Palangka Raya (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah gencar melaksanakan sosialisasi terkait mitigasi bencana ke pelajar yang ada di daerah pinggiran kota setempat.
Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kota Palangka Raya, Heri Fauzi, mengatakan kegiatan sosialisasi mitigasi bencana kepada para pelajar bertujuan agar mereka paham akan dalam melakukan mitigasi bencana seperti banjir dan kebakaran hutan dan lahan yang selama ini terjadi di daerah setempat.
"Sosialisasi dalam beberapa hari ini kami lakukan di SMKN 8 Palangka Raya yang berada di Tangkiling, SMPN 15 yang berada di Kelurahan Marang yang juga terletak jauh dari perkotaan SMP Muhammadyah," kata Heri Fauzi.
Dia menuturkan, dengan memberikan pemahaman kepada para pelajar terkait mitigasi kebencanaan baik banjir ataupun karhutla tentunya bisa mengantisipasi persoalan tersebut.
Meskipun hal ini tidak terlalu efektif, namun hal ini dilakukan agar para pelajar setempat mengetahui bahwa mengantisipasi bencana dasar-dasarnya penanganannya diberikan kepada mereka.
Baca juga: KPU petakan kebutuhan TPSkhusus Pilkada Palangka Raya 2024
"Selain penanganannya bencana, terkait ilmu mengantisipasi kebencanaan juga diberikan sehingga nantinya akan diaplikasikan mereka ketika terjadi bencana alam melanda daerah mereka," ungkapnya.
Heri Fauzi menambahkan, saat ini pihaknya sedang fokus menghadapi bencana karhutla yang terjadi di lima kecamatan yang ada di daerah setempat. Personel BPBD Kota Palangka Raya dibantu ratusan relawan serta berkolaborasi dengan Pusdalop BPBD Kalteng terus berjalan.
Saat ini saja sudah sudah ada 47 kali kejadian karhutla di Kota Palangka Raya. Bahkan hutan dan lahan yang sudah terbakar sejak awal Januari hingga awal 4 Agustus lalu ada sekitar 19,69 hektar yang terbakar.
"Tidak menutup kemungkinan luasannya yang terbakar bisa bertambah, mengingat cuaca saat ini sudah memasuki musim kemarau dan potensi karhutla akan terus bertambah," bebernya.
Mantan Lurah Bukit Tunggal tersebut juga mengimbau kepada seluruh masyarakat di daerah setempat, agar dapat bahu membahu mencegah terjadinya karhutla di daerah setempat.
"Setidaknya ketika ada karhutla terjadi, masyarakat segera melaporkan hal itu instansi terkait agar karhutla tersebut segera dapat ditangani dengan cepat," demikian Heri Fauzi.
Baca juga: Kendalikan inflasi, Pemerintah Kota Palangka Raya optimalkan komoditas cabai
Baca juga: Fairid Naparin kantongi empat surat rekomendasi partai
Baca juga: DPRD harapkan aturan penyediaan alat kontrasepsi untuk pelajar direvisi
Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kota Palangka Raya, Heri Fauzi, mengatakan kegiatan sosialisasi mitigasi bencana kepada para pelajar bertujuan agar mereka paham akan dalam melakukan mitigasi bencana seperti banjir dan kebakaran hutan dan lahan yang selama ini terjadi di daerah setempat.
"Sosialisasi dalam beberapa hari ini kami lakukan di SMKN 8 Palangka Raya yang berada di Tangkiling, SMPN 15 yang berada di Kelurahan Marang yang juga terletak jauh dari perkotaan SMP Muhammadyah," kata Heri Fauzi.
Dia menuturkan, dengan memberikan pemahaman kepada para pelajar terkait mitigasi kebencanaan baik banjir ataupun karhutla tentunya bisa mengantisipasi persoalan tersebut.
Meskipun hal ini tidak terlalu efektif, namun hal ini dilakukan agar para pelajar setempat mengetahui bahwa mengantisipasi bencana dasar-dasarnya penanganannya diberikan kepada mereka.
Baca juga: KPU petakan kebutuhan TPSkhusus Pilkada Palangka Raya 2024
"Selain penanganannya bencana, terkait ilmu mengantisipasi kebencanaan juga diberikan sehingga nantinya akan diaplikasikan mereka ketika terjadi bencana alam melanda daerah mereka," ungkapnya.
Heri Fauzi menambahkan, saat ini pihaknya sedang fokus menghadapi bencana karhutla yang terjadi di lima kecamatan yang ada di daerah setempat. Personel BPBD Kota Palangka Raya dibantu ratusan relawan serta berkolaborasi dengan Pusdalop BPBD Kalteng terus berjalan.
Saat ini saja sudah sudah ada 47 kali kejadian karhutla di Kota Palangka Raya. Bahkan hutan dan lahan yang sudah terbakar sejak awal Januari hingga awal 4 Agustus lalu ada sekitar 19,69 hektar yang terbakar.
"Tidak menutup kemungkinan luasannya yang terbakar bisa bertambah, mengingat cuaca saat ini sudah memasuki musim kemarau dan potensi karhutla akan terus bertambah," bebernya.
Mantan Lurah Bukit Tunggal tersebut juga mengimbau kepada seluruh masyarakat di daerah setempat, agar dapat bahu membahu mencegah terjadinya karhutla di daerah setempat.
"Setidaknya ketika ada karhutla terjadi, masyarakat segera melaporkan hal itu instansi terkait agar karhutla tersebut segera dapat ditangani dengan cepat," demikian Heri Fauzi.
Baca juga: Kendalikan inflasi, Pemerintah Kota Palangka Raya optimalkan komoditas cabai
Baca juga: Fairid Naparin kantongi empat surat rekomendasi partai
Baca juga: DPRD harapkan aturan penyediaan alat kontrasepsi untuk pelajar direvisi