Jakarta (ANTARA) -
Temuan terbaru yang dipublikasikan di JAMA Network Open menunjukkan bahwa mengonsumsi makanan diet Mediterania dapat membantu melindungi kesehatan jantung anak-anak sejak usia dini.
Ditulis laman Hindustan Times, Minggu (14/7) anak-anak dan remaja yang mengonsumsi lebih banyak buah, sayuran, biji-bijian utuh, dan lemak sehat cenderung memiliki kadar kolesterol dan tekanan darah yang lebih baik dibandingkan dengan teman sebayanya yang memiliki pola makan yang kurang sehat.
Para ilmuwan meninjau sembilan penelitian yang melibatkan 577 anak berusia tiga hingga 18 tahun untuk meneliti efek dari diet Mediterania. Intervensi ini berlangsung dari delapan hingga 40 minggu dan mencakup berbagai kelompok yakni anak-anak yang kelebihan berat badan atau obesitas, mereka yang mengalami pradiabetes, dan anak-anak yang umumnya sehat.
Baca juga: Diet mediterania dapat kurangi risiko hipertensi
Hasil temuan itu rata-rata, anak-anak yang mengikuti diet ala Mediterania mengalami penurunan tekanan darah sistolik hampir lima poin. Mereka juga menunjukkan kadar trigliserida, kolesterol total, dan kolesterol LDL jahat yang lebih rendah, sementara kadar kolesterol HDL baik mereka sedikit meningkat.
Meskipun perubahan yang diamati mungkin tampak sederhana, perubahan tersebut dapat berdampak signifikan terhadap kesehatan jantung jangka panjang. Tekanan darah tinggi dan kadar kolesterol pada masa kanak-kanak dikaitkan dengan risiko penyakit jantung yang lebih tinggi di kemudian hari.
Dengan memperbaiki indikator ini sejak dini, diet Mediterania dapat berkontribusi pada kesehatan kardiovaskular yang lebih baik saat anak-anak tumbuh menjadi dewasa.
Diet Mediterania kaya akan nutrisi yang meningkatkan kesehatan kardiovaskular. Minyak zaitun dan kacang-kacangan menyediakan lemak tak jenuh tunggal yang menyehatkan jantung, sementara buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian utuh menyediakan serat, vitamin, dan antioksidan.
Baca juga: Metode diet terpopuler dan alasannya
Ikan menyediakan asam lemak omega-3. Jika digabungkan, elemen-elemen ini menciptakan efek antiperadangan dan membantu mengatur kadar kolesterol, yang mendukung kesehatan jantung secara keseluruhan.
Diet Mediterania juga menonjol karena rendahnya kadar makanan yang dapat berdampak negatif pada kesehatan jantung. Diet ini membatasi lemak jenuh yang ditemukan dalam daging merah dan produk susu berlemak penuh, serta gula tambahan dan makanan olahan.
Aspek ini khususnya bermanfaat bagi anak-anak yang kelebihan berat badan, yang sering kali mengonsumsi lebih banyak pilihan tidak sehat ini. Penulis studi menekankan bahwa temuan mereka menggarisbawahi perlunya mendorong kebiasaan makan sehat sejak usia muda.
Menerapkan program berbasis sekolah atau intervensi keluarga yang berpusat pada pola makan ala Mediterania dapat menjadi strategi yang efektif untuk meningkatkan kesehatan kardiovaskular pada anak-anak.
Ditulis laman Hindustan Times, Minggu (14/7) anak-anak dan remaja yang mengonsumsi lebih banyak buah, sayuran, biji-bijian utuh, dan lemak sehat cenderung memiliki kadar kolesterol dan tekanan darah yang lebih baik dibandingkan dengan teman sebayanya yang memiliki pola makan yang kurang sehat.
Para ilmuwan meninjau sembilan penelitian yang melibatkan 577 anak berusia tiga hingga 18 tahun untuk meneliti efek dari diet Mediterania. Intervensi ini berlangsung dari delapan hingga 40 minggu dan mencakup berbagai kelompok yakni anak-anak yang kelebihan berat badan atau obesitas, mereka yang mengalami pradiabetes, dan anak-anak yang umumnya sehat.
Baca juga: Diet mediterania dapat kurangi risiko hipertensi
Hasil temuan itu rata-rata, anak-anak yang mengikuti diet ala Mediterania mengalami penurunan tekanan darah sistolik hampir lima poin. Mereka juga menunjukkan kadar trigliserida, kolesterol total, dan kolesterol LDL jahat yang lebih rendah, sementara kadar kolesterol HDL baik mereka sedikit meningkat.
Meskipun perubahan yang diamati mungkin tampak sederhana, perubahan tersebut dapat berdampak signifikan terhadap kesehatan jantung jangka panjang. Tekanan darah tinggi dan kadar kolesterol pada masa kanak-kanak dikaitkan dengan risiko penyakit jantung yang lebih tinggi di kemudian hari.
Dengan memperbaiki indikator ini sejak dini, diet Mediterania dapat berkontribusi pada kesehatan kardiovaskular yang lebih baik saat anak-anak tumbuh menjadi dewasa.
Diet Mediterania kaya akan nutrisi yang meningkatkan kesehatan kardiovaskular. Minyak zaitun dan kacang-kacangan menyediakan lemak tak jenuh tunggal yang menyehatkan jantung, sementara buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian utuh menyediakan serat, vitamin, dan antioksidan.
Baca juga: Metode diet terpopuler dan alasannya
Ikan menyediakan asam lemak omega-3. Jika digabungkan, elemen-elemen ini menciptakan efek antiperadangan dan membantu mengatur kadar kolesterol, yang mendukung kesehatan jantung secara keseluruhan.
Diet Mediterania juga menonjol karena rendahnya kadar makanan yang dapat berdampak negatif pada kesehatan jantung. Diet ini membatasi lemak jenuh yang ditemukan dalam daging merah dan produk susu berlemak penuh, serta gula tambahan dan makanan olahan.
Aspek ini khususnya bermanfaat bagi anak-anak yang kelebihan berat badan, yang sering kali mengonsumsi lebih banyak pilihan tidak sehat ini. Penulis studi menekankan bahwa temuan mereka menggarisbawahi perlunya mendorong kebiasaan makan sehat sejak usia muda.
Menerapkan program berbasis sekolah atau intervensi keluarga yang berpusat pada pola makan ala Mediterania dapat menjadi strategi yang efektif untuk meningkatkan kesehatan kardiovaskular pada anak-anak.