Sampit (ANTARA) - Debat publik perdana Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah dapat dilalui dengan mudah oleh pasangan calon (paslon) Bupati Halikinnor dan Wakil Bupati Irawati yang telah menyiapkan solusi untuk permasalahan di berbagai aspek.

“Alhamdulillah, kami telah melalui debat publik sebagai salah satu tahapan dalam Pilkada 2024. Kami menganggap semua calon bagus, tapi Harati tidak membuat janji tapi sudah memberikan bukti dan itu akan kami lanjutkan jika kembali terpilih memimpin Kotim nantinya,” kata Halikinnor di Sampit, Sabtu.

Debat publik perdana Pilkada Kotim 2024 yang diselenggarakan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kotim ini berlokasi di ballroom Aquarius Boutique Hotel Sampit dengan dihadiri oleh sejumlah pejabat, baik dari pemerintah daerah maupun instansi vertikal.

Dalam acara ini setiap paslon diberikan kesempatan untuk menyampaikan visi-misi, berdebat serta menjawab pertanyaan terkait berbagai permasalahan yang kerap terjadi di Bumi Habaring Hurung tersebut.

Pengalaman menjabat pada periode pertama menjadi suatu keunggulan bagi pasangan petahana yang dijuluki pasangan HARATI (Halikinnor-Irawati) ini. Karena mereka tau betul apa saja yang menjadi aspirasi masyarakat selama ini.

Berdasarkan aspirasi tersebutlah pihaknya menuju visi-misi yang diharapkan bisa menyelesaikan dan menjawab setiap keinginan dan tantangan dari masyarakat, baik itu bagi yang tua atau muda, masalah kesehatan, pendidikan, kebudayaan, dan sebagainya.

“Pada periode pertama kami, kurang lebih dua tahun awal kami dihadapkan dengan pandemi COVID-19 serta pemulihan ekonomi yang kini semakin baik. Hal ini mendorong kami untuk lebih optimistis dalam segala rencana program yang harus dilanjutkan,” ucapnya.

Visi yang diusung paslon nomor urut 1 ini dalam Pilkada 2024 adalah membangun masyarakat adil, makmur, lestari dan berkeadaban.

Sejalan dengan visi tersebut, pihaknya pun telah menyiapkan enam misi, yakni meningkatkan kualitas manusia yang produktif dan siap kerja, memastikan akses kesehatan yang merata dan berkualitas, mewujudkan keadilan sosial melalui penguatan ekonomi rakyat.

Selanjutnya, membangun kemandirian ekonomi berbasis sumber daya lokal, menjalankan pemerintahan yang bersih, bebas korupsi, serta menjamin hak rakyat dan memajukan kebudayaan dengan semangat kebhinekaan dan melestarikan lingkungan hidup.

Baca juga: Halikinnor dukung pemberdayaan pensiunan ASN

Pihaknya juga sejumlah program unggulan guna mewujudkan visi-misi tersebut. 
Pertama, infrastruktur dengan jargon Mentaya yang merupakan akronim dari membangun infrastruktur terpadu untuk aksesibilitas yang merata. 

Program ini bertujuan untuk meningkatkan aksesibilitas dan memperkuat infrastruktur yang adil serta berkelanjutan di seluruh wilayah Kotim. 

Adapun programnya antara lain, melanjutkan pembangunan jalan di wilayah seberang, jalan permukiman di Sampit, jalan antar desa dan kecamatan di wilayah utara, pembangunan jalan desa terisolasi, jalan pertanian, jembatan penghubung sejumlah desa di wilayah utara.

Kemudian, melanjutkan peningkatan pembangunan jaringan air bersih di wilayah selatan. 
perpanjangan landasan bandar udara, pembangunan jaringan listrik PLN ke seluruh desa dan pembangunan jaringan internet seluruh desa. 

“Terkait listrik juga telah kami lakukan pada periode pertama, saat ini hanya tersisa 25 desa yang belum teraliri listrik PLN, jumlah ini jauh berkurang dari sebelumnya sekitar 50 desa,” ungkapnya.

Dilanjutkan oleh Irawati, program unggulan kedua pendidikan dengan jargon Gerbang, akronim dari gerakan bersama membangun generasi unggul. 

Bertujuan untuk menciptakan akses pendidikan yang merata dan berkualitas, guna membentuk generasi unggul yang siap bersaing di masa depan melalui kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan lembaga pendidikan di Kotim. 

Ketiga kesehatan dengan jargon Jelawat akronim dari jaminan kepada masyarakat untuk layanan kesehatan warga yang adil dan berkualitas. 

Bertujuan untuk menyediakan akses layanan kesehatan yang aman, terjangkau, serta meningkatkan edukasi kesehatan bagi seluruh masyarakat di Kotim, guna mewujudkan lingkungan yang lebih sehat dan sejahtera. 

Keempat agama dengan jargon Bajemaah yang berarti bersama-sama beribadah. Bertujuan untuk mengembangkan kehidupan beragama yang lebih harmonis dan produktif di Kotim. 

Baca juga: Mampir ke Posko Relawan Kawal HARATI, Halikinnor serap aspirasi 'emak-emak'

Dengan semangat berkah dari agama, program ini diharapkan dapat menjadi sumber energi positif bagi masyarakat, menciptakan lingkungan yang aman dan adil bagi semua. 

Kelima bantuan sosial dengan jargon Pangayuh yang berarti pangayuh bantuan - memberi bantuan. Bertujuan untuk memberikan bantuan sosial yang efektif dan berkelanjutan kepada masyarakat Kotim, terutama bagi mereka yang mengalami kesulitan ekonomi dan sosial. 

Dengan fokus pada prinsip keadilan dan aksesibilitas, program ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan menciptakan ketahanan sosial. 

Keenam ketenagakerjaan dengan jargon Panghulu yang berarti panghulu kerja - memimpin dalam dunia kerja. Bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas tenaga kerja di Kotim, serta menciptakan lingkungan yang mendukung pengembangan karir dan keterampilan. 

“Melalui program ini, kami ingin memastikan bahwa masyarakat memiliki akses yang memadai terhadap peluang kerja yang layak dan berkelanjutan,” sebutnya.

Ketujuh pertanian dan perikanan dengan jargon Bertani yang berarti bersama tani - bersama bertani. Bertujuan untuk meningkatkan produktivitas dan keberlanjutan sektor pertanian di Kotim, dengan fokus pada pemberdayaan petani dan pengembangan komunitas. 

Melalui program ini, pihaknya ingin memastikan bahwa pertanian menjadi sumber kehidupan yang menguntungkan dan berkelanjutan bagi masyarakat. 

Kedelapan penanggulangan bencana dengan jargon Siap, artinya siap menghadapi bencana. Bertujuan untuk meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat Kotim dalam menghadapi bencana alam, dengan fokus pada penguatan sistem informasi, pendidikan, dan kolaborasi antar pemangku kepentingan. 

Kesembilan wisata dengan jargon Liwik, berarti liwik wisata  atau menjaga dan mengembangkan wisata. Bertujuan untuk mengembangkan sektor pariwisata di Kotim secara berkelanjutan dan integratif, dengan fokus pada pemberdayaan masyarakat lokal dan pelestarian budaya serta lingkungan. 

Kesepuluh lingkungan hidup dengan jargon  Bersih, yang berarti bersih dan lestari - menjaga kebersihan dan keberlanjutan. Bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat Kotim dalam menjaga dan melestarikan lingkungan hidup. 

Baca juga: Halikinnor-Irawati siapkan beasiswa santri ke luar negeri

Dengan pendekatan berbasis komunitas, program ini diharapkan dapat menciptakan lingkungan yang bersih, sehat, dan berkelanjutan untuk generasi saat ini dan mendatang. 

Kesebelas pemerintahan dengan jargon Bersatu, yakni bersatu untuk kesejahteraan - bersatu dalam meningkatkan kesejahteraan. Bertujuan untuk menciptakan pemerintahan yang inklusif, transparan, dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat di Kotim. 

Dua belas UMKM dengan jargon Balai Basarah, akronim dari bangun layanan inklusif, bangkitkan sumberdaya rakyat handal. Bertujuan untuk menciptakan akses layanan ekonomi yang inklusif, memberdayakan sumber daya masyarakat lokal, serta mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan tangguh di Kotim.

Tiga belas adat dan seni dengan jargon rumah betang, akronim dari ruang melestarikan adat dan harmoni, berdayakan tradisi, apresiasi, dan pengembangan budaya. 

Bertujuan untuk menciptakan ruang yang mendukung pelestarian adat dan budaya lokal, meningkatkan apresiasi seni tradisional, serta memberdayakan masyarakat dalam menjaga dan mengembangkan kekayaan budaya di Kotim.

Empat belas kepemudaan dan olahraga dengan mengangkat tema Isen Mulang, yakni motto masyarakat Dayak yang berarti “pantang mundur”. Dengan inisiatif semangat muda, lanjutkan untuk generasi Kotim lebih baik.

Bertujuan untuk memberdayakan pemuda Kotawaringin Timur dalam menciptakan lingkungan yang aman dan berkontribusi pada kemajuan daerah.

“Salah satu program kami terkait kepemudaan ini adalah, kami akan membangun Sampit Youth Creative Center. menjadi pelopor untuk memfasilitasi anak muda dalam mengembangkan minat, bakat, karir dan kewirausahaan,” jelasnya.

Pusat dukungan kreativitas pemuda Sampit ini merupakan solusi yang disiapkan pasangan Harati dalam menjawab aspirasi generasi muda Kotim. Sebab, mereka menyadari generasi muda merupakan aset berharga bagi masa depan bangsa maupun daerah.

“Kedepannya program yang kami jalankan akan lebih optimal, masif dan kami yakin kemajuan sektor infrastruktur, pendidikan, kesehatan, seni budaya dan lainnya. Kami, pasangan Harati bukan hanya memberikan janji tapi sudah membuktikan,” demikian Halikinnor.

Baca juga: Halikinnor dukung pembangunan masjid megah ikon wilayah selatan Kotim

Baca juga: Halikinnor berkomitmen terus kembangkan wisata kuliner bantaran Sungai Mentaya

Baca juga: Halikinnor: Saya bangga jadi alumni STIH Habaring Hurung Sampit

Pewarta : Devita Maulina
Uploader : Admin 2
Copyright © ANTARA 2024