Palangka Raya (ANTARA) - Ketua Komisi II DPRD Kalimantan Tengah, Achmad Rasyid berharap sekaligus meminta kepada pemerintah daerah, baik provinsi maupun kabupaten, menjadikan sektor pertanian dan perkebunan sebagai kekuatan perekonomian di perdesaan.
Permintaan itu karena dua sektor ini sangat potensial dan dekat dengan masyarakat yang ada di perdesaan, kata Achmad Rasyid di Palangka Raya, Rabu.
"Jadi, pemda harus lebih serius dan konsisten menjadikannya sebagai perekonomian di perdesaan," tambah dia.
Menurut wakil rakyat Kalteng dari daerah pemilihan IV meliputi Kabupaten Barito Selatan, Barito Utara, Barito Timur dan Murung Raya ini, penting bagi pemerintah dalam memberikan program pembinaan kepada para pelaku pertanian dan perkebunan di desa-desa.
Dia mengatakan hal tersebut dilakukan sebagai langkah untuk mendorong petani agar dapat memiliki kemampuan dalam mengembangkan sistem pertanian dan perkebunan sehingga berdampak pada hasil panen para petani.
"harus diakui, memang sekarang ini kendala maupun tantangan yang dihadapi oleh petani semakin beragam, bahkan terus berkembang. Itulah kenapa perlu ada keterlibatan dan bantuan serius dari pemda untuk mengatasinya," tambahnya.
Legislator Kalteng itu juga mengakui bahwa dengan adanya sistem pertanian modern perlu menjadi perhatian serius bagi pemerintah dalam menerapkannya kepada para petani di desa-desa. Apalagi selama ini pemerintah tak henti-hentinya memberikan bantuan alat dan mesin pertanian yang canggih,
Hanya saja, bagi dirinya, tetap yang perlu diperhatikan, yakni bagaimana sumber daya manusia di desa dapat mengoperasikan bantuan tersebut atau tidak.
"Selain edukasi dalam mengoperasikan bantuan alsintan tersebut, perlu diperhatikan pula apakah mesin-mesin tersebut cocok diterapkan di tanah-tanah petani yang ada di daerah," kata Achmad Rasyid.
Baca juga: Pemprov Kalteng diminta pertahankan opini WTP
Dirinya juga meminta kepada para petani di desa-desa agar tidak mudah cepat puas dengan hasil produksi pertanian dan perkebunan yang selama ini telah didapat.
Untuk itu, para petani harus memiliki semangat untuk selalu belajar dan berinovasi sehingga ke depan profesi menjadi petani tidak lagi menjadi profesi yang dipandang sebelah mata oleh masyarakat.
"Menjadi petani ini keren dan tentunya menjadi profesi yang berperan penting dalam mewujudkan ketahanan pangan di suatu daerah. Ini yang harus diluruskan agar tidak ada lagi yang salah persepsi tentang profesi petani," demikian Achmad Rasyid.
Baca juga: Pemprov Kalteng diminta segera selesaikan rekomendasi pertanggungjawaban APBD 2023
Baca juga: Ketua DPRD Kalteng ajak generasi muda dukung petani wujudkan ketahanan pangan
Baca juga: Legislator Kalteng minta potensi lokal dioptimalkan demi meningkatkan daya saing
Permintaan itu karena dua sektor ini sangat potensial dan dekat dengan masyarakat yang ada di perdesaan, kata Achmad Rasyid di Palangka Raya, Rabu.
"Jadi, pemda harus lebih serius dan konsisten menjadikannya sebagai perekonomian di perdesaan," tambah dia.
Menurut wakil rakyat Kalteng dari daerah pemilihan IV meliputi Kabupaten Barito Selatan, Barito Utara, Barito Timur dan Murung Raya ini, penting bagi pemerintah dalam memberikan program pembinaan kepada para pelaku pertanian dan perkebunan di desa-desa.
Dia mengatakan hal tersebut dilakukan sebagai langkah untuk mendorong petani agar dapat memiliki kemampuan dalam mengembangkan sistem pertanian dan perkebunan sehingga berdampak pada hasil panen para petani.
"harus diakui, memang sekarang ini kendala maupun tantangan yang dihadapi oleh petani semakin beragam, bahkan terus berkembang. Itulah kenapa perlu ada keterlibatan dan bantuan serius dari pemda untuk mengatasinya," tambahnya.
Legislator Kalteng itu juga mengakui bahwa dengan adanya sistem pertanian modern perlu menjadi perhatian serius bagi pemerintah dalam menerapkannya kepada para petani di desa-desa. Apalagi selama ini pemerintah tak henti-hentinya memberikan bantuan alat dan mesin pertanian yang canggih,
Hanya saja, bagi dirinya, tetap yang perlu diperhatikan, yakni bagaimana sumber daya manusia di desa dapat mengoperasikan bantuan tersebut atau tidak.
"Selain edukasi dalam mengoperasikan bantuan alsintan tersebut, perlu diperhatikan pula apakah mesin-mesin tersebut cocok diterapkan di tanah-tanah petani yang ada di daerah," kata Achmad Rasyid.
Baca juga: Pemprov Kalteng diminta pertahankan opini WTP
Dirinya juga meminta kepada para petani di desa-desa agar tidak mudah cepat puas dengan hasil produksi pertanian dan perkebunan yang selama ini telah didapat.
Untuk itu, para petani harus memiliki semangat untuk selalu belajar dan berinovasi sehingga ke depan profesi menjadi petani tidak lagi menjadi profesi yang dipandang sebelah mata oleh masyarakat.
"Menjadi petani ini keren dan tentunya menjadi profesi yang berperan penting dalam mewujudkan ketahanan pangan di suatu daerah. Ini yang harus diluruskan agar tidak ada lagi yang salah persepsi tentang profesi petani," demikian Achmad Rasyid.
Baca juga: Pemprov Kalteng diminta segera selesaikan rekomendasi pertanggungjawaban APBD 2023
Baca juga: Ketua DPRD Kalteng ajak generasi muda dukung petani wujudkan ketahanan pangan
Baca juga: Legislator Kalteng minta potensi lokal dioptimalkan demi meningkatkan daya saing