Palangka Raya (ANTARA) - Anggota DPRD Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Hasan Busyairi menilai bahwa pemerintah setempat telah memberikan kinerja terbaiknya dalam menangani permasalahan stunting di daerah ini.
"Kita bisa lihat hasilnya dari 600 anak yang sebelumnya tercatat mengalami stunting, kini telah turun menjadi 238 anak. Itu pencapaian yang luar biasa," katanya di Palangka Raya, Rabu.
Menurut legislator Palangka Raya itu, keberhasilan menurunkan angka stunting ini tidak kepas dari sinergi yang kuat antar berbagai pihak, mulai dari kader posyandu, TP PKK hingga SOPD terkait dalam penanganannya.
Selain itu, lanjut dia, berbagai program yang dinilai inovatif, seperti inisiatif ibu asuh dan bapak asuh, juga telah memberikan kontribusi yang signifikan dalam upaya penanganan stunting di Kota Palangka Raya.
"Tentu hal ini membuktikan bahwa pemerintah benar-benar serius dan menjadi stunting ini suatu permasalahan yang prioritas untuk ditangani," kata Hasan.
Dia pun menyebut bahwa memprioritaskan penanganan stunting di Kota Palangka Raya merupakan langkah yang tepat, sebab hal ini berkaitan dengan program pemerintah pusat Indonesia emas 2045.
Untuk itu, Kota Palangka Raya sebagai ibu kota Provinsi Kalimantan Tengah juga harus benar-benar mempersiapkan sumber daya manusia yang berkualitas dan terbebas dari berbagai penyakit.
"Tentu hal ini agar sumber daya manusia yang ada di Kota Palangka Raya ke depan bisa memiliki daya saing yang kuat sehingga dapat turut dalam membangun kemajuan daerah," ujarnya.
Baca juga: DPRD ajak generasi muda Palangka Raya terus berkarya
Politisi partai Golkar ini pun berharap Pemkot Palangka Raya tak cepat puas atas capaian yang telah diraih serta terus mengoptimalkan penanganan stunting di Kota Palangka Raya.
Dirinya ingin agar pemerintah kota dapat menargetkan bahwa pada tahun 2025, angka stunting di Kota Palangka Raya dapat berada di bawah target nasional, yakni di bawah 14 persen.
"Kita harus berupaya keras agar angka stunting di Kota Palangka Raya berada di bawah rata-rata nasional. Ini adalah tantangan besar, tetapi dengan kerja sama dan komitmen yang kuat, saya yakin kita bisa mencapainya," demikian Hasan Busyairi.
Baca juga: Pj Wali Kota Palangka Raya: Elpiji 3 Kg peruntukannya tidak untuk restoran
Baca juga: Peningkatan SDM dukung penanggulangan kemiskinan di Palangka Raya
Baca juga: DPRD Kalteng percepat pembahasan APBD perubahan untuk optimalkan pembangunan
"Kita bisa lihat hasilnya dari 600 anak yang sebelumnya tercatat mengalami stunting, kini telah turun menjadi 238 anak. Itu pencapaian yang luar biasa," katanya di Palangka Raya, Rabu.
Menurut legislator Palangka Raya itu, keberhasilan menurunkan angka stunting ini tidak kepas dari sinergi yang kuat antar berbagai pihak, mulai dari kader posyandu, TP PKK hingga SOPD terkait dalam penanganannya.
Selain itu, lanjut dia, berbagai program yang dinilai inovatif, seperti inisiatif ibu asuh dan bapak asuh, juga telah memberikan kontribusi yang signifikan dalam upaya penanganan stunting di Kota Palangka Raya.
"Tentu hal ini membuktikan bahwa pemerintah benar-benar serius dan menjadi stunting ini suatu permasalahan yang prioritas untuk ditangani," kata Hasan.
Dia pun menyebut bahwa memprioritaskan penanganan stunting di Kota Palangka Raya merupakan langkah yang tepat, sebab hal ini berkaitan dengan program pemerintah pusat Indonesia emas 2045.
Untuk itu, Kota Palangka Raya sebagai ibu kota Provinsi Kalimantan Tengah juga harus benar-benar mempersiapkan sumber daya manusia yang berkualitas dan terbebas dari berbagai penyakit.
"Tentu hal ini agar sumber daya manusia yang ada di Kota Palangka Raya ke depan bisa memiliki daya saing yang kuat sehingga dapat turut dalam membangun kemajuan daerah," ujarnya.
Baca juga: DPRD ajak generasi muda Palangka Raya terus berkarya
Politisi partai Golkar ini pun berharap Pemkot Palangka Raya tak cepat puas atas capaian yang telah diraih serta terus mengoptimalkan penanganan stunting di Kota Palangka Raya.
Dirinya ingin agar pemerintah kota dapat menargetkan bahwa pada tahun 2025, angka stunting di Kota Palangka Raya dapat berada di bawah target nasional, yakni di bawah 14 persen.
"Kita harus berupaya keras agar angka stunting di Kota Palangka Raya berada di bawah rata-rata nasional. Ini adalah tantangan besar, tetapi dengan kerja sama dan komitmen yang kuat, saya yakin kita bisa mencapainya," demikian Hasan Busyairi.
Baca juga: Pj Wali Kota Palangka Raya: Elpiji 3 Kg peruntukannya tidak untuk restoran
Baca juga: Peningkatan SDM dukung penanggulangan kemiskinan di Palangka Raya
Baca juga: DPRD Kalteng percepat pembahasan APBD perubahan untuk optimalkan pembangunan