Kuala Kurun (ANTARA) -
Legislator Kabupaten Gunung Mas, Kalimantan Tengah, Carles Frengki mengaku bangga kepada petani padi di Kelurahan Tewah, Kecamatan Tewah yang berhasil memproduksi beras kemasan dengan merek ‘Ketapang Gaya’.
“Saya harap itu bisa memacu masyarakat kita agar memanfaatkan lahan tidur menjadi lahan produktif, dengan cara bercocok tanam,” ucap Carles saat dihubungi dari Kuala Kurun, Kamis.
Kehadiran beras ‘Ketapang Gaya’ menjadi bukti sektor pertanian di daerah setempat bisa lebih maju, jika dikelola dengan baik. Beras tersebut bahkan sudah dipesan oleh salah satu perusahaan besar swasta.
Artinya, tutur wakil rakyat dari daerah pemilihan III, yang meliputi Kecamatan Tewah, Kahayan Hulu Utara, Miri Manasa, dan Damang Batu ini, tidak ada masalah dalam hal pemasaran.
Oleh sebab itu, politisi Partai Golkar ini berharap keberhasilan petani padi di Tewah dapat memacu masyarakat Gumas, untuk memanfaatkan lahan tidur milik masing-masing menjadi lahan produktif.
“Tidak harus ikut menanam beras, namun bisa juga menanam tanaman lain seperti lombok atau tomat, sehingga kita tidak perlu mengeluarkan uang untuk membeli di pasar. Syukur-syukur jika panennya melimpah dan bisa dijual,” kata dia.
Baca juga: Posyandu Serentak tanda dimulainya intervensi pencegahan stunting di Gumas
Baca juga: Posyandu Serentak tanda dimulainya intervensi pencegahan stunting di Gumas
Sebelumnya, petani padi di Tewah telah berhasil memproduksi beras kemasan dengan merek ‘Ketapang Gaya’, yang diambil dari nama Program Kemitraan Ketahanan Pangan Gunung Mas Jaya.
Sekretaris Koperasi Sumber Pangan Gunung Mas Heriyanto saat dihubungi dari Kuala Kurun, Senin (27/5), mengatakan beras Ketapang Gaya dipatok dengan harga Rp16 ribu per kilogram.
“Beras Ketapang Gaya memiliki tiga kemasan, yakni kemasan 3 kilogram, 5 kilogram dan 10 kilogram,” sambung dia.
Sejauh ini panen padi terus dilakukan. Beras merek Ketapang Gaya juga sudah dipesan oleh perusahaan besar swasta (PBS) yang beroperasi di wilayah Gunung Mas.
“Bagi masyarakat yang ingin membeli beras Ketapang Gaya bisa menghubungi unit padi di Tewah. Namun produksinya memang masih sedikit karena panen belum selesai,” demikian Herianto.
Baca juga: Legislator ajak masyarakat Gumas sambut pilkada dengan gembira
Baca juga: 'Segah' jadi maskot Pilkada Gunung Mas 2024, ini maknanya
Baca juga: Sembilan tokoh bersaing dapatkan rekomendasi PDIP di Pilkada Gumas
Baca juga: Legislator ajak masyarakat Gumas sambut pilkada dengan gembira
Baca juga: 'Segah' jadi maskot Pilkada Gunung Mas 2024, ini maknanya
Baca juga: Sembilan tokoh bersaing dapatkan rekomendasi PDIP di Pilkada Gumas