Palangka Raya (ANTARA) - Kepala Bank Indonesia Perwakilan Kalimantan Tengah Taufik Saleh menganggap indeks harga konsumen (IHK) di provinsi setempat selama April 2024 yang berkisar 0,70 persen, masih dalam batas wajar.
Terjadinya inflasi m-to-m sekitar 0,70 persen pada bulan April itu karena ada ramadhan dan Idul Fitri yang membuat konsumsi masyarakat untuk pangan tertentu mengalami peningkatan, kata Taufik di Palangka Raya, Minggu.
"Permintaan terhadap beras dan daging ayam ras harus diakui cukup tinggi selama dua bulan terakhir. Apalagi, ayam ras yang siap dipanen tidak banyak, sehingga terjadi kenaikan harga," ucapnya.
Selain dua komoditas itu, lanjut dia, harga tiket pesawat mengalami kenaikan yang relatif tinggi secara merata di seluruh Indonesia. Di mana kenaikan itu akibat libur panjang Hari Idul Fitri, termasuk Hari Raya Nyepi.
"Itulah kenapa kami menganggap terjadinya inflasi 0,70 persen pada April 2024 masih relatif wajar," singkat Taufik.
Sebelumnya Badan Pusat Statistik (BPS) Kalimantan Tengah merilis perkembangan harga berbagai komoditas pada April 2024 di provinsi setempat, secara umum menunjukkan adanya peningkatan dibanding bulan yang sama tahun 2023.
Berdasarkan hasil pantauan BPS Kalteng di empat kabupaten/kota di provinsi setempat pada April 2024 terjadi inflasi year on year 2,99 persen, atau terjadi peningkatan IHK dari 103,63 pada April 2024 menjadi 106,73.
"Tingkat inflasi m-to-m pada April 2024 di Kalteng sekitar 0,73 persen, dan y-to-d 1,12 persen," kata Kepala BPS Kalteng Eko Marsoro di Palangka Raya, Kamis (2/5/2024).
Baca juga: BI siap bantu wartawan Kalteng sajikan berita ekonomi secara menarik
Adapun komoditas yang dominan memberikan andil atau sumbangan terhadap Inflasi Kalteng pada April 2024 (m-to-m) yakni, daging ayam ras, angkutan udara, tomat, bawang merah, emas perhiasan, beras, sigaret kretek mesin, bawang putih, ikan nila, ikan peda, minyak goreng, gula pasir, ayam hidup, tarif kendaraan travel, ikan baung, ikan patin, bahan bakar rumah tangga, semangka, bayam dan rampela hati ayam.
"Kalau untuk komoditas penyumbang deflasi di Kalteng selama April 2024 yakni, telur ayam ras, cabai rawit, cabai merah, ikan gabus, ketimun, ikan kapar, dan ikan asin sepat," demikian Eko Marsoro.
Baca juga: BI ikut terlibat perkuat layanan perpustakaan dan tingkatkan literasi di Kalteng
Baca juga: BI Kalteng siapkan Rp1,9 triliun uang tunai dan kas keliling sambut Idul Fitri
Baca juga: Jelang Idul Fitri, BI siapkan Rp197,6 triliun untuk penukaran uang
Terjadinya inflasi m-to-m sekitar 0,70 persen pada bulan April itu karena ada ramadhan dan Idul Fitri yang membuat konsumsi masyarakat untuk pangan tertentu mengalami peningkatan, kata Taufik di Palangka Raya, Minggu.
"Permintaan terhadap beras dan daging ayam ras harus diakui cukup tinggi selama dua bulan terakhir. Apalagi, ayam ras yang siap dipanen tidak banyak, sehingga terjadi kenaikan harga," ucapnya.
Selain dua komoditas itu, lanjut dia, harga tiket pesawat mengalami kenaikan yang relatif tinggi secara merata di seluruh Indonesia. Di mana kenaikan itu akibat libur panjang Hari Idul Fitri, termasuk Hari Raya Nyepi.
"Itulah kenapa kami menganggap terjadinya inflasi 0,70 persen pada April 2024 masih relatif wajar," singkat Taufik.
Sebelumnya Badan Pusat Statistik (BPS) Kalimantan Tengah merilis perkembangan harga berbagai komoditas pada April 2024 di provinsi setempat, secara umum menunjukkan adanya peningkatan dibanding bulan yang sama tahun 2023.
Berdasarkan hasil pantauan BPS Kalteng di empat kabupaten/kota di provinsi setempat pada April 2024 terjadi inflasi year on year 2,99 persen, atau terjadi peningkatan IHK dari 103,63 pada April 2024 menjadi 106,73.
"Tingkat inflasi m-to-m pada April 2024 di Kalteng sekitar 0,73 persen, dan y-to-d 1,12 persen," kata Kepala BPS Kalteng Eko Marsoro di Palangka Raya, Kamis (2/5/2024).
Baca juga: BI siap bantu wartawan Kalteng sajikan berita ekonomi secara menarik
Adapun komoditas yang dominan memberikan andil atau sumbangan terhadap Inflasi Kalteng pada April 2024 (m-to-m) yakni, daging ayam ras, angkutan udara, tomat, bawang merah, emas perhiasan, beras, sigaret kretek mesin, bawang putih, ikan nila, ikan peda, minyak goreng, gula pasir, ayam hidup, tarif kendaraan travel, ikan baung, ikan patin, bahan bakar rumah tangga, semangka, bayam dan rampela hati ayam.
"Kalau untuk komoditas penyumbang deflasi di Kalteng selama April 2024 yakni, telur ayam ras, cabai rawit, cabai merah, ikan gabus, ketimun, ikan kapar, dan ikan asin sepat," demikian Eko Marsoro.
Baca juga: BI ikut terlibat perkuat layanan perpustakaan dan tingkatkan literasi di Kalteng
Baca juga: BI Kalteng siapkan Rp1,9 triliun uang tunai dan kas keliling sambut Idul Fitri
Baca juga: Jelang Idul Fitri, BI siapkan Rp197,6 triliun untuk penukaran uang