Kuala Kurun (ANTARA) - Ketua DPRD Kabupaten Gunung Mas, Kalimantan Tengah, Akerman Sahidar mengimbau sekaligus mengajak para orang tua yang ada di wilayah setempat, agar lebih proaktif membawa anak mereka ke posyandu, guna mendapat pelayanan penimbangan berat badan dan pengukuran tinggi atau panjang badan anak.
Hal itu merupakan salah satu upaya pencegahan serta penanganan stunting atau gagal tumbuh kembang anak karena kekurangan gizi kronis, kata Akerman saat dihubungi awak media dari Kuala Kurun, Jumat.
"Dengan rutin ke posyandu, kita bisa mengetahui tumbuh kembang anak. Jika tidak berjalan baik, ada petugas kesehatan yang akan memberi arahan serta masukan supaya tumbuh kembang anak bisa berjalan baik," sambung dia.
Selain itu, biasanya di posyandu juga ada pelayanan pemberian makanan tambahan bagi anak dalam hal ini balita. Mengingat besarnya manfaat dari posyandu, maka orang tua hendaknya aktif membawa anak ke posyandu secara rutin.
Apalagi saat ini Pemerintah Kabupaten Gumas melalui Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) sedang melakukan intervensi serentak pencegahan stunting, yang dimulai dengan pelaksanaan Posyandu Serentak sepanjang Juni 2024.
Wakil rakyat dari daerah pemilihan II, yang meliputi Kecamatan Rungan Hulu, Rungan, Rungan Barat, Manuhing, dan Manuhing Raya ini pun, kembali mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk mendukung kegiatan ini. Seluruh pemangku kepentingan hendaknya bersinergi dan bekerja sama supaya kunjungan balita ke posyandu bisa mencapai target.
"Dengan kerja sama yang baik, saya yakin target kunjungan balita ke posyandu bisa tercapai," kata Akerman.
Baca juga: Disdikpora Gumas sosialisasikan empat jalur PPDB
Sebelumnya, Sekretaris Daerah Gumas Richard mengatakan bahwa pemkab melalui TPPS melakukan intervensi serentak pencegahan stunting, yang ditandai dengan pelaksanaan Posyandu Serentak di Kuala Kurun, Rabu (5/6).
"Harapan kami setidaknya 90 persen dari 9.000 lebih balita mendapat akses ke 147 posyandu, yang tersebar di 127 desa/kelurahan di 12 kecamatan yang ada di Gumas, khususnya sepanjang Juni 2024," kata dia.
Dirinya pun meminta kepada camat, untuk memonitor cakupan sasaran yang mendapat pelayanan di posyandu sesuai target. Lurah dan kepala desa juga harus melakukan penggerakan seluruh sasaran ibu hamil, balita dan calon pengantin, untuk datang ke posyandu.
"Seluruh kepala puskesmas se-Gumas harus mengkoordinasikan dan memastikan kepada pemerintahan desa dan kelurahan, terkait target kehadiran ke posyandu minimal 90 persen setiap bulannya," demikian Richard.
Baca juga: Kehadiran beras 'Ketapang Gaya' diharap pacu masyarakat Gumas
Baca juga: Posyandu Serentak tanda dimulainya intervensi pencegahan stunting di Gumas
Baca juga: Legislator ajak masyarakat Gumas sambut pilkada dengan gembira
Hal itu merupakan salah satu upaya pencegahan serta penanganan stunting atau gagal tumbuh kembang anak karena kekurangan gizi kronis, kata Akerman saat dihubungi awak media dari Kuala Kurun, Jumat.
"Dengan rutin ke posyandu, kita bisa mengetahui tumbuh kembang anak. Jika tidak berjalan baik, ada petugas kesehatan yang akan memberi arahan serta masukan supaya tumbuh kembang anak bisa berjalan baik," sambung dia.
Selain itu, biasanya di posyandu juga ada pelayanan pemberian makanan tambahan bagi anak dalam hal ini balita. Mengingat besarnya manfaat dari posyandu, maka orang tua hendaknya aktif membawa anak ke posyandu secara rutin.
Apalagi saat ini Pemerintah Kabupaten Gumas melalui Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) sedang melakukan intervensi serentak pencegahan stunting, yang dimulai dengan pelaksanaan Posyandu Serentak sepanjang Juni 2024.
Wakil rakyat dari daerah pemilihan II, yang meliputi Kecamatan Rungan Hulu, Rungan, Rungan Barat, Manuhing, dan Manuhing Raya ini pun, kembali mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk mendukung kegiatan ini. Seluruh pemangku kepentingan hendaknya bersinergi dan bekerja sama supaya kunjungan balita ke posyandu bisa mencapai target.
"Dengan kerja sama yang baik, saya yakin target kunjungan balita ke posyandu bisa tercapai," kata Akerman.
Baca juga: Disdikpora Gumas sosialisasikan empat jalur PPDB
Sebelumnya, Sekretaris Daerah Gumas Richard mengatakan bahwa pemkab melalui TPPS melakukan intervensi serentak pencegahan stunting, yang ditandai dengan pelaksanaan Posyandu Serentak di Kuala Kurun, Rabu (5/6).
"Harapan kami setidaknya 90 persen dari 9.000 lebih balita mendapat akses ke 147 posyandu, yang tersebar di 127 desa/kelurahan di 12 kecamatan yang ada di Gumas, khususnya sepanjang Juni 2024," kata dia.
Dirinya pun meminta kepada camat, untuk memonitor cakupan sasaran yang mendapat pelayanan di posyandu sesuai target. Lurah dan kepala desa juga harus melakukan penggerakan seluruh sasaran ibu hamil, balita dan calon pengantin, untuk datang ke posyandu.
"Seluruh kepala puskesmas se-Gumas harus mengkoordinasikan dan memastikan kepada pemerintahan desa dan kelurahan, terkait target kehadiran ke posyandu minimal 90 persen setiap bulannya," demikian Richard.
Baca juga: Kehadiran beras 'Ketapang Gaya' diharap pacu masyarakat Gumas
Baca juga: Posyandu Serentak tanda dimulainya intervensi pencegahan stunting di Gumas
Baca juga: Legislator ajak masyarakat Gumas sambut pilkada dengan gembira