Sampit (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) bersama Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) menggelar pasar murah sebagai upaya pengendalian inflasi daerah dan menjaga stabilitas harga bahan pokok.
Masyarakat sangat terbantu terbantu dengan adanya pasar murah yang digelar pemprov bersama pemkab ini, kata Pj Sekretaris Daerah (Sekda) Kotim Sanggul Lumban Gaol di Desa Telaga Baru, Kamis.
"Kita tentunya berharap juga dengan kegiatan pasar murah itu dapat membuat inflasi di Kotim bisa terjaga dan terkendali dengan baik," tambahnya.
Adapun pasar murah kali ini digelar di tiga titik di wilayah Kotim, antara lain, Desa Telaga Baru Kecamatan Mentawa Baru Ketapang, Desa Samuda Kecil Kecamatan Mentaya Hilir Selatan dan Desa Ujung Pandaran Kecamatan Teluk Sampit.
Sanggul menerangkan, terlaksananya kegiatan ini berkat koordinasi dan komunikasi yang baik antara Bupati Kotim Halikinnor dan Gubernur Kalteng Sugianto Sabran sehingga Kotim mendapat jatah sembako untuk penyelenggaraan pasar murah.
Paket sembako yang disediakan berisi beras 10 kilogram dan minyak goreng dua liter yang harga normal di pasaran berkisar Rp160 ribu, namun disubsidi oleh Pemprov Kalteng sebesar Rp140 ribu, sehingga masyarakat cukup membayar Rp20 ribu.
Dengan adanya pasar murah ini diharapkan dapat meringankan beban masyarakat dalam memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari. Disamping itu, daya beli masyarakat stabil sehingga kondisi inflasi daerah tetap terkendali.
"Kami berharap pasar murah ini bisa terus dilanjutkan, kami juga bermohon kepada Pemprov Kalteng agar kegiatan ini tidak hanya digelar di desa ini saja, tapi juga desa lainnya di Kotim agar manfaatnya bisa dirasakan lebih banyak masyarakat," pungkasnya.
Senada disampaikan oleh perwakilan Pemprov Kalteng, Suprihatin mengatakan tujuan pasar murah ini utamanya untuk pengendalian inflasi dan ini merupakan tindak lanjut dari program pemerintah pusat.
"Pengendalian inflasi ini memang dilakukan secara berjenjang, baik itu dari pusat, provinsi hingga kabupaten. Kita membantu masyarakat melalui pasar murah supaya tidak terlalu berat dalam menghadapi kondisi inflasi yang terjadi saat ini," tuturnya.
Sekretaris Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kalteng ini melanjutkan, dalam kegiatan kali ini pihaknya menyiapkan total 2000 paket sembako, paling banyak disalurkan untuk pasar murah di Desa Telaga Baru sebanyak 1000 paket sedangkan sisanya dibagi merata di dua desa.
"Kegiatan ini tak lepas dari dukungan Gubernur Kalteng Sugianto Sabran dan diharapkan pasar murah bisa digelar secara berkelanjutan serta merata di provinsi ini," kata Suprihatin.
Baca juga: Rencana Jembatan Mentaya dievaluasi, Pemkab prioritaskan pembangunan jalan
Kepala Desa Telaga Baru, Nur Firmansyah mengaku bersyukur karena desanya terpilih untuk penyelenggaraan pasar murah oleh Pemprov Kalteng bersama Pemkab Kotim. Sebab, kegiatan ini tentunya akan memberikan dampak positif bagi masyarakat setempat.
"Kegiatan ini memberikan dampak positif, dalam artian membantu masyarakat dalam mencegah inflasi yang terjadi di daerah kita. Mudah-mudahan dengan adanya pasar murah inflasi bisa menurun," ucapnya.
Ia menjelaskan, mekanisme pasar murah kali ini menggunakan sistem kupon, sehingga hanya warga yang memiliki kupon yang bisa menebus paket sembako murah. Tujuannya tidak lain agar penyaluran paket sembako murah bisa adil dan merata.
Sesuai permintaan dari Pemprov Kalteng, selain menebus paket sembako dengan uang Rp20 ribu, setiap warga juga diminta untuk menyerahkan fotokopi KTP atau Kartu Keluarga sebagai bahan laporan penyelenggaraan kegiatan.
Baca juga: Tanamkan rasa cinta warisan budaya, warga SMPN 1 Sampit kompak kenakan batik
Baca juga: Pjs Bupati Kotim kumpulkan kades satukan arah pembangunan
Baca juga: Integrasi aplikasi Siskeudes, DPMD Kotim jalin kerja sama dengan perbankan
Jumlah penduduk di Desa Telaga Baru kurang lebih ada 1.500 kepala keluarga (KK). Sebelumnya, telah digelar pasar murah oleh pihak kecamatan dengan 500 paket sembako untuk 500 KK. Maka dari itu, untuk pasar murah kali ini dikhususkan kepada 1.000 KK yang belum mendapat kesempatan membeli paket sembako murah sebelumnya. Hal ini sebagai upaya pihaknya dalam mewujudkan keadilan di desa tersebut.
"Kebetulan sebelumnya kami sudah merapikan data masyarakat di desa, sehingga kami bisa memilah warga yang sudah mendapat jatah pada 500 paket sebelumnya tidak akan mendapat bagian dulu pada pasar murah kali ini," demikian Firmansyah.
Masyarakat sangat terbantu terbantu dengan adanya pasar murah yang digelar pemprov bersama pemkab ini, kata Pj Sekretaris Daerah (Sekda) Kotim Sanggul Lumban Gaol di Desa Telaga Baru, Kamis.
"Kita tentunya berharap juga dengan kegiatan pasar murah itu dapat membuat inflasi di Kotim bisa terjaga dan terkendali dengan baik," tambahnya.
Adapun pasar murah kali ini digelar di tiga titik di wilayah Kotim, antara lain, Desa Telaga Baru Kecamatan Mentawa Baru Ketapang, Desa Samuda Kecil Kecamatan Mentaya Hilir Selatan dan Desa Ujung Pandaran Kecamatan Teluk Sampit.
Sanggul menerangkan, terlaksananya kegiatan ini berkat koordinasi dan komunikasi yang baik antara Bupati Kotim Halikinnor dan Gubernur Kalteng Sugianto Sabran sehingga Kotim mendapat jatah sembako untuk penyelenggaraan pasar murah.
Paket sembako yang disediakan berisi beras 10 kilogram dan minyak goreng dua liter yang harga normal di pasaran berkisar Rp160 ribu, namun disubsidi oleh Pemprov Kalteng sebesar Rp140 ribu, sehingga masyarakat cukup membayar Rp20 ribu.
Dengan adanya pasar murah ini diharapkan dapat meringankan beban masyarakat dalam memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari. Disamping itu, daya beli masyarakat stabil sehingga kondisi inflasi daerah tetap terkendali.
"Kami berharap pasar murah ini bisa terus dilanjutkan, kami juga bermohon kepada Pemprov Kalteng agar kegiatan ini tidak hanya digelar di desa ini saja, tapi juga desa lainnya di Kotim agar manfaatnya bisa dirasakan lebih banyak masyarakat," pungkasnya.
Senada disampaikan oleh perwakilan Pemprov Kalteng, Suprihatin mengatakan tujuan pasar murah ini utamanya untuk pengendalian inflasi dan ini merupakan tindak lanjut dari program pemerintah pusat.
"Pengendalian inflasi ini memang dilakukan secara berjenjang, baik itu dari pusat, provinsi hingga kabupaten. Kita membantu masyarakat melalui pasar murah supaya tidak terlalu berat dalam menghadapi kondisi inflasi yang terjadi saat ini," tuturnya.
Sekretaris Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kalteng ini melanjutkan, dalam kegiatan kali ini pihaknya menyiapkan total 2000 paket sembako, paling banyak disalurkan untuk pasar murah di Desa Telaga Baru sebanyak 1000 paket sedangkan sisanya dibagi merata di dua desa.
"Kegiatan ini tak lepas dari dukungan Gubernur Kalteng Sugianto Sabran dan diharapkan pasar murah bisa digelar secara berkelanjutan serta merata di provinsi ini," kata Suprihatin.
Baca juga: Rencana Jembatan Mentaya dievaluasi, Pemkab prioritaskan pembangunan jalan
Kepala Desa Telaga Baru, Nur Firmansyah mengaku bersyukur karena desanya terpilih untuk penyelenggaraan pasar murah oleh Pemprov Kalteng bersama Pemkab Kotim. Sebab, kegiatan ini tentunya akan memberikan dampak positif bagi masyarakat setempat.
"Kegiatan ini memberikan dampak positif, dalam artian membantu masyarakat dalam mencegah inflasi yang terjadi di daerah kita. Mudah-mudahan dengan adanya pasar murah inflasi bisa menurun," ucapnya.
Ia menjelaskan, mekanisme pasar murah kali ini menggunakan sistem kupon, sehingga hanya warga yang memiliki kupon yang bisa menebus paket sembako murah. Tujuannya tidak lain agar penyaluran paket sembako murah bisa adil dan merata.
Sesuai permintaan dari Pemprov Kalteng, selain menebus paket sembako dengan uang Rp20 ribu, setiap warga juga diminta untuk menyerahkan fotokopi KTP atau Kartu Keluarga sebagai bahan laporan penyelenggaraan kegiatan.
Baca juga: Tanamkan rasa cinta warisan budaya, warga SMPN 1 Sampit kompak kenakan batik
Baca juga: Pjs Bupati Kotim kumpulkan kades satukan arah pembangunan
Baca juga: Integrasi aplikasi Siskeudes, DPMD Kotim jalin kerja sama dengan perbankan
Jumlah penduduk di Desa Telaga Baru kurang lebih ada 1.500 kepala keluarga (KK). Sebelumnya, telah digelar pasar murah oleh pihak kecamatan dengan 500 paket sembako untuk 500 KK. Maka dari itu, untuk pasar murah kali ini dikhususkan kepada 1.000 KK yang belum mendapat kesempatan membeli paket sembako murah sebelumnya. Hal ini sebagai upaya pihaknya dalam mewujudkan keadilan di desa tersebut.
"Kebetulan sebelumnya kami sudah merapikan data masyarakat di desa, sehingga kami bisa memilah warga yang sudah mendapat jatah pada 500 paket sebelumnya tidak akan mendapat bagian dulu pada pasar murah kali ini," demikian Firmansyah.