Sampit (ANTARA) - Bupati Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah Halikinnor mengingatkan seluruh pegawai RSUD dr Murjani Sampit untuk terus meningkatkan pelayanan agar masyarakat bisa mendapatkan pelayanan dengan baik.

"Saya mengapresiasi RSUD Murjani terus berbenah, namun di satu sisi kita akui masih sering ada keluhan dari masyarakat terkait pelayanan. Makanya saya tidak bosan-bosannya mengingatkan masalah ini," kata Halikinnor di Sampit, Minggu.

Menurutnya, seluruh pegawai harus menyadari bahwa profesi menjadi tenaga kesehatan adalah sebuah pilihan. Untuk itu seharusnya sudah harus siap dengan konsekuensi yang mungkin dihadapi dalam bertugas, termasuk menyikapi beragam sikap pasien yang dilayani.

Sebagai pemberi pelayanan, pegawai rumah sakit harus selalu memberikan pelayanan terbaik kepada pasien dalam kondisi apapun ketika dia sedang menjalankan tugas.

Kesabaran petugas kesehatan diuji dalam melayani pasien dengan beragam kondisi. Sikap ramah dan melayani harus selalu ditunjukkan kepada pasien dan keluarga pasien.

Jika serang ada masalah pribadi, jangan sampai terbawa saat bekerja di rumah sakit, apalagi sampai berdampak terhadap pelayanan. Orang sakit harus dilayani dengan baik dan jangan sampai membuat mereka kecewa, terlebih pasien dengan penyakit tertentu seperti tekanan darah tinggi yang terkadang mudah marah.

"Teruslah bersikap ramah karena yang datang ke rumah sakit itu adalah orang sakit yang kondisinya mudah tersinggung, mudah marah, mudah kecewa, merajuk dan lainnya. Ini sudah konsekuensi profesi yang dipilih. Terapkan prinsip senyum, sapa, sentuh dan sembuh dalam memberikan pelayanan," ujar Halikinnor.

Halikinnor memberi perhatian serius terhadap pelayanan kesehatan karena ini merupakan hak dasar masyarakat. Dia menegaskan, jangan sampai ada warga Kotawaringin Timur yang tidak berobat karena alasan biaya.

Baca juga: Pemuda Kotim gelar parade di Sampit, serukan pentingnya peduli lingkungan

Kotawaringin Timur sudah mencapai Universal Health Coverage (UHC) atau cakupan kesehatan menyeluruh dalam kepesertaan BPJS Kesehatan sejak tahun 2018 lalu.

Setiap tahun, Pemkab Kotawaringin Timur menggelontorkan dana lebih dari Rp50 miliar untuk membayar kepesertaan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) warga tidak mampu. Untuk itu, tidak ada alasan warga tidak dilayani dalam mendapatkan pelayanan kesehatan.

Halikinnor juga memerintahkan jajarannya untuk segera membantu jika ada warga yang perlu bantuan kesehatan maupun kebutuhan pokok. Pemerintah daerah bertanggung jawab untuk segera membantu.

Secara pribadi, Halikinnor juga terus memberikan bantuan kursi roda bagi warga yang membutuhkan. Hingga saat ini sudah ada sekitar 100 kursi roda yang diberikannya untuk warga yang memerlukan.

Di sisi lain, Halikinnor juga meminta masyarakat untuk bersabar dan mengikuti prosedur dalam mendapatkan pelayanan kesehatan. Apalagi saat ini jumlah pasien terus bertambah seiring meningkatnya jumlah penduduk.

Dia mencontohkan jumlah pasien di RSUD dr Murjani yang dulunya hanya sekitar 300 orang, kini mencapai 400 hingga 500 orang per hari. Selain dampak pertambahan penduduk Kotawaringin Timur, peningkatan ini juga karena rumah sakit tersebut menjadi rujukan pasien dari kabupaten tetangga seperti dari Seruyan, Katingan dan sekitarnya.

"Saya berterima kasih karena manajemen RSUD dr Murjani terus berbenah. Antrean bisa diurai dengan cara digitalisasi. Semua dipermudah, sekarang pendaftaran secara online dan langsung ke bidang masing-masing sehingga orang yang datang sudah tahu nomor antreannya dan bisa memperkirakan waktu dilayani," demikian Halikinnor.

Baca juga: Legislator yakin pabrik pengolahan limbah medis di Sampit bermanfaat luas

Baca juga: Pemkab Kotim lunasi pembayaran dana hibah Pilkada 2024

Baca juga: 15 sekolah di Kotim jalani penilaian CSA 2024


Pewarta : Norjani
Uploader : Admin 2
Copyright © ANTARA 2024