Sampit (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah melalui Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) bersiap menghadapi evaluasi tahap I program Smart City 2024 oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) pada 24-27 Juni 2024 di Bali mendatang.
“Minggu depan kita dievaluasi terkait pelaksanaan Smart City, ini tantangan. Saya selaku Wakil Ketua Smart City di Kotim akan menghadapi evaluasi di Bali,” kata Kepala Diskominfo Kotim Marjuki di Sampit, Jumat.
Sejak 2022 Kotim telah ditetapkan sebagai salah satu kabupaten di Indonesia yang dipilih dalam program Gerakan Menuju Kota Cerdas atau Smart City.
Marjuki menyebut, program Smart City tidak sesederhana mewujudkan kota cerdas, tetapi pihaknya ingin mengupayakan agar muncul inovasi-inovasi dari setiap organisasi perangkat daerah yang memang dibutuhkan oleh masyarakat.
Contohnya, pabrik pengelolaan limbah medis yang baru-baru ini diresmikan oleh Bupati Kotim Halikinnor. Hal itu salah satu inovasi yang berdampak berkontribusi terhadap pembangunan daerah maupun terhadap masyarakat.
Baca juga: Raperda Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD Kotim 2023 ditandatangani
Contoh lain, sistem registrasi online yang dijalankan di RSUD dr Murjani yang memudahkan masyarakat untuk mengecek antrean dan keberadaan dokter yang dituju. Kalau misalnya dokter yang dituju tidak ada, maka yang bersangkutan tidak perlu datang ke rumah sakit, sehingga hemat waktu dan biaya.
“Kami mengupayakan bagaimana agar pelayanan kepada masyarakat bisa lebih mudah, praktis, efektif dan efisien. Contohnya sistem yang diterapkan di rumah sakit. Karena di era digitalisasi ini dibutuhkan kepastian, kita tidak perlu mendatangi seseorang, kalau orang itu tidak berada di tempat,” jelasnya.
Marjuki melanjutkan, evaluasi tahap I program Smart City 2024 oleh Kemenkominfo tentunya menjadi tantangan tersendiri bagi pihaknya agar bisa menunjukkan upaya terbaik dalam implementasi dan sejauh mana program Smart City yang dilaksanakan di Kotim.
Maka dari itu, pihaknya mempersiapkan diri, terkait dengan apa saja yang akan ditanyakan oleh tim asesor. Tentunya pertanyaan tersebut terkait tugas Diskominfo, yaitu Smart Governance yang ada di bidang statistik.
Meskipun tak dipungkiri implementasi Smart City di Kotim belum sempurna, namun justru melalui evaluasi ini pemerintah daerah bisa mengetahui hal-hal yang kurang untuk ditindaklanjuti supaya mencapai hasil lebih baik ke depannya.
Baca juga: Bupati Kotim ajak masyarakat rawat lansia untuk Indonesia bermartabat
Baca juga: Bupati Kotim instruksikan lunasi TPP dan jangan terlambat lagi
Baca juga: Pemkab Kotim kejar peningkatan indeks SPBE