Sampit (ANTARA) - Jajaran kepolisian di Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah beserta pemerintah kabupaten dan berbagai pihak, mulai siap siaga menghadapi ancaman kebakaran hutan dan lahan (karhutla), yang ditandai dengan apel siaga dan gladi kesiapsiagaan darurat bencana karhutla 2024.
Apel siaga itu bagian dari upaya memitigasi bencana karhutla di kabupaten ini, kata Kapolres Kotim AKBP Resky Maulana Zulkarnain usai memimpin apel siaga yang dilaksanakan di halaman kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kotim), Jalan Jenderal Sudirman Km 6,5 Sampit, Jumat.
"Karena dari beberapa evaluasi BPBD bahwa sudah terdapat beberapa spot yang teridentifikasi (karhutla) yang akan meluas," tambahnya.
Dalam apel siaga itu turut hadir dalam kegiatan itu Wakil Bupati Kotim Irawati, Asisten I Setda Kotim, Perwakilan Polda dan Dinas Kehutanan Kalimantan Tengah. Apel siaga dan kesiapsiagaan itu juga melibatkan seluruh satuan tugas (Satgas) penanggulangan karhutla antara lain Kodim 1015/Sampit, Polres Kotim, Brimob Batalyon B Polda Kalteng, Satpol PP, BPBD, BMKG, Disdamkarmat, Manggala Agni, BWS Kalimantan II, PMI, MPA dan relawan pemadam.
Resky menuturkan, seiring dengan mulai meningkatnya kejadian karhutla yang berhasil dideteksi, maka seluruh pemangku kepentingan harus bergerak cepat dalam melakukan kegiatan mulai dari mitigasi, identifikasi, menentukan area yang rawan dan upaya penindakan di lapangan sehingga karhutla bisa dicegah.
"Lebih baik kita mencegah daripada nanti sudah meluas baru ditangani. Tentunya dalam hal ini juga harus mendapat dukungan masyarakat terkait pemahaman atau kesadaran untuk tidak membakar lahan," ujarnya.
Kapolres Kotim itu pun mengimbau masyarakat untuk turut membantu dalam pencegahan karhutla, salah satunya dengan tidak membuka lahan dengan cara membakar serta mengawasi lingkungan masing-masing dari oknum yang membakar lahan.
Terlebih, berdasarkan prakiraan BMKG pada awal Agustus hingga September sudah memasuki musim kemarau. Walaupun, kondisi kemarau tahun ini diperkirakan lebih lembab dibanding tahun lalu, namun antisipasi dan upaya-upaya konkrit untuk mencegah karhutla tetap harus dilakukan.
Baca juga: Bupati Kotim tegaskan komitmen bangun jalan membuka keterisolasian di pelosok
Apel siaga dan gladi kesiapsiagaan darurat bencana karhutla 2024 juga diisi dengan pengecekan personel dan peralatan. Sebagai komandan satgas, Resky menyampaikan bahwa kesiapan personel dan peralatan sudah cukup baik.
"Kalaupun ada keterbatasan itu bukan menjadi penghalang, yang penting adalah motivasi dan semangat rekan-rekan di lapangan bekerja dengan segala kekurangan," demikian Resky.
Kegiatan ditutup dengan penanganan simulasi karhutla pada sebuah lahan kosong yang telah disiapkan. Bertujuan untuk melatih kesiapsiagaan personel satgas apabila terjadi karhutla yang sebenarnya.
Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Kotim Multazam menyampaikan kegiatan ini adalah tonggak utama pada 2024 bagi Kotim untuk serius dalam menangani ancaman karhutla. Sebagaimana yang disampaikan pimpinan apel dan amanat Bupati Kotim, bahwa upaya mitigasi, operasi lapangan hingga penegakan hukum harus disiapkan.
"Itu menjadi atensi kami di BPBD sebagai pusat komando kegiatan penanggulangan karhutla. Karena ini menjadi tonggak utama kami, mudah-mudahan tahun ini semua pihak bisa diakomodir dan berkolaborasi untuk penanggulangan karhutla," ucapnya.
Baca juga: Bupati Kotim sebut seleksi jabatan sekda tunggu persetujuan pusat
Seiring dengan peralihan musim hujan ke musim kemarau yang diikuti dengan meningkatnya potensi karhutla, Pemkab Kotim telah menetapkan status siaga darurat bencana karhutla selama 90 hari, yakni 4 Juli - 10 oktober 2024.
Multazam menyampaikan, sejak penetapan status tersebut sudah ada delapan kejadian karhutla yang terdeteksi di wilayah Kotim dengan total luas lahan yang berhasil ditangani sekitar 0,8 hektar. Bahkan, ada kejadian yang tak terjangkau karena jarak pantau dengan titik kebakaran cukup jauh.
Kendati demikian, menurutnya kondisi saat ini belum sampai mengharuskan untuk menaikkan status ke tanggap darurat bencana karhutla. Namun, pihaknya tetap melakukan pantauan harian yang menjadi parameter atau acuan perlu atau tidak menaikkan status tersebut.
Baca juga: Bupati Kotim wacanakan Tumbang Kalang jadi Desa Toleransi Umat Beragama
Baca juga: Bupati Kotim apresiasi PT Unggul Lestari bantu masyarakat Desa Sungai Hanya dapatkan listrik
Baca juga: PT Maju Aneka Sawit raih Zero Accident Award 2024