Sukamara (ANTARA) -
Penjabat Bupati Sukamara, Kalimantan Tengah Kaspinor mengatakan, pemulihan lingkungan merupakan kunci dalam membalikkan arus degradasi lahan sekaligus meningkatkan mata pencaharian, mengurangi kemiskinan, dan membangun ketahanan terhadap cuaca ekstrem.
 
"Pemulihan juga meningkatkan penyimpanan karbon dan memperlambat proses ataupun dampak akibat perubahan iklim," katanya di Sukamara, Selasa.
 
Pemulihan dari degradasi lahan sangat penting. Lahan menjadi ruang hidup manusia, menyediakan makanan, pakaian, dan tempat perlindungan, serta lahan mendukung perekonomian, kehidupan, dan mata pencaharian.
 
"Untuk ini perlu ditingkatkan ambisi dan investasi dalam upaya pemulihan lingkungan, memberikan momen "terobosan besar" bagi perbaikan lahan, sebagai upaya untuk mengatasi kekeringan,” terangnya.

Baca juga: Kalteng mampu jaga tingkat inflasi, lebih rendah dibanding nasional
 
Menurutnya, pemulihan berkaitan langsung dengan upaya penyelesaian krisis iklim. Dalam upaya penyelesaian krisis iklim, inovasi dan prinsip keadilan memegang peran penting, melalui investasi dalam pemulihan lahan dan ketahanan terhadap kekeringan.
 
“Kita tidak hanya mengatasi masalah degradasi lingkungan, tetapi juga memberikan kontribusi nyata dalam mitigasi perubahan iklim. Restorasi lahan, selain menghasilkan manfaat ekosistem yang signifikan, juga mendorong pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan keberlanjutan sosial, kesejahteraan masyarakat,” jelasnya saat menyampaikan amanat Mentri Lingkungan Hidup dan Kehuatanan.
 
Hanya saja, pendekatan ini juga harus didasarkan pada prinsip keadilan, memastikan manfaatnya dirasakan oleh semua pihak, termasuk komunitas lokal dan masyarakat adat.
 
Di sisi yang lain, inovasi teknologi dan kebijakan yang inklusif secara bersama-sama akan dapat menciptakan solusi yang berkelanjutan atas krisis iklim, sambil memastikan kesejahteraan bagi semua pihak yang terlibat.
 
“Dari tahun ke tahun, capaian pengurangan emisi Indonesia terus meningkat. Pada 2014 dan 2015 tidak ada pengurangan emisi yang terjadi, justru penambahan emisi. Dalam catatan sejak 2010 hingga 2015 dan 2019, terjadi pengurangan emisi yang cukup fluktuatif,” ungkapnya.
 
Dengan segala capaian yang ada hingga saat ini, atas nama pemerintah, dirinya menyampaikan ucapan terima kasih, apresiasi dan penghargaan yang tinggi atas kerja keras seluruh elemen bangsa, seluruh masyarakat, kelompok komunitas, aktivis, dunia usaha, para tokoh perempuan, generasi muda, green leaders, akademisi, jurnalis dan juga jajaran birokrasi di daerah dan di lapangan.
 
"Terima kasih juga atas dukungan para pemimpin politik dan pengambil kebijakan tingkat nasional dan tingkat daerah," tuturnya.

Baca juga: Fisipol UMPR lakukan bimtek di DPRD Kabupaten Sukamara

Baca juga: Shrimp estate beri hasil menggembirakan, berikut perkiraan waktu panen total perdana

Pewarta : Donefrid Lalang
Editor : Muhammad Arif Hidayat
Copyright © ANTARA 2024