Sampit (ANTARA) - Anggota Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) Daerah Pemilihan (Dapil) Kalimantan Tengah Muhammad Syauqie mengingatkan Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) untuk bekerja sesuai tupoksi di tengah efisiensi anggaran.
“Kami sangat memahami bahwa efisiensi anggaran sedikit banyak mengganggu kinerja Basarnas, operasional yang tadinya ada menjadi tidak ada. Tapi kita harus tegak lurus dan memastikan organisasi ini tetap berjalan,” kata Syauqie di Sampit, Senin.
Hal ini ia sampaikan saat kunjungan kerja ke Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) tepatnya ketika ia menyambangi Basarnas Pos SAR Sampit sebagai bagian dari mitra Komisi V DPR RI.
Turut mendampingi pada kegiatan itu anggota Komisi IV DPRD Kalteng Abdul Hafid dan Pelaksana Tugas Kepala Dinas Perhubungan Kotim Rody Kamislam.
Dalam kesempatan itu Syauqie mendengarkan paparan dari Kepala Basarnas Palangka Raya Anak Agung Ketut Alit Supartana yang juga membawahi Pos SAR Sampit tentang kegiatan Siaga Pencarian dan Pertolongan Khusus Angkutan Lebaran 2025.
Ia menyebutkan, dari beberapa instansi maupun lembaga yang menjadi mitra Komisi V DPR RI, Basarnas terbilang cukup istimewa lantaran pentingnya peran lembaga tersebut sebagai garda terdepan ketika terjadi suatu kecelakaan atau bencana.
Oleh karena itu, setiap kegiatan rapat dengar pendapat (RDP) maupun pembahasan anggaran apapun yang diusulkan Basarnas selalu mereka dukung. Namun, adanya kebijakan efisiensi anggaran tidak terelakkan turut berdampak pada Basarnas.
Baca juga: Puluhan anak panti gembira bisa bermain gratis di mal
Bahkan, ia menyebutkan di DPR RI Komisi V sebagai mitra Basarnas mengalami dampak paling besar dari kebijakan efisiensi anggaran itu.
Hal ini pun turut berdampak ke Basarnas tingkat daerah, khususnya di Basarnas Palangka Raya anggaran operasionalnya menjadi nol atau ditiadakan setelah efisiensi.
“Padahal kemarin sudah rapi semua usulan, aspirasi maupun permintaan Basarnas sudah kami susun, lalu ada efisiensi anggaran. Tetapi karena itu instruksi Presiden yang pasti niatnya baik, maka kita pun harus mendukung. Namun penyesuaian tetap harus dilakukan,” tuturnya.
Dengan adanya efisiensi tersebut, maka Basarnas diminta untuk melaksanakan kinerja sesuai tupoksinya saja. Apalagi jumlah personel Basarnas Palangka Raya terbatas, yakni hanya 71 orang untuk menangani seluruh wilayah Kalimantan Tengah.
Hal ini ia sampaikan lantaran meski eksistensinya kurang menonjol, namun Basarnas hampir selalu ada dalam berbagai kegiatan, terutama yang melibatkan tim terpadu.
Ia juga berharap dampak dari efisiensi anggaran ini tidak berlarut-larut, paling tidak pada Oktober 2025 atau pada perubahan anggaran, maka anggaran operasional Basarnas Palangka Raya kembali diadakan untuk menunjang kinerja.
“Tetap semangat saudara-saudaraku, kalian adalah pahlawan, pejuang, pelindung dan pengayom masyarakat. Hindari konflik dengan masyarakat maupun teman-teman yang memiliki tugas yang sama, karena tugas kita adalah tugas kemanusiaan,” demikian Syauqie.
Baca juga: Realisasi pendapatan dan belanja Kotim 2024 di atas 90 persen
Baca juga: DPRD Kotim manfaatkan bulan suci Ramadhan perkuat jalinan silaturahim
Baca juga: Pengembangan Bandara Haji Sampit dapat dukungan Komisi V DPR RI