Sampit (ANTARA) - Anggota Komisi III DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah Marudin berharap pemerintah daerah setempat meningkatkan edukasi kepada masyarakat terkait makanan dan minuman berbahaya sehingga masyarakat semakin waspada.
"Masyarakat harus diberi pemahaman yang baik tentang makanan dan minuman berbahaya seperti yang mengandung pengawet, pewarna buatan dan zat-zat kimia yang berbahaya bagi kesehatan," kata Marudin di Sampit, Senin.
Munculnya berbagai penyakit yang dipicu oleh zat berbahaya dalam kandungan makanan maupun minuman, menjadi perhatian semua pihak. Hal ini lantaran dampaknya dinilai serius terhadap kesehatan masyarakat.
Banyak orang, bahkan anak-anak yang kini menderita berbagai penyakit seperti gangguan ginjal, hati dan lainnya, diduga dipicu makanan maupun minuman yang mengandung zat-zat berbahaya bagi kesehatan.
Masalah ini juga menjadi sorotan para wakil rakyat. Langkah solutif pun diharapkan dilakukan oleh pemerintah daerah untuk mencegah dan mengurangi potensi meningkatnya penyakit yang dipicu zat berbahaya yang terkandung dalam makanan maupun minuman.
Baca juga: Komisi III dorong Pemkab Kotim tambah satuan pendidikan
Menurut Marudin, mengedukasi masyarakat secara terus-menerus adalah salah satu upaya efektif yang bisa dilakukan pemerintah daerah. Tujuannya agar masyarakat memiliki pengetahuan dan pemahaman yang baik dalam mendeteksi makanan atau minuman yang diduga mengandung zat berbahaya bagi kesehatan.
"Jika sudah bisa membedakan mana makanan atau minuman yang mengandung zat berbahaya, masyarakat tentu tidak akan mengonsumsinya. Makanya perlu edukasi terus-menerus kepada masyarakat terkait ini," tambah Marudin.
Politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini mendorong Dinas Kesehatan hingga tenaga kesehatan di puskesmas pembantu, untuk terus mengedukasi masyarakat. Pengetahuan tentang kesehatan dinilai berpengaruh terhadap upaya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat Kabupaten Kotawaringin Timur.
Perlu pula peningkatan pengawasan terhadap kantin dan penjualan makanan serta minuman di lingkungan sekolah. Tujuannya untuk memastikan dan menjamin bahwa makanan dan minuman yang dikonsumsi anak-anak sudah terjamin keamanan dan kualitasnya.
Baca juga: Legislator Kotim nilai promosi wisata belum optimal
Baca juga: Pemkab Kotim diminta lebih efisien dalam penggunaan anggaran
Baca juga: Fraksi Golkar dorong Pemkab Kotim berinovasi tingkatkan PAD
"Masyarakat harus diberi pemahaman yang baik tentang makanan dan minuman berbahaya seperti yang mengandung pengawet, pewarna buatan dan zat-zat kimia yang berbahaya bagi kesehatan," kata Marudin di Sampit, Senin.
Munculnya berbagai penyakit yang dipicu oleh zat berbahaya dalam kandungan makanan maupun minuman, menjadi perhatian semua pihak. Hal ini lantaran dampaknya dinilai serius terhadap kesehatan masyarakat.
Banyak orang, bahkan anak-anak yang kini menderita berbagai penyakit seperti gangguan ginjal, hati dan lainnya, diduga dipicu makanan maupun minuman yang mengandung zat-zat berbahaya bagi kesehatan.
Masalah ini juga menjadi sorotan para wakil rakyat. Langkah solutif pun diharapkan dilakukan oleh pemerintah daerah untuk mencegah dan mengurangi potensi meningkatnya penyakit yang dipicu zat berbahaya yang terkandung dalam makanan maupun minuman.
Baca juga: Komisi III dorong Pemkab Kotim tambah satuan pendidikan
Menurut Marudin, mengedukasi masyarakat secara terus-menerus adalah salah satu upaya efektif yang bisa dilakukan pemerintah daerah. Tujuannya agar masyarakat memiliki pengetahuan dan pemahaman yang baik dalam mendeteksi makanan atau minuman yang diduga mengandung zat berbahaya bagi kesehatan.
"Jika sudah bisa membedakan mana makanan atau minuman yang mengandung zat berbahaya, masyarakat tentu tidak akan mengonsumsinya. Makanya perlu edukasi terus-menerus kepada masyarakat terkait ini," tambah Marudin.
Politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini mendorong Dinas Kesehatan hingga tenaga kesehatan di puskesmas pembantu, untuk terus mengedukasi masyarakat. Pengetahuan tentang kesehatan dinilai berpengaruh terhadap upaya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat Kabupaten Kotawaringin Timur.
Perlu pula peningkatan pengawasan terhadap kantin dan penjualan makanan serta minuman di lingkungan sekolah. Tujuannya untuk memastikan dan menjamin bahwa makanan dan minuman yang dikonsumsi anak-anak sudah terjamin keamanan dan kualitasnya.
Baca juga: Legislator Kotim nilai promosi wisata belum optimal
Baca juga: Pemkab Kotim diminta lebih efisien dalam penggunaan anggaran
Baca juga: Fraksi Golkar dorong Pemkab Kotim berinovasi tingkatkan PAD