Sampit (ANTARA) - Penanganan banjir menjadi program wajib pasangan calon (paslon) Bupati Muhammad Rudini Darwan Ali dan Paisal Damarsing jika terpilih memimpin kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah, bahkan mereka menjanjikan dalam setahun Kota Sampit bebas banjir.
“Apabila diberikan amanah dalam setahun insyaallah Sampit itu bebas banjir, dimana dalam mewujudkan hal ini tentunya kami sadar bahwa pemerintah tidak bisa melaksanakan maksimal tanpa peran masyarakat,” kata Rudini di Sampit, Minggu.
Hal ini disampaikan saat debat publik perdana Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 yang diselenggarakan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kotim ini berlokasi di ballroom Aquarius Boutique Hotel Sampit.
Dalam acara ini setiap paslon diberikan kesempatan untuk menyampaikan visi-misi, berdebat serta menjawab pertanyaan terkait berbagai permasalahan yang kerap terjadi Kotim serta untuk menarik minat pemilih untuk memilih mereka.
Paslon nomor urut tiga ini memiliki jargon Kotim Menyala, yakni akronim dari maju bersama, ekonomi sejahtera, nyaman dan aman, yakin untuk perubahan, adil dan merata, lestarikan alam adat dan budaya, serta agamis.
“Adapun visi kami adalah mewujudkan Kotim yang maju, ekonomi sejahtera, nyaman, aman dan yakin untuk perubahan yang adil dan beradab serta pembangunan yang berbasis kepada kelestarian alam adat dan budaya dan nilai-nilai keagamaan,” ujarnya.
Misi yang diusung oleh paslon ini, yakni pertama mewujudkan tata kelola pemerintahan yang bersih inovatif, kolaboratif, akuntabel, transparan dan memberikan pelayanan prima untuk Kotim.
Kedua, mengembangkan perekonomian daerah yang berdaya saing melalui pembangunan sektor unggulan perkebunan pertanian perikanan pariwisata dan ekonomi kreatif berbasis teknologi.
Baca juga: Debat publik, Sanidin-Siyono komitmen pada pemerataan pembangunan
Ketiga, menciptakan kehidupan sosial yang nyaman aman dan harmonis. Keempat, mewujudkan perubahan menuju Kotim yang lebih baik. Kelima, melaksanakan pembangunan infrastruktur sarana dan prasarana secara merata berkeadilan dan mengembangkan konektivitas antar wilayah.
Keenam menyelenggarakan pembangunan daerah dengan tetap menjaga kelestarian alam dan melestarikan adat budaya lokal. Ketujuh, mewujudkan masyarakat Kotim yang religius, beriman dan bertakwa.
“Selain itu, kami juga telah menyiapkan sejumlah program unggulan yang kami susun berdasarkan aspirasi masyarakat yang kami serap selama ini,” sebutnya.
Beberapa program unggulan paslon yang diusung Partai Amanat Nasional (PAN) ini antara lain, pembangunan jalan penghubung yang layak antar desa ke kecamatan, Kota Sampit bebas banjir dalam tahun pertama pemerintahan.
Penempatan ASN sesuai disiplin ilmu dan profesionalisme. Menjamin gaji tenaga kontrak sesuai upah minimum kabupaten (UMK) dan memberikan tambahan gaji ke-13 untuk tenaga kontrak.
Pembayaran tambahan penghasilan pegawai (TPP) dan insentif Ketua RT/RW tepat waktu. meningkatkan kualitas bantuan hukum bagi masyarakat kurang mampu. Memberikan bantuan setiap perayaan hari besar keagamaan.
Mempermudah perizinan melalui pelayanan terpadu satu pintu. Menata dan mengelola pasar tradisional secara baik. Membuka lebih banyak lapangan pekerjaan bagi masyarakat memiliki KTP Kotim dan masih banyak program unggulan lainnya.
Paslon termuda ini pun dengan sigap menjawab pertanyaan yang diajukan oleh panelis. Salah satunya terkait Kotim yang rawan banjir, terutama pada musim hujan sehingga calon pemimpin mendatang diharapkan memberikan solusi untuk itu.
Baca juga: Debat publik, Halikinnor-Irawati siapkan solusi permasalahan di segala aspek
Sebagai calon bupati sekaligus masyarakat Kotim, Rudini mengaku sangat memahami keluhan masyarakat terkait banjir. Ia juga menyinggung tentang banjir dalam kota yang menurutnya tidak pernah terjadi pada kepemimpinan bupati terdahulu.
Dalam hal ini, sumber daya manusia di Kotim yang besar bisa dimanfaatkan untuk mengatasi permasalahan tersebut. Dengan menggencarkan gotong royong di masyarakat guna mencegah terjadinya penyumbatan saluran air yang berdampak pada banjir.
“Berbicara bersalah banjir itu, tentunya adalah masalah alam, tapi setidaknya bagaimana kita bisa menanggulangi bencana tersebut dan itu sudah masuk dalam program kami,” pungkasnya.
Sebelum akhir acara, Paisal menyampaikan bahwa pihaknya percaya pembangunan hanya bisa terjadi dengan kolaborasi bukan kompetisi.
Maka dari itu, pihaknya mengajak semua pihak untuk bersama-sama mewujudkan Kotim Menyala dengan mewujudkan perjalanan menuju kesejahteraan yang nyata masyarakat Kotim.
“Kita tidak mencari siapa yang paling hebat, tapi siapa yang paling mampu mengajak masyarakat untuk bergerak bersama,” sebutnya.
Ia menambahkan, rakyat tidak butuh pemimpin yang jauh dari rakyat. Rakyat membutuhkan pemimpin yang mau mendengarkan dan merasakan apa yang dialami rakyat.
“Untuk itu kami hadir di tengah masyarakat memastikan setiap program benar-benar bermanfaat. Insyaallah artinya semua atas pertolongan Allah, disini kami menyampaikan sekali lagi kepada masyarakat Kotim kecintaan kami kepada daerah terhadap masyarakat,” demikian Paisal.
Baca juga: Debat publik perdana Pilkada Kotim 2024 sarana edukasi, bukan provokasi
Baca juga: Peringati Hari Penglihatan Sedunia, 20 warga Kotim dibantu operasi katarak gratis
Baca juga: Disdik Kotim gelar festival panen hasil belajar CGP angkatan 10
“Apabila diberikan amanah dalam setahun insyaallah Sampit itu bebas banjir, dimana dalam mewujudkan hal ini tentunya kami sadar bahwa pemerintah tidak bisa melaksanakan maksimal tanpa peran masyarakat,” kata Rudini di Sampit, Minggu.
Hal ini disampaikan saat debat publik perdana Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 yang diselenggarakan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kotim ini berlokasi di ballroom Aquarius Boutique Hotel Sampit.
Dalam acara ini setiap paslon diberikan kesempatan untuk menyampaikan visi-misi, berdebat serta menjawab pertanyaan terkait berbagai permasalahan yang kerap terjadi Kotim serta untuk menarik minat pemilih untuk memilih mereka.
Paslon nomor urut tiga ini memiliki jargon Kotim Menyala, yakni akronim dari maju bersama, ekonomi sejahtera, nyaman dan aman, yakin untuk perubahan, adil dan merata, lestarikan alam adat dan budaya, serta agamis.
“Adapun visi kami adalah mewujudkan Kotim yang maju, ekonomi sejahtera, nyaman, aman dan yakin untuk perubahan yang adil dan beradab serta pembangunan yang berbasis kepada kelestarian alam adat dan budaya dan nilai-nilai keagamaan,” ujarnya.
Misi yang diusung oleh paslon ini, yakni pertama mewujudkan tata kelola pemerintahan yang bersih inovatif, kolaboratif, akuntabel, transparan dan memberikan pelayanan prima untuk Kotim.
Kedua, mengembangkan perekonomian daerah yang berdaya saing melalui pembangunan sektor unggulan perkebunan pertanian perikanan pariwisata dan ekonomi kreatif berbasis teknologi.
Baca juga: Debat publik, Sanidin-Siyono komitmen pada pemerataan pembangunan
Ketiga, menciptakan kehidupan sosial yang nyaman aman dan harmonis. Keempat, mewujudkan perubahan menuju Kotim yang lebih baik. Kelima, melaksanakan pembangunan infrastruktur sarana dan prasarana secara merata berkeadilan dan mengembangkan konektivitas antar wilayah.
Keenam menyelenggarakan pembangunan daerah dengan tetap menjaga kelestarian alam dan melestarikan adat budaya lokal. Ketujuh, mewujudkan masyarakat Kotim yang religius, beriman dan bertakwa.
“Selain itu, kami juga telah menyiapkan sejumlah program unggulan yang kami susun berdasarkan aspirasi masyarakat yang kami serap selama ini,” sebutnya.
Beberapa program unggulan paslon yang diusung Partai Amanat Nasional (PAN) ini antara lain, pembangunan jalan penghubung yang layak antar desa ke kecamatan, Kota Sampit bebas banjir dalam tahun pertama pemerintahan.
Penempatan ASN sesuai disiplin ilmu dan profesionalisme. Menjamin gaji tenaga kontrak sesuai upah minimum kabupaten (UMK) dan memberikan tambahan gaji ke-13 untuk tenaga kontrak.
Pembayaran tambahan penghasilan pegawai (TPP) dan insentif Ketua RT/RW tepat waktu. meningkatkan kualitas bantuan hukum bagi masyarakat kurang mampu. Memberikan bantuan setiap perayaan hari besar keagamaan.
Mempermudah perizinan melalui pelayanan terpadu satu pintu. Menata dan mengelola pasar tradisional secara baik. Membuka lebih banyak lapangan pekerjaan bagi masyarakat memiliki KTP Kotim dan masih banyak program unggulan lainnya.
Paslon termuda ini pun dengan sigap menjawab pertanyaan yang diajukan oleh panelis. Salah satunya terkait Kotim yang rawan banjir, terutama pada musim hujan sehingga calon pemimpin mendatang diharapkan memberikan solusi untuk itu.
Baca juga: Debat publik, Halikinnor-Irawati siapkan solusi permasalahan di segala aspek
Sebagai calon bupati sekaligus masyarakat Kotim, Rudini mengaku sangat memahami keluhan masyarakat terkait banjir. Ia juga menyinggung tentang banjir dalam kota yang menurutnya tidak pernah terjadi pada kepemimpinan bupati terdahulu.
Dalam hal ini, sumber daya manusia di Kotim yang besar bisa dimanfaatkan untuk mengatasi permasalahan tersebut. Dengan menggencarkan gotong royong di masyarakat guna mencegah terjadinya penyumbatan saluran air yang berdampak pada banjir.
“Berbicara bersalah banjir itu, tentunya adalah masalah alam, tapi setidaknya bagaimana kita bisa menanggulangi bencana tersebut dan itu sudah masuk dalam program kami,” pungkasnya.
Sebelum akhir acara, Paisal menyampaikan bahwa pihaknya percaya pembangunan hanya bisa terjadi dengan kolaborasi bukan kompetisi.
Maka dari itu, pihaknya mengajak semua pihak untuk bersama-sama mewujudkan Kotim Menyala dengan mewujudkan perjalanan menuju kesejahteraan yang nyata masyarakat Kotim.
“Kita tidak mencari siapa yang paling hebat, tapi siapa yang paling mampu mengajak masyarakat untuk bergerak bersama,” sebutnya.
Ia menambahkan, rakyat tidak butuh pemimpin yang jauh dari rakyat. Rakyat membutuhkan pemimpin yang mau mendengarkan dan merasakan apa yang dialami rakyat.
“Untuk itu kami hadir di tengah masyarakat memastikan setiap program benar-benar bermanfaat. Insyaallah artinya semua atas pertolongan Allah, disini kami menyampaikan sekali lagi kepada masyarakat Kotim kecintaan kami kepada daerah terhadap masyarakat,” demikian Paisal.
Baca juga: Debat publik perdana Pilkada Kotim 2024 sarana edukasi, bukan provokasi
Baca juga: Peringati Hari Penglihatan Sedunia, 20 warga Kotim dibantu operasi katarak gratis
Baca juga: Disdik Kotim gelar festival panen hasil belajar CGP angkatan 10