Sampit (ANTARA) - Anggota Komisi III DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah Sihol Parningotan Lumban Gaol menyebut RSUD dr Murjani Sampit memang memerlukan tambahan tenaga kesehatan, khususnya dokter.
"Hasil diskusi kami dengan pihak rumah sakit dan kami melihat sendiri kondisinya, menurut hemat saya memang perlu penambahan dokter. Ini supaya pelayanan lebih optimal," kata Lumban Gaol di Sampit, Selasa.
Kinerja RSUD dr Murjani Sampit sedang jadi sorotan seiring banyaknya keluhan masyarakat terkait panjang dan lamanya antrean, sikap petugas kesehatan, dan lainnya.
Hal itulah yang membuat Komisi III melakukan inspeksi mendadak ke rumah sakit ini pekan lalu. Banyak informasi yang didapat dari pasien, keluarga pasien, serta pegawai RSUD dr Murjani Sampit sendiri.
Saat kunjungan ke bagian poli, Lumban Gaol menggali informasi terkait panjangnya antrean, agar dia bisa membuat kesimpulan secara objektif. Hasilnya, dia menilai bahwa kekurangan jumlah dokter turut memicu panjang antrean dan lamanya pelayanan pasien.
Baca juga: Legislator Kotim minta rumah sakit perkuat fungsi humas
Informasi didapatkan, rata-rata di masing poli terdapat empat orang dokter bertugas. Namun dari jumlah itu, dua orang melakukan visite atau pelayanan berkeliling ke ruangan pasien, sedangkan yang memberi pelayanan di poli tersisa dua orang.
Jumlah itu dinilai tidak memadai dengan jumlah orang yang berobat. Tidak heran jika ada warga yang tidak kebagian nomor antrean, maupun yang harus menunggu lama giliran dilayani berobat.
Menurut Lumban Gaol, masalah ini harus segera dicarikan solusinya yakni dengan menambah jumlah dokter dan tenaga kesehatan lainnya sesuai kebutuhan. Apalagi, jumlah pasien diperkirakan terus meningkat karena RSUD dr Murjani Sampit merupakan rumah sakit rujukan sehingga pasiennya juga berasal dari kabupaten lain.
"Itu solusi jangka menengah. Untuk jangka panjangnya, kita harus dorong pemerintah supaya segera mencari investor-investor untuk membuka rumah sakit-rumah sakit swasta. Suka atau tidak suka, ini harus dilakukan karena tanpa itu kasihan antrean pasien-pasien tidak terurai," demikian Lumban Gaol.
Baca juga: Legislator Kotim sebut sektor peternakan sangat potensial
Baca juga: DPRD Kotim minta kepolisian tindak tegas ASN terlibat narkoba
Baca juga: DPRD Kotim berkomitmen dukung optimalisasi PPM Sampit
"Hasil diskusi kami dengan pihak rumah sakit dan kami melihat sendiri kondisinya, menurut hemat saya memang perlu penambahan dokter. Ini supaya pelayanan lebih optimal," kata Lumban Gaol di Sampit, Selasa.
Kinerja RSUD dr Murjani Sampit sedang jadi sorotan seiring banyaknya keluhan masyarakat terkait panjang dan lamanya antrean, sikap petugas kesehatan, dan lainnya.
Hal itulah yang membuat Komisi III melakukan inspeksi mendadak ke rumah sakit ini pekan lalu. Banyak informasi yang didapat dari pasien, keluarga pasien, serta pegawai RSUD dr Murjani Sampit sendiri.
Saat kunjungan ke bagian poli, Lumban Gaol menggali informasi terkait panjangnya antrean, agar dia bisa membuat kesimpulan secara objektif. Hasilnya, dia menilai bahwa kekurangan jumlah dokter turut memicu panjang antrean dan lamanya pelayanan pasien.
Baca juga: Legislator Kotim minta rumah sakit perkuat fungsi humas
Informasi didapatkan, rata-rata di masing poli terdapat empat orang dokter bertugas. Namun dari jumlah itu, dua orang melakukan visite atau pelayanan berkeliling ke ruangan pasien, sedangkan yang memberi pelayanan di poli tersisa dua orang.
Jumlah itu dinilai tidak memadai dengan jumlah orang yang berobat. Tidak heran jika ada warga yang tidak kebagian nomor antrean, maupun yang harus menunggu lama giliran dilayani berobat.
Menurut Lumban Gaol, masalah ini harus segera dicarikan solusinya yakni dengan menambah jumlah dokter dan tenaga kesehatan lainnya sesuai kebutuhan. Apalagi, jumlah pasien diperkirakan terus meningkat karena RSUD dr Murjani Sampit merupakan rumah sakit rujukan sehingga pasiennya juga berasal dari kabupaten lain.
"Itu solusi jangka menengah. Untuk jangka panjangnya, kita harus dorong pemerintah supaya segera mencari investor-investor untuk membuka rumah sakit-rumah sakit swasta. Suka atau tidak suka, ini harus dilakukan karena tanpa itu kasihan antrean pasien-pasien tidak terurai," demikian Lumban Gaol.
Baca juga: Legislator Kotim sebut sektor peternakan sangat potensial
Baca juga: DPRD Kotim minta kepolisian tindak tegas ASN terlibat narkoba
Baca juga: DPRD Kotim berkomitmen dukung optimalisasi PPM Sampit