Jakarta (ANTARA) - Juru Bicara Kementerian Perhubungan Adita Irawati menyatakan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) akan menginvestigasi insiden pesawat jatuh di Kawasan Lapangan Sunburst Bumi Serpong Damai (BSD), Tangerang Selatan, Banten, pada Minggu.
“Mengenai penyebab jatuhnya pesawat akan diinvestigasi oleh pihak KNKT,” kata Adita melalui pesan singkat di Jakarta, Minggu malam.
Adita menerangkan investigasi pesawat jatuh tipe Tecnam P2006T bernomor registrasi PK-IFP milik Indonesia Flying Club oleh KNKT itu sudah sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Adita menyatakan Kementerian Perhubungan akan mendukung sepenuhnya proses investigasi pesawat yang terbang dari Bandara Salakanagara di Tanjung Lesung menuju Bandara Pondok Cabe di Tangerang Selatan itu.
Kementerian Perhubungan, kata Adita, menyampaikan duka cita mendalam kepada keluarga korban atas insiden nahas tersebut.
Baca juga: Faktor cuaca buruk diduga penyebab kecelakaan pesawat PK-IFP
Baca juga: Pesawat jatuh di BSD Tangsel akibatkan 3 orang tewas
Baca juga: KNKT evakuasi puing pesawat ringan PK-IFP ke Pondok Cabe
“Dan tentu kami akan terus melakukan berbagai upaya untuk dapat memberikan pemutakhiran informasi dan data kepada seluruh masyarakat," kata dia.
Pesawat itu jatuh di Kawasan Lapangan Sunburst, Bumi Serpong Damai (BSD), Kecamatan Serpong, Tangerang Selatan, Banten, pada Minggu (19/5), sekitar pukul 13.50 WIB.
Kecelakaan udara menewaskan pilot, co pilot dan mekanik yang ketiganya telah dievakuasi ke Rumah Sakit Polri di Keramat Jati, Jakarta Timur.
Adita mengungkapkan ketiga korban meninggal dunia itu adalah pilot Pulu Darmawan, co-pilot Suanda dan teknisi Farid Ahmad.
KNKT investigasi pesawat jatuh di BSD
Sejumlah petugas gabungan mengangkut bangkai pesawat latih Cessna 2006 bernomor registrasi PK-IFP ke atas truk di kawasan BSD, Tangerang Selatan, Banten, Minggu (19/5/2024). Bangkai pesawat milik Indonesia Flying Club (Perkumpulan Penerbang Indonesia) akan dibawa ke Bandara Udara Pondok Cabe untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut oleh pihak berwenang. ANTARA FOTO/Sulthony Hasanuddin/aww.