Muara Teweh (ANTARA) - Dinas Pendidikan Kabupaten Barito Utara bersama Balai Guru Penggerak (BPG) Provinsi Kalimantan Tengah menggelar lokakarya lima kolaborasi pengelolaan program yang berpihak pada murid program Pendidikan Guru Penggerak Angkatan 10 Tahun 2024.
“Kami sangat senang karena Program Guru Penggerak terus mendapat tanggapan yang baik dari seluruh ekosistem pendidikan di Kabupaten Barito Utara,” kata Kepala Dinas Pendidikan Barito Utara Syahmiludin A Surapati di Muara Teweh, Minggu.
Menurut dia, Hal ini disebabkan karena kerja bersama dari banyak pihak yang peduli dan merasa bertanggung jawab atas perbaikan-perbaikan pendidikan khususnya di wilayah Kabupaten Barito utara.
“Untuk itu kami sangat berterima kasih dan memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada pihak-pihak yang terlibat dalam kemajuan program Guru Penggerak ini,” ucap Syahmiludin.
Dia mengatakan, lokakarya merupakan acara berkumpulnya Calon Guru Penggerak (CGP) dan Pengajar Praktik (PP) untuk memecahkan masalah dan mencari solusinya.
Dalam lokakarya lima PGP Angkatan 10 yang mengangkat tema "Kolaborasi dalam Pengelolaan Program yang Berpihak pada Murid". Dalam lokakarya ini, CGP akan saling berkolaborasi, berbagi, dan belajar bersama.
“Hal ini diharapkan dapat membuat CGP memiliki rasa percaya diri yang baik, saling percaya, dan saling menghargai," katanya.
Baca juga: Muhlis terima SK perpanjangan sebagai Pj Bupati Barito Utara
Tujuan dari lokakarya lima PGP Angkatan 10 adalah untuk memperkuat kemampuan Calon Guru Penggerak dalam memaknai data yang diperoleh, dan menentukan actor-aktor yang terlibat untuk merancang perencanaan program.
Lokakarya lima Angkatan 10 ini, kata dia, juga memberikan ruang para guru penggerak untuk saling berbagi pengalaman terbaik mereka dalam mengatasi tantangan di lapangan, juga dapat memberikan kontribusi yang signifikan dalam upaya meningkatkan profesionalisme guru dalam mewujudkan pendidikan yang berkualitas di Kabupaten Barito Utara.
“Melalui program guru penggerak ini para peserta akan berkesempatan untuk mengembangkan kompetensi dalam lokakarya bersama. Mendapatkan pengalaman belajar mandiri dan kelompok terbimbing, terstruktur, dan menyenangkan. Kompetensi guru sebagai pemimpin pembelajaran yang berpusat pada murid lebih meningkat,” kata Syahmiluddin A Surapati.
Baca juga: Pemkab Barito Utara adakan sosialisasi bagi pelaku UMKM Kelurahan Lanjas
Baca juga: Dinas PUPR Barito Utara konsultasi publik revisi RTRW
Baca juga: DPRD Barut tunda rapat APBD Perubahan 2024 karena tak memenuhi kuorum
“Kami sangat senang karena Program Guru Penggerak terus mendapat tanggapan yang baik dari seluruh ekosistem pendidikan di Kabupaten Barito Utara,” kata Kepala Dinas Pendidikan Barito Utara Syahmiludin A Surapati di Muara Teweh, Minggu.
Menurut dia, Hal ini disebabkan karena kerja bersama dari banyak pihak yang peduli dan merasa bertanggung jawab atas perbaikan-perbaikan pendidikan khususnya di wilayah Kabupaten Barito utara.
“Untuk itu kami sangat berterima kasih dan memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada pihak-pihak yang terlibat dalam kemajuan program Guru Penggerak ini,” ucap Syahmiludin.
Dia mengatakan, lokakarya merupakan acara berkumpulnya Calon Guru Penggerak (CGP) dan Pengajar Praktik (PP) untuk memecahkan masalah dan mencari solusinya.
Dalam lokakarya lima PGP Angkatan 10 yang mengangkat tema "Kolaborasi dalam Pengelolaan Program yang Berpihak pada Murid". Dalam lokakarya ini, CGP akan saling berkolaborasi, berbagi, dan belajar bersama.
“Hal ini diharapkan dapat membuat CGP memiliki rasa percaya diri yang baik, saling percaya, dan saling menghargai," katanya.
Baca juga: Muhlis terima SK perpanjangan sebagai Pj Bupati Barito Utara
Tujuan dari lokakarya lima PGP Angkatan 10 adalah untuk memperkuat kemampuan Calon Guru Penggerak dalam memaknai data yang diperoleh, dan menentukan actor-aktor yang terlibat untuk merancang perencanaan program.
Lokakarya lima Angkatan 10 ini, kata dia, juga memberikan ruang para guru penggerak untuk saling berbagi pengalaman terbaik mereka dalam mengatasi tantangan di lapangan, juga dapat memberikan kontribusi yang signifikan dalam upaya meningkatkan profesionalisme guru dalam mewujudkan pendidikan yang berkualitas di Kabupaten Barito Utara.
“Melalui program guru penggerak ini para peserta akan berkesempatan untuk mengembangkan kompetensi dalam lokakarya bersama. Mendapatkan pengalaman belajar mandiri dan kelompok terbimbing, terstruktur, dan menyenangkan. Kompetensi guru sebagai pemimpin pembelajaran yang berpusat pada murid lebih meningkat,” kata Syahmiluddin A Surapati.
Baca juga: Pemkab Barito Utara adakan sosialisasi bagi pelaku UMKM Kelurahan Lanjas
Baca juga: Dinas PUPR Barito Utara konsultasi publik revisi RTRW
Baca juga: DPRD Barut tunda rapat APBD Perubahan 2024 karena tak memenuhi kuorum