tantangan yang tak pernah terbayangkan yakni pandemi. Dampak yang ditimbulkan mengubah proses belajar mengajar dan cara hidup secara drastis.
“Pada saat yang sama, pandemi memberi kesempatan untuk mengakselerasi perubahan dengan bergotong-royong, maka kita berjuang untuk pulih dan bangkit kembali menjadi jauh lebih kuat," katanya.
Selain itu, kini perubahan dalam pembelajaran sudah mulai dirasakan, digerakkan bersama-sama dengan langkah yang serempak dan serentak. Wajah baru pendidikan dan kebudayaan sedang dibangun bersama dengan gerakan merdeka belajar.
“Kita sudah mendengar lagi anak-anak berani bermimpi, karena mereka merasa merdeka saat belajar di kelas. Kita sudah melihat lagi guru-guru yang berani mencoba hal-hal baru karena mereka mendapatkan kepercayaan untuk mengenal dan menilai murid-muridnya,” jelas Yunus.
Kemudan, para mahasiswa yang siap berkarya dan berkontribusi karena ruang untuk belajar tidak lagi terbatas di dalam kampus dan sudah merayakan lagi semarak karya-karya yang kreatif karena seniman dan pelaku budaya terus didukung untuk berekspresi.
“Semua yang telah dijalankan harus diteruskan sebagai gerakan yang berkelanjutan. Semua yang sudah kita upayakan harus dilanjutkan sebagai perjalanan ke arah perwujudan sekolah yang kita cita-citakan,” harapnya.
Lanjut Yunus, ini bukanlah titik akhir dari gerakan merdeka belajar dengan penuh ketulusan dan harapan, merdeka belajar harus terus dilanjutkan oleh semua, para penggerak perubahan yang tidak mengenal kata menyerah untuk melompat ke masa depan.
“Mari terus bergotong-royong menyemarakkan dan melanjutkan gerakan merdeka belajar,” demikian Yunus.
“Bukan hal yang mudah untuk mentransformasi sebuah sistem yang sangat besar, bukan tugas yang sederhana untuk mengubah perspektif tentang proses pembelajaran. Pada awal perjalanan, kita sadar bahwa membuat perubahan butuh perjuangan, rasa tidak nyaman menyertai setiap langkah menuju perbaikan dan kemajuan,” kata Yunus saat memimpin upacara hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) di Halaman kantor Bupati Sukamara, Kamis.
Ia mengungkapkan, ketika langkah mulai serempak, harus dihadapkan dengan tantangan yang tak pernah terbayangkan yakni pandemi. Dampak yang ditimbulkan mengubah proses belajar mengajar dan cara hidup secara drastis.
“Pada saat yang sama, pandemi memberi kesempatan untuk mengakselerasi perubahan dengan bergotong-royong, maka kita berjuang untuk pulih dan bangkit kembali menjadi jauh lebih kuat," katanya.
Selain itu, kini perubahan dalam pembelajaran sudah mulai dirasakan, digerakkan bersama-sama dengan langkah yang serempak dan serentak. Wajah baru pendidikan dan kebudayaan sedang dibangun bersama dengan gerakan merdeka belajar.
“Kita sudah mendengar lagi anak-anak berani bermimpi, karena mereka merasa merdeka saat belajar di kelas. Kita sudah melihat lagi guru-guru yang berani mencoba hal-hal baru karena mereka mendapatkan kepercayaan untuk mengenal dan menilai murid-muridnya,” jelas Yunus.
Kemudan, para mahasiswa yang siap berkarya dan berkontribusi karena ruang untuk belajar tidak lagi terbatas di dalam kampus dan sudah merayakan lagi semarak karya-karya yang kreatif karena seniman dan pelaku budaya terus didukung untuk berekspresi.
“Semua yang telah dijalankan harus diteruskan sebagai gerakan yang berkelanjutan. Semua yang sudah kita upayakan harus dilanjutkan sebagai perjalanan ke arah perwujudan sekolah yang kita cita-citakan,” harapnya.
Lanjut Yunus, ini bukanlah titik akhir dari gerakan merdeka belajar dengan penuh ketulusan dan harapan, merdeka belajar harus terus dilanjutkan oleh semua, para penggerak perubahan yang tidak mengenal kata menyerah untuk melompat ke masa depan.
“Mari terus bergotong-royong menyemarakkan dan melanjutkan gerakan merdeka belajar,” demikian Yunus.