Sampit (ANTARA) - Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah mendeklarasikan siap mendukung dan menyukseskan pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak 2024.

“Kami menyambut baik inisiatif FKUB untuk menggelar deklarasi ini, karena memang untuk menyukseskan Pilkada butuh dukungan semua pihak,” kata Asisten I Setda Kotim Bidang Pemerintahan dan Kesra Rihel di Sampit, Senin.

Hal itu ia sampaikan saat membuka kegiatan sosialisasi FKUB Kotim 2024 yang diikuti dengan penandatanganan papan Deklarasi Bersama. 

Deklarasi Bersama itu menyatakan para tokoh agama, tokoh masyarakat ,dan pimpinan organisasi keagamaan Kotim siap dukung dan sukseskan Pilkada Kotim yang aman, damai, harmoni dan bebas unsur SARA (suku, agama, ras dan adat-istiadat). 

Rihel menjelaskan, FKUB bukan dibentuk oleh pemerintah, tetapi dibentuk oleh masyarakat yang difasilitasi oleh pemerintah. 

FKUB menjadi mitra pemerintah dalam melakukan pembinaan- pembinaan terhadap umat beragama, yang hubungannya bersifat konsultatif.

Sebagai sebuah bangsa yang majemuk atau heterogen, masyarakat di Indonesia sangat rentan terhadap konflik dan perpecahan yang bernuansa SARA. 

Belum lagi isu-isu yang bernuansa politis yang sengaja dimanfaatkan untuk membuat gejolak yang mengarah kepada tindakan anarkis dan kerusuhan atau konflik horizontal. 

“Apalagi di masa-masa saat ini menjelang Pilkada seperti sekarang akan semakin banyak gejolak yang terjadi seperti politik uang, kampanye hitam, kekerasan dan intimidasi, ketidaknetralan aparat serta polarisasi sosial,” ujarnya. 

Pemilihan yang memicu perpecahan dan polarisasi di masyarakat berdasarkan SARA bisa memicu ketegangan dan konflik sosial. 

Setiap gejolak, apalagi sampai menjadi konflik yang anarkis, bukan saja merepotkan pemerintah, tetapi akan mengakibatkan kesengsaraan berkepanjangan bagi masyarakat luas. 

Maka dari itu, penting untuk mempererat persatuan dan kesatuan untuk memelihara keamanan dan kedamaian. Salah satu yang paling diharapkan pemerintah daerah adalah peran tokoh atau pemuka dari semua agama yang ada. 

FKUB Kotim diharapkan bisa menjadi forum untuk mempererat silaturahim antarumat beragama

Baca juga: Pemkab Kotim berharap kedatangan mahasiswa KKN bantu kemajuan desa

Hal ini sekaligus, mengantisipasi dan menyelesaikan persoalan-persoalan yang timbul secara bijak dan pikiran jernih, yang nantinya bermuara pada keharmonisan, ketertiban, dan ketentraman seluruh masyarakat. 

“FKUB sangat diharapkan mampu menjembatani upaya-upaya dalam rangka meningkatkan kualitas kehidupan beragama, khususnya di Kotim,” demikian Rihel. 

Ketua Panitia sosialisasi sekaligus Ketua FKUB Kotim, Mudlofar menyampaikan kegiatan tersebut dihadiri kurang lebih 80 peserta dari enam unsur agama, tokoh agama, dan organisasi keagamaan di Kotim. 

Kegiatan ini merupakan amanat pemerintah yang berdasar pada Peraturan Presiden Nomor 58 Tahun 2023 tentang Penguatan Moderasi Beragama. 

Bahwa, agama harus hadir sebagai pemersatu bangsa bukan sebagai pemecah belah bangsa. Penganut agama harus saling menghormati dan menjunjung tinggi sikap toleransi dan kerukunan dengan sesama pemeluk agama lain. 

“Hidup rukun, damai, harmonis  kondusif dan sejahtera adalah dambaan anak bangsa di NKRI, termasuk di daerah kita, Kotim,” ujarnya. 

Kerukunan umat beragama merupakan modal yang sangat berharga bagi kelangsungan hidup berbangsa dan bernegara yang perlu dirawat dan dijaga dengan saling menghargai dan saling menghormati dalam keberagaman. 

Sebagai organisasi kemasyarakatan, FKUB Kotim sejalan dengan peran dan fungsinya berupaya turut serta menciptakan tatanan keharmonisan kehidupan yang kondusif di Kotim, khususnya dalam rangka menghadapi Pilkada yang segera dilaksanakan. 

Tujuan dari kegiatan ini tidak lain adalah untuk menghadirkan keharmonisan dalam kehidupan bagi sesama anak bangsa, meningkatkan pemahaman sekaligus mengamalkan ajaran agama secara adil dan seimbang. 

“Dengan harapan melalui kegiatan ini nantinya kita dapat membangun kebersamaan dalam keberagaman menuju Kotim aman, damai harmonis, guyub rukun, sejahtera dan kondusif,” demikian Mudlofar.

Baca juga: Kerusakan jalan lingkar selatan Sampit timbulkan banyak kerugian

Baca juga: Bupati segera kumpulkan pemilik tanah terkait penataan Terowongan Nur Mentaya

Baca juga: Jelang Pilkada 2024, Bawaslu-Kejari Kotim jalin kerja sama


Pewarta : Devita Maulina
Uploader : Admin 2
Copyright © ANTARA 2024