Baturaja (ANTARA) - Korban banjir di Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan mulai menderita penyakit kulit seperti gatal-gatal pascabanjir yang terjadi pada Selasa (7/5).
"Bagian telapak kaki hingga lutut saya mulai gatal-gatal," kata Deden, salah seorang warga Kelurahan Baturaja Lama, Kabupaten OKU, Senin.
Dia mengatakan, kebanyakan warga di wilayahnya mulai menderita gatal-gatal dan demam serta pilek pascabencana banjir.
Beruntung, kata dia, warga terbantu dengan adanya pelayanan pemeriksaan kesehatan secara gratis yang digelar oleh DPD Muhammadiyah OKU secara "door to door". "Pelayanan kesehatan ini sangat dibutuhkan masyarakat, terutama korban banjir," katanya.
Sementara Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Muhammadiyah OKU, Gribaldi, menyampaikan bahwa pihaknya turut serta membantu masyarakat dalam memberikan pelayanan pemeriksaan kesehatan pascabanjir.
Baca juga: BMKG: Hujan ekstrem di Barito Utara baru terjadi dalam 37 tahun
DPD Muhamadiyah OKU menerjunkan tiga dokter dan 14 tenaga medis dari Rumah Sakit Muhammadiyah Dokter Maulana AK Buturaja untuk memberikan pengobatan gratis kepada warga yang terdampak banjir secara "door to door".
Hal itu dilakukan sebagai bentuk kepedulian terhadap kondisi warga yang mengalami berbagai masalah kesehatan akibat banjir yang terjadi beberapa hari lalu.
"Pelayanan kesehatan ini ditujukan bagi korban banjir di Kelurahan Baturaja Lama dan Sekar Jaya, Kecamatan Baturaja Timur," kata dia.
Mayoritas masyarakat yang berobat mengeluhkan gatal-gatal, batuk dan pilek serta daya tahan tubuh melemah setelah berjuang menghadapi banjir.
Baca juga: Hanjalipan terendam banjir hambat mobilitas warga
"Penyakit ini merupakan masalah umum yang muncul setelah banjir karena air yang kotor masuk ke dalam rumah," jelasnya.
Sebelumnya, BPBD Sumsel juga mendirikan Posko Trauma Center untuk memberikan pelayanan pemeriksaan kesehatan kepada korban banjir di Kabupaten OKU.
Kepala Bidang Penanganan Darurat BPBD Sumsel, Sudirman, mengatakan, di posko tersebut pihaknya menyiagakan dokter dan perawat untuk memberikan pelayanan kesehatan pascabanjir, mulai dari pemeriksaan dari darah tinggi (hipertensi), sakit maag, gatal-gatal, diare, sakit kepala, nyeri sendi, ISPA hingga luka akibat terkena pecahan kaca dan tertusuk paku.
Selain di posko, tim juga melakukan pemeriksaan kesehatan secara langsung ke rumah-rumah warga yang terdampak bencana alam.
"Sudah lebih dari 200 orang korban banjir yang memanfaatkan pelayanan ini untuk memeriksakan berbagai masalah kesehatan akibat bencana banjir, terutama penyakit kulit," ujar dia.
Baca juga: Dinkes Kotim minta tenaga kesehatan siaga tangani warga terdampak banjir
Baca juga: Petani hortikultura di Kotim merugi akibat lahan dilanda banjir
"Bagian telapak kaki hingga lutut saya mulai gatal-gatal," kata Deden, salah seorang warga Kelurahan Baturaja Lama, Kabupaten OKU, Senin.
Dia mengatakan, kebanyakan warga di wilayahnya mulai menderita gatal-gatal dan demam serta pilek pascabencana banjir.
Beruntung, kata dia, warga terbantu dengan adanya pelayanan pemeriksaan kesehatan secara gratis yang digelar oleh DPD Muhammadiyah OKU secara "door to door". "Pelayanan kesehatan ini sangat dibutuhkan masyarakat, terutama korban banjir," katanya.
Sementara Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Muhammadiyah OKU, Gribaldi, menyampaikan bahwa pihaknya turut serta membantu masyarakat dalam memberikan pelayanan pemeriksaan kesehatan pascabanjir.
Baca juga: BMKG: Hujan ekstrem di Barito Utara baru terjadi dalam 37 tahun
DPD Muhamadiyah OKU menerjunkan tiga dokter dan 14 tenaga medis dari Rumah Sakit Muhammadiyah Dokter Maulana AK Buturaja untuk memberikan pengobatan gratis kepada warga yang terdampak banjir secara "door to door".
Hal itu dilakukan sebagai bentuk kepedulian terhadap kondisi warga yang mengalami berbagai masalah kesehatan akibat banjir yang terjadi beberapa hari lalu.
"Pelayanan kesehatan ini ditujukan bagi korban banjir di Kelurahan Baturaja Lama dan Sekar Jaya, Kecamatan Baturaja Timur," kata dia.
Mayoritas masyarakat yang berobat mengeluhkan gatal-gatal, batuk dan pilek serta daya tahan tubuh melemah setelah berjuang menghadapi banjir.
Baca juga: Hanjalipan terendam banjir hambat mobilitas warga
"Penyakit ini merupakan masalah umum yang muncul setelah banjir karena air yang kotor masuk ke dalam rumah," jelasnya.
Sebelumnya, BPBD Sumsel juga mendirikan Posko Trauma Center untuk memberikan pelayanan pemeriksaan kesehatan kepada korban banjir di Kabupaten OKU.
Kepala Bidang Penanganan Darurat BPBD Sumsel, Sudirman, mengatakan, di posko tersebut pihaknya menyiagakan dokter dan perawat untuk memberikan pelayanan kesehatan pascabanjir, mulai dari pemeriksaan dari darah tinggi (hipertensi), sakit maag, gatal-gatal, diare, sakit kepala, nyeri sendi, ISPA hingga luka akibat terkena pecahan kaca dan tertusuk paku.
Selain di posko, tim juga melakukan pemeriksaan kesehatan secara langsung ke rumah-rumah warga yang terdampak bencana alam.
"Sudah lebih dari 200 orang korban banjir yang memanfaatkan pelayanan ini untuk memeriksakan berbagai masalah kesehatan akibat bencana banjir, terutama penyakit kulit," ujar dia.
Baca juga: Dinkes Kotim minta tenaga kesehatan siaga tangani warga terdampak banjir
Baca juga: Petani hortikultura di Kotim merugi akibat lahan dilanda banjir