Muara Teweh (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah, mengadakan pelatihan budi daya jamur tiram bagi pelaku usaha kecil dan mikro (UKM) di daerah setempat.
"Pelatihan ini merupakan perwujudan dari salah satu program pemerintah daerah dalam upaya percepatan peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) dan ekonomi masyarakat," kata Kepala Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, Koperasi dan UKM Barito Utara M Mastur di Muara Teweh, Kamis.
Menurut dia, pelatihan yang diikuti 50 orang ini juga untuk peningkatan pengetahuan dan keterampilan serta pengembangan usaha-usaha potensial masyarakat, baik yang dilakukan melalui kelompok, koperasi, usaha kecil dan mikro.
Kawasan desa eks transmigrasi, katanya,sebagian besar tergolong kawasan memiliki struktur tanah yang subur dan mudah diolah atau digarap, dan kondisi ini perlu mendapat perhatian dalam rangka pengembangan berbagai produk atau komoditi yang sifatnya produktif seperti komoditi padi, jagung, sayur-sayuran, cabai, buah-buahan dan lain-lain.
"Beberapa tahun ini kami melalui program atau kegiatan bidang transmigrasi telah melakukan pembinaan dan pengembangan melalui pelatihan peningkatan pengetahuan dan keterampilan teknis pengolahan pakan ternak berbahan baku jagung dan budi daya jamur tiram," kata Mastur.
Selain itu, kata dia, sosialisasi pemanfaatan tanah restan, yaitu bagian dari lahan atau tanah satuan pemukiman atau kawasan transmigrasi yang belum digunakan atau dimanfaatkan, baik desa eks transmigrasi maupun desa-desa lainnya yang potensial.
Tahun ini dilaksanakan kembali pelatihan lanjutan budi daya jamur tiram Barito Utara diharapkan dengan adanya pembinaan secara kontinyu peningkatan kualitas SDM pelaku usaha budi daya jamur tiram, pengolahan bahan baku jamur tiram menjadi produk yang memiliki nilai tambah dan pemasaran.
Ini sangat diperlukan dukungan stakeholder terkait, baik pemerintahan desa, kecamatan, OPD terkait dan perusahaan-perusahaan swasta melalui program CSR, hal ini akan mempercepat tumbuh dan berkembang wirausaha-wirausaha yang akan memberikan dampak kepada peningkatan ekonomi dan pendapatan keluarga serta masyarakat.
"Tentunya akan berdampak lebih luas pada program percepatan peningkatan ekonomi masyarakat, penciptaan lapangan kerja, penanggulangan inflasi, pengangguran dan kemiskinan di Kabupaten Barito Utara,” kata dia.
Mastur mengatakan dalam pelatihan ini, akan diberikan materi bagaimana teknis budi daya jamur tiram yang baik dan benar, strategi pemasaran dan motivasi berwirausaha serta pengetahuan dan wawasan lainnya.
Untuk itu diharapkan kepada para peserta dapat mengikuti kegiatan pelatihan ini dengan disiplin dan sungguh-sungguh, agar pengetahuan, wawasan dan keterampilan yang diperoleh selama pelatihan dapat diaplikasikan di tempatnya masing-masing.
"Pesan saya terus gali pengetahuan, wawasan dan keterampilan, sehingga usaha ini betul-betul bisa dikembangkan dan diandalkan,” kata dia.
"Pelatihan ini merupakan perwujudan dari salah satu program pemerintah daerah dalam upaya percepatan peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) dan ekonomi masyarakat," kata Kepala Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, Koperasi dan UKM Barito Utara M Mastur di Muara Teweh, Kamis.
Menurut dia, pelatihan yang diikuti 50 orang ini juga untuk peningkatan pengetahuan dan keterampilan serta pengembangan usaha-usaha potensial masyarakat, baik yang dilakukan melalui kelompok, koperasi, usaha kecil dan mikro.
Kawasan desa eks transmigrasi, katanya,sebagian besar tergolong kawasan memiliki struktur tanah yang subur dan mudah diolah atau digarap, dan kondisi ini perlu mendapat perhatian dalam rangka pengembangan berbagai produk atau komoditi yang sifatnya produktif seperti komoditi padi, jagung, sayur-sayuran, cabai, buah-buahan dan lain-lain.
"Beberapa tahun ini kami melalui program atau kegiatan bidang transmigrasi telah melakukan pembinaan dan pengembangan melalui pelatihan peningkatan pengetahuan dan keterampilan teknis pengolahan pakan ternak berbahan baku jagung dan budi daya jamur tiram," kata Mastur.
Selain itu, kata dia, sosialisasi pemanfaatan tanah restan, yaitu bagian dari lahan atau tanah satuan pemukiman atau kawasan transmigrasi yang belum digunakan atau dimanfaatkan, baik desa eks transmigrasi maupun desa-desa lainnya yang potensial.
Tahun ini dilaksanakan kembali pelatihan lanjutan budi daya jamur tiram Barito Utara diharapkan dengan adanya pembinaan secara kontinyu peningkatan kualitas SDM pelaku usaha budi daya jamur tiram, pengolahan bahan baku jamur tiram menjadi produk yang memiliki nilai tambah dan pemasaran.
Ini sangat diperlukan dukungan stakeholder terkait, baik pemerintahan desa, kecamatan, OPD terkait dan perusahaan-perusahaan swasta melalui program CSR, hal ini akan mempercepat tumbuh dan berkembang wirausaha-wirausaha yang akan memberikan dampak kepada peningkatan ekonomi dan pendapatan keluarga serta masyarakat.
"Tentunya akan berdampak lebih luas pada program percepatan peningkatan ekonomi masyarakat, penciptaan lapangan kerja, penanggulangan inflasi, pengangguran dan kemiskinan di Kabupaten Barito Utara,” kata dia.
Mastur mengatakan dalam pelatihan ini, akan diberikan materi bagaimana teknis budi daya jamur tiram yang baik dan benar, strategi pemasaran dan motivasi berwirausaha serta pengetahuan dan wawasan lainnya.
Untuk itu diharapkan kepada para peserta dapat mengikuti kegiatan pelatihan ini dengan disiplin dan sungguh-sungguh, agar pengetahuan, wawasan dan keterampilan yang diperoleh selama pelatihan dapat diaplikasikan di tempatnya masing-masing.
"Pesan saya terus gali pengetahuan, wawasan dan keterampilan, sehingga usaha ini betul-betul bisa dikembangkan dan diandalkan,” kata dia.