Sampit (ANTARA) - Gubernur Kalimantan Tengah Agustiar Sabran mengajak masyarakat, khususnya kawula muda untuk tidak malu menjadi petani, karena menurutnya bertani merupakan salah satu pekerjaan yang cukup menjanjikan.
“Pesan saya untuk masyarakat, khususnya yang muda-muda, jangan malu untuk bertani. Jangan setelah lulus kuliah hanya berorientasi menjadi pegawai negeri, karena sebenarnya petani juga cukup menjanjikan,” kata Agustiar di Lampuyang, Rabu.
Hal ini ia sampaikan ketika menghadiri Gerakan Tanam Padi Serentak di 14 Provinsi Sentra Produksi Padi bersama Bapak Presiden RI secara virtual yang dipusatkan di Desa Lampuyang, Kecamatan Teluk Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim).
Gerakan tanam padi serentak ini dalam rangka percepatan swasembada pangan tahun anggaran 2025. Kegiatan ini menjadi simbol nyata bahwa Indonesia sedang melangkah maju menuju kemandirian pangan yang kuat dan berkelanjutan.
Agustiar menyebutkan, Provinsi Kalimantan Tengah ditargetkan menanam padi seluas 45.000 hektare oleh pusat, sedangkan yang sudah dicapai sejauh ini adalah 23.000 hektare. Sedangkan, Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah sendiri memiliki target 100.000 hektare.
“Dengan capaian kita sejauh ini, saya optimis target nasional itu bukan hal yang sulit. Kita sendiri memiliki target 100.000 hektare untuk tahun ini,” imbuhnya.
Gerakan tanam padi serentak di Desa Lampuyang ini dipusatkan pada lahan pertanian Brigade Pangan Bedidih Bersatu. Tak hanya menghadiri acara, Agustiar juga ikut turun ke sawah dan membajak sawah bersama para petani.
Baca juga: Kotim miliki alat pemantau transaksi pajak daerah secara langsung
Agustiar juga sempat berbincang dengan sejumlah petani dan mendengarkan langsung pengalaman dari para petani bahwa dengan bertani bisa menjadi sumber penghidupan yang menjanjikan dan menguntungkan.
“Contohnya, tadi ada petani yang mampu menghasilkan dalam satu hektare lahan itu 5,5 ton beras dan kalau dirupiahkan bisa mencapai Rp65 juta tergantung harga jualnya. Artinya bertani ini sangat menguntungkan, tidak kalah dengan pekerjaan lainnya,” ujarnya.
Ia pun berharap hal ini bisa menginspirasi masyarakat, khususnya kawula muda untuk ikut bertani. Karena bertani bukan hanya untuk mendukung terwujudnya ketahanan pangan tapi juga untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Sementara itu, Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Daerah Kotim, Alang Arianto mengaku bersyukur karena Kotim dipilih menjadi pusat penyelenggaraan gerakan tanam padi serentak di Kalimantan Tengah.
Kehadiran Gubernur Kalteng pada acara tersebut menjadi kesempatan bagi pihaknya untuk menyampaikan berbagai aspirasi dari masyarakat di Kotim, khususnya berkaitan dengan sektor pertanian.
“Apa yang menjadi persoalan di area pertanian tadi sudah kita sampaikan dan alhamdulillah tanggapan beliau sangat positif,” ujarnya.
Alang melanjutkan, beberapa aspirasi yang disampaikan antara lain mengenai normalisasi saluran irigasi dan peningkatan jalan pertanian. Dengan dukungan dari pemerintah provinsi, ia berharap hal-hal yang menjadi keluhan masyarakat Kotim dapat segera teratasi.
“Terutama berkaitan dengan irigasi dan jalan untuk mengangkut hasil panen itu diharapkan bisa segera terealisasi, sehingga apa yang menjadi keluhan selama ini bisa terselesaikan. Swasembada pangan, khususnya padi bisa terwujud dan kesejahteraan masyarakat pun meningkat,” demikian Alang.
Baca juga: Tim SAR gabungan hentikan pencarian penumpang jatuh di laut muara Sampit
Baca juga: BPBD Kotim tingkatkan kesiapan personel dalam penyelamatan
Baca juga: Dinas Pertanian Kotim edukasi petani untuk optimalisasi serapan gabah