Palangka Raya (ANTARA) - Wakil Ketua DPRD Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Wahid Yusuf menilai sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di daerah setempat, mengalami peningkatan sejak rutinnya dilaksanakan Festival Budaya Isen Mulang (FBIM) dan berbagai kegiatan lainnya.
"Kami melihat memang FBIM ini dinilai mampu memberikan multi efek yang sangat berdampak pada berbagai sektor di daerah ini," kata Wahid Yusuf di Palangka Raya, Selasa.
Selain itu, menurut dirinya, FBIM juga membuka peluang kerja sama bisnis dengan pelaku pariwisata, serta menggerakkan sektor pendukung pariwisata, seperti transportasi, penginapan dan kuliner atau UMKM lokal.
Hal tersebut terbukti dengan tingginya animo masyarakat dalam memasarkan keunggulan seni budaya daerah sebagai nilai jual kepariwisataan dan daya saing usaha ekonomi lokal.
"Pasalnya yang menyaksikan event FBIM ini tidak hanya dari masyarakat di dalam Kalimantan Tengah saja, melainkan wisatawan mancanegara," ucapnya.
Terlebih saat ini Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif tengah mendorong promosi seni budaya di Kalimantan Tengah mampu menunjang kepariwisataan nasional dalam mendukung program Wonderful Indonesia.
Baca juga: Masyarakat Kota Palangka Raya diminta waspadai DBD
Untuk itu, lanjut politisi partai Golkar Kota Palangka Raya ini berharap, momen ini harus bisa ditangkap oleh berbagai pihak, terutama peran pelaku usaha dalam mendorong pengembangan kebudayaan dan pariwisata hingga daya saing usaha itu sendiri.
"Harus ada sinergitas dan keterlibatan seluruh pihak agar hal ini dapat berjalan dengan baik," ujarnya.
Dirinya berharap momen FBIM yang telah berlalu tersebut mampu menjadi magnet di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di Kota Palangka Raya.
"Pelaksanaan FBIM ini juga diharapkan mampu menjadi peluang bagi para pelaku dunia usaha termasuk UMKM dalam meningkatkan produktivitas dan daya saing usahanya," demikian Wahid Yusuf.
Baca juga: Disdik Palangka Raya bangun sekolah di kawasan padat penduduk
Baca juga: Ketua DPRD Palangka Raya: Pengawasan menjadi pilar penting penyelenggaraan pemilu
Baca juga: DPRD Palangka Raya dorong masyarakat bermitra dengan perusahaan budi daya ayam broiler
"Kami melihat memang FBIM ini dinilai mampu memberikan multi efek yang sangat berdampak pada berbagai sektor di daerah ini," kata Wahid Yusuf di Palangka Raya, Selasa.
Selain itu, menurut dirinya, FBIM juga membuka peluang kerja sama bisnis dengan pelaku pariwisata, serta menggerakkan sektor pendukung pariwisata, seperti transportasi, penginapan dan kuliner atau UMKM lokal.
Hal tersebut terbukti dengan tingginya animo masyarakat dalam memasarkan keunggulan seni budaya daerah sebagai nilai jual kepariwisataan dan daya saing usaha ekonomi lokal.
"Pasalnya yang menyaksikan event FBIM ini tidak hanya dari masyarakat di dalam Kalimantan Tengah saja, melainkan wisatawan mancanegara," ucapnya.
Terlebih saat ini Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif tengah mendorong promosi seni budaya di Kalimantan Tengah mampu menunjang kepariwisataan nasional dalam mendukung program Wonderful Indonesia.
Baca juga: Masyarakat Kota Palangka Raya diminta waspadai DBD
Untuk itu, lanjut politisi partai Golkar Kota Palangka Raya ini berharap, momen ini harus bisa ditangkap oleh berbagai pihak, terutama peran pelaku usaha dalam mendorong pengembangan kebudayaan dan pariwisata hingga daya saing usaha itu sendiri.
"Harus ada sinergitas dan keterlibatan seluruh pihak agar hal ini dapat berjalan dengan baik," ujarnya.
Dirinya berharap momen FBIM yang telah berlalu tersebut mampu menjadi magnet di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di Kota Palangka Raya.
"Pelaksanaan FBIM ini juga diharapkan mampu menjadi peluang bagi para pelaku dunia usaha termasuk UMKM dalam meningkatkan produktivitas dan daya saing usahanya," demikian Wahid Yusuf.
Baca juga: Disdik Palangka Raya bangun sekolah di kawasan padat penduduk
Baca juga: Ketua DPRD Palangka Raya: Pengawasan menjadi pilar penting penyelenggaraan pemilu
Baca juga: DPRD Palangka Raya dorong masyarakat bermitra dengan perusahaan budi daya ayam broiler