Palangka Raya (ANTARA) - Wakil Ketua DPRD Provinsi Kalimantan Tengah, Abdul Razak mengajak sekaligus meminta para pemuda, terkhusus Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah (PWPM) di provinsi ini, dapat turut berpartisipasi memberikan ide dan gagasan dalam membangun daerah.
Muhammadiyah sebagai salah satu organisasi Islam terbesar di Indonesia harus juga memperlihatkan perannya dalam berbagai hal di tingkat nasional maupun daerah, kata Abdul Razak di Palangka Raya, Senin.
"Termasuk dalam bidang pembangunan daerah tanpa terkecuali, harus juga berpartisipasi. Tentunya dengan mengoptimalkan angkatan muda di organisasi Muhammadiyah," tambahnya.
Dirinya juga menyarankan angkatan muda Muhammadiyah harus bisa memberikan keteladanan, membina dan menggerakkan potensi muda Islam sehingga bisa menciptakan kader terbaik yang dapat berkontribusi terhadap daerah.
Abdul Razak mengatakan terlebih tuntutan keterlibatan kaum muda saat ini dianggap sangat wajar karena kaum muda kini dinilai memiliki potensi besar dalam membangun daerah.
"Namun terkait pembangunan daerah memang tidak hanya diharapkan melalui campur tangan kaum muda saja, tetapi juga keterlibatan seluruh pihak, khususnya pengawasan dari masyarakat," ucapnya.
Menurut wakil rakyat Kalteng dari daerah pemilihan III meliputi Kabupaten Kotawaringin Barat, Sukamara dan Lamandau itu, pemuda juga bertanggungjawab dalam pembangunan, karena itu harus ikut terlibat baik melalui organisasi dan lainnya.
"Jadi bisa memberi masukan ataupun inovasi kepada pemerintah supaya lebih baik," tegas Abdul Razak.
Legislator Kalteng yang juga menjabat sebagai Dewan Penasehat Muhammadiyah Kalimantan Tengah ini mengaku sangat memahami bagaimana tuntutan yang harus dipenuhi oleh para angkatan muda, yang salah satunya menginginkan Pemuda Muhammadiyah sebagai pemuda negarawan.
Baca juga: DPRD Kalteng dukung percepatan pemerataan kelistrikan untuk tarik investasi
Oleh sebab itu Pemuda Muhammadiyah dapat turut serta dalam pembangunan Kalteng melalui berbagai program kerja, yang juga dilakukan dengan cara meningkatkan sinergitas antar pemuda maupun dengan pemerintah daerah.
"Organisasi-organisasi kepemudaan ini harus terlibat dalam pembangunan, seperti para pemuda Muhammadiyah yang saya harapkan bisa menjadi pemimpin pada level manapun, dan tidak boleh apatis terhadap politik," ujarnya.
Politisi Partai Golkar ini meyakini, bahwa melalui organisasi ini tentunya kaum muda akan belajar bagaimana menyampaikan berbagai ide dan gagasan terkait membangun daerah dengan cara yang santun.
Hal tersebut tentunya wajib untuk dipahami oleh seluruh kader, bahwa komunikasi yang baik juga penting dalam modal awal seorang pemuda untuk bisa berkontribusi dalam membangun daerah. Sebab, komunikasi ini juga menjadi salah satu hal yang sangat penting.
"Kita tahu semua tentu ingin didengar tetapi kan kita juga harus tahu bagaimana berkomunikasi yang baik. Itu lah pentingnya organisasi untuk membekali diri dengan hal-hal yang positif," demikian Abdul Razak.
Baca juga: Legislator: Pemeliharaan rutin bisa cegah kerusakan infrastruktur
Baca juga: Legislator Kalteng minta pemda lebih perhatikan petani di DAS Barito
Baca juga: Jadikan pertanian dan perkebunan sebagai kekuatan perekonomian desa di Kalteng
Muhammadiyah sebagai salah satu organisasi Islam terbesar di Indonesia harus juga memperlihatkan perannya dalam berbagai hal di tingkat nasional maupun daerah, kata Abdul Razak di Palangka Raya, Senin.
"Termasuk dalam bidang pembangunan daerah tanpa terkecuali, harus juga berpartisipasi. Tentunya dengan mengoptimalkan angkatan muda di organisasi Muhammadiyah," tambahnya.
Dirinya juga menyarankan angkatan muda Muhammadiyah harus bisa memberikan keteladanan, membina dan menggerakkan potensi muda Islam sehingga bisa menciptakan kader terbaik yang dapat berkontribusi terhadap daerah.
Abdul Razak mengatakan terlebih tuntutan keterlibatan kaum muda saat ini dianggap sangat wajar karena kaum muda kini dinilai memiliki potensi besar dalam membangun daerah.
"Namun terkait pembangunan daerah memang tidak hanya diharapkan melalui campur tangan kaum muda saja, tetapi juga keterlibatan seluruh pihak, khususnya pengawasan dari masyarakat," ucapnya.
Menurut wakil rakyat Kalteng dari daerah pemilihan III meliputi Kabupaten Kotawaringin Barat, Sukamara dan Lamandau itu, pemuda juga bertanggungjawab dalam pembangunan, karena itu harus ikut terlibat baik melalui organisasi dan lainnya.
"Jadi bisa memberi masukan ataupun inovasi kepada pemerintah supaya lebih baik," tegas Abdul Razak.
Legislator Kalteng yang juga menjabat sebagai Dewan Penasehat Muhammadiyah Kalimantan Tengah ini mengaku sangat memahami bagaimana tuntutan yang harus dipenuhi oleh para angkatan muda, yang salah satunya menginginkan Pemuda Muhammadiyah sebagai pemuda negarawan.
Baca juga: DPRD Kalteng dukung percepatan pemerataan kelistrikan untuk tarik investasi
Oleh sebab itu Pemuda Muhammadiyah dapat turut serta dalam pembangunan Kalteng melalui berbagai program kerja, yang juga dilakukan dengan cara meningkatkan sinergitas antar pemuda maupun dengan pemerintah daerah.
"Organisasi-organisasi kepemudaan ini harus terlibat dalam pembangunan, seperti para pemuda Muhammadiyah yang saya harapkan bisa menjadi pemimpin pada level manapun, dan tidak boleh apatis terhadap politik," ujarnya.
Politisi Partai Golkar ini meyakini, bahwa melalui organisasi ini tentunya kaum muda akan belajar bagaimana menyampaikan berbagai ide dan gagasan terkait membangun daerah dengan cara yang santun.
Hal tersebut tentunya wajib untuk dipahami oleh seluruh kader, bahwa komunikasi yang baik juga penting dalam modal awal seorang pemuda untuk bisa berkontribusi dalam membangun daerah. Sebab, komunikasi ini juga menjadi salah satu hal yang sangat penting.
"Kita tahu semua tentu ingin didengar tetapi kan kita juga harus tahu bagaimana berkomunikasi yang baik. Itu lah pentingnya organisasi untuk membekali diri dengan hal-hal yang positif," demikian Abdul Razak.
Baca juga: Legislator: Pemeliharaan rutin bisa cegah kerusakan infrastruktur
Baca juga: Legislator Kalteng minta pemda lebih perhatikan petani di DAS Barito
Baca juga: Jadikan pertanian dan perkebunan sebagai kekuatan perekonomian desa di Kalteng