Mamuju (ANTARA) - Tim SAR gabungan berhasil mengevakuasi dua pendaki yang mengalami gangguan kesehatan di jalur pendakian Gunung Gandang Dewata, Kabupaten Mamasa, Provinsi Sulawesi Barat.
"Kedua pendaki itu mengalami gangguan kesehatan saat berada di pos enam di jalur pendakian Gunung Gandang Dewata Kabupaten Mamasa," kata Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Mamuju Muhammad Rizal, di Mamuju, Rabu.
Kedua pendaki itu, kata dia, tiba Posko Tim SAR Gabungan pada Selasa(15/10) sekitar pukul 22.45 WITA, setelah tim SAR Gabungan melakukan upaya evakuasi selama tiga hari.
Kedua pendaki atas nama Taufik Abubakar (47) mengalami riwayat penyakit hemoroid atau wasir yang kambuh dan telah memasuki stadium IV dan Jhiwar Julnaintin (19) mengalami kondisi fisik yang menurun.
"Pendaki alami masalah sejak empat hari yang lalu di pos enam jalur pendakian dan telah dievakuasi ke Posko SAR Gabungan di Tondok Bakaru Kabupaten Mamasa," ujar Muhammad Rizal.
Berdasarkan laporan yang diterima Kantor Basarnas Mamuju, kata dia, kedua pendaki tersebut bersama enam rekannya, melakukan perjalanan pendakian ke Gunung Gandang Dewata melalui jalur Edelweis, di Desa Tondok Bakaru selama delapan hari, yakni pada 5-12 Oktober 2024.
Namun, setelah menuruni jalur pendakian pada Sabtu (12/10), Taufik Abubakar dan Jhiwar Julnaintin mengalami gangguan pada kesehatannya dan tidak mampu melanjutkan perjalanan sehingga enam pendaki lainnya segera melaporkannya ke tim Posko BPBD Mamasa.
"Setelah kami menerima laporan dari BPBD Mamasa, kami langsung mengerahkan delapan personel tim rescue untuk melakukan upaya evakuasi," kata Muhammad Rizal.
Tim Rescue Basarnas Mamuju bersama unsur potensi SAR dari Kodim 1428 Mamasa, BPBD, Balai Pengelola TNGD Mamasa, KPA Quarles, Mitra Polhut, SAR UNM, SAR UNHAS dan aparat desa setempat kemudian melakukan upaya evakuasi terhadap kedua pendaki tersebut.
"Proses evakuasi sempat terkendala cuaca dan kondisi jalur pendakian yang licin dan terjal. Namun, berkat kerja sama tim yang solid bersama rekan-rekan unsur potensi SAR lainnya, kedua pendaki itu berhasil dievakuasi dalam keadaan selamat," ujarnya.
Muhammad Rizal menyampaikan bahwa setelah berhasil dievakuasi di Posko Tim SAR Gabungan, selanjutnya kedua pendaki tersebut dirujuk ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan perawatan medis lanjutan.
"Setelah mendapatkan perawatan tim medis dari tim SAR gabungan, kedua pendaki tersebut kemudian dirujuk ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan medis lanjutan," katanya.
Muhammad Rizal menyampaikan terima kasih kepada seluruh unsur SAR yang terlibat pada upaya evakuasi kedua pendaki tersebut.
"Kami mengucapkan terima kasih banyak untuk teman-teman potensi SAR yang terlibat dalam proses evakuasi ini," katanya.
"Kedua pendaki itu mengalami gangguan kesehatan saat berada di pos enam di jalur pendakian Gunung Gandang Dewata Kabupaten Mamasa," kata Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Mamuju Muhammad Rizal, di Mamuju, Rabu.
Kedua pendaki itu, kata dia, tiba Posko Tim SAR Gabungan pada Selasa(15/10) sekitar pukul 22.45 WITA, setelah tim SAR Gabungan melakukan upaya evakuasi selama tiga hari.
Kedua pendaki atas nama Taufik Abubakar (47) mengalami riwayat penyakit hemoroid atau wasir yang kambuh dan telah memasuki stadium IV dan Jhiwar Julnaintin (19) mengalami kondisi fisik yang menurun.
"Pendaki alami masalah sejak empat hari yang lalu di pos enam jalur pendakian dan telah dievakuasi ke Posko SAR Gabungan di Tondok Bakaru Kabupaten Mamasa," ujar Muhammad Rizal.
Berdasarkan laporan yang diterima Kantor Basarnas Mamuju, kata dia, kedua pendaki tersebut bersama enam rekannya, melakukan perjalanan pendakian ke Gunung Gandang Dewata melalui jalur Edelweis, di Desa Tondok Bakaru selama delapan hari, yakni pada 5-12 Oktober 2024.
Namun, setelah menuruni jalur pendakian pada Sabtu (12/10), Taufik Abubakar dan Jhiwar Julnaintin mengalami gangguan pada kesehatannya dan tidak mampu melanjutkan perjalanan sehingga enam pendaki lainnya segera melaporkannya ke tim Posko BPBD Mamasa.
"Setelah kami menerima laporan dari BPBD Mamasa, kami langsung mengerahkan delapan personel tim rescue untuk melakukan upaya evakuasi," kata Muhammad Rizal.
Tim Rescue Basarnas Mamuju bersama unsur potensi SAR dari Kodim 1428 Mamasa, BPBD, Balai Pengelola TNGD Mamasa, KPA Quarles, Mitra Polhut, SAR UNM, SAR UNHAS dan aparat desa setempat kemudian melakukan upaya evakuasi terhadap kedua pendaki tersebut.
"Proses evakuasi sempat terkendala cuaca dan kondisi jalur pendakian yang licin dan terjal. Namun, berkat kerja sama tim yang solid bersama rekan-rekan unsur potensi SAR lainnya, kedua pendaki itu berhasil dievakuasi dalam keadaan selamat," ujarnya.
Muhammad Rizal menyampaikan bahwa setelah berhasil dievakuasi di Posko Tim SAR Gabungan, selanjutnya kedua pendaki tersebut dirujuk ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan perawatan medis lanjutan.
"Setelah mendapatkan perawatan tim medis dari tim SAR gabungan, kedua pendaki tersebut kemudian dirujuk ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan medis lanjutan," katanya.
Muhammad Rizal menyampaikan terima kasih kepada seluruh unsur SAR yang terlibat pada upaya evakuasi kedua pendaki tersebut.
"Kami mengucapkan terima kasih banyak untuk teman-teman potensi SAR yang terlibat dalam proses evakuasi ini," katanya.