Palangka Raya (ANTARA) -
Dinas Kelautan dan Perikanan (Dislutkan) Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) menyatakan pengembangan shrimp estate atau klaster tambak udang vaname di wilayah pesisir Kabupaten Sukamara sudah memberikan hasil yang menggembirakan.
"Kondisi ini bisa kita lihat dari hasil pelaksanaan panen parsial yang telah dilaksanakan sebanyak dua kali dalam beberapa waktu terakhir," kata Kepala Dislutkan Kalteng Darliansjah di Palangka Raya, Selasa.
Berdasarkan laporan Tim Dislutkan yang ikut melakukan panen parsial, pada panen pertama didapat sebanyak 4.776,26 kilogram atau sekitar 4,7 ton lebih udang vaname dengan ukuran 74 ekor per kilogram yang berasal dari sembilan petak kolam dengan jumlah tebar per kolam 264.000 ekor.
Baca juga: Kalimantan Tengah kini menjangkau panggung dunia
Baca juga: Kalimantan Tengah kini menjangkau panggung dunia
Kemudian pada panen parsial kedua didapat sebanyak 4.801 kilogram atau sekitar 4,8 ton lebih udang vaname dengan ukuran 63-75 ekor per kilogram yang berasal dari kluster D sebanyak tiga kolam dengan umur udang 84 hari dan kluster C sebanyak dua kolam dengan umur 72 hari.
Panen parsial dilakukan untuk mengurangi kepadatan populasi udang pada siklus budi daya yang sedang berlangsung, hingga pada akhirnya pertumbuhan udang dapat semakin meningkat.
"Panen parsial dilaksanakan sebelum pada akhirnya panen total digelar yang nantinya diperkirakan pada size (ukuran) 20-25 ekor per kilogram," jelasnya.
Baca juga: Pemprov Kalteng kembali raih WTP dari BPK RI
Baca juga: Pemprov Kalteng kembali raih WTP dari BPK RI
Rencananya panen parsial lanjutan tersebut kembali dilakukan pada Rabu (29/5) besok. Kemudian berdasarkan perhitungan tim, panen total perdana dilakukan sekitar 1-4 Agustus 2024.
Adapun hasil panen parsial dari shrimp estate ini telah dipasarkan ke PT. Bahari Makmur Sejati (BMS) di wilayah Serang, Banten dengan harga Rp54.000 per kilogram untuk rata-rata ukuran 79 dengan nilai penjualan sebesar Rp257.918.040.
Darliansjah memaparkan, pengembangan Shrimp Estate BERKAH merupakan gagasan Gubernur Sugianto Sabran yang dikembangkan Pemprov Kalteng di Desa Sei Raja Kabupaten Sukamara.
"Program ini diharapkan mampu meningkatkan kesejahteraan pelaku usaha perikanan, meningkatkan kontribusi Pendapatan Asli Daerah, menyerap tenaga kerja lokal, dan produksi udang vaname Kalimantan Tengah bisa menjadi komoditi ekspor andalan nasional," tegasnya.
Baca juga: Hari Jadi ke-67 momentum akselerasikan pembangunan Kalteng dengan inovasi baru
Baca juga: Bundaran Besar jadi simbol semangat dan kekuatan Kalimantan Tengah
Baca juga: Dishanpang Kalteng rutin laksanakan Gerakan Pangan Murah jaga daya beli masyarakat
Baca juga: Hari Jadi ke-67 momentum akselerasikan pembangunan Kalteng dengan inovasi baru
Baca juga: Bundaran Besar jadi simbol semangat dan kekuatan Kalimantan Tengah
Baca juga: Dishanpang Kalteng rutin laksanakan Gerakan Pangan Murah jaga daya beli masyarakat