Sampit (ANTARA) - Badan Klimatologi Meteorologi Geofisika (BMKG) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah melalui Stasiun Meteorologi Haji Asan Sampit mewanti-wanti penyelenggara pemilu terhadap potensi hujan saat pendistribusian logistik Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024.
“Prakiraan cuaca beberapa hari ke depan masih berpotensi hujan ringan hingga sedang di beberapa wilayah, sehingga hal ini diharapkan menjadi perhatian khususnya berkaitan dengan penyaluran logistik Pilkada,” kata Pelaksana Tugas Kepala BMKG Kotim sekaligus Prakirawan Mulyono Leo Nardo di Sampit, Kamis.
Hal ini ia sampaikan pada pada rapat koordinasi (rakor) persiapan distribusi logistik Pilkada 2024 yang digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kotim.
Disebutkan, sejak dasarian II September lalu Kotim telah memasuki musim hujan dan pada dasarian III November diprakirakan intensitas curah hujan akan memasuki puncaknya yang bertepatan dengan waktu pendistribusian logistik Pilkada, yakni 23-25 November 2024.
Lanjutnya, potensi hujan ringan hingga sedang cenderung terjadi pada waktu sore, malam hingga dini hari. Kondisi ini hampir merata di seluruh wilayah Kotim, terutama bagian utara.
Selain dapat menghambat distribusi logistik kondisi ini juga berpotensi menyebabkan banjir di sejumlah wilayah.
“Kalau melihat curah hujan yang terjadi kemarin, yakni sekitar 90 milimeter, kalau itu jatuh ke lahan yang rata dan kondisi drainasenya kurang baik maka kemungkinan besar akan menyebabkan genangan, tapi kalau drainasenya bagus mungkin masih terkendali,” imbuhnya.
Mulyono pun mengimbau agar masyarakat maupun pemangku kepentingan selalu memantau perkembangan cuaca melalui laman resmi atau akun media sosial BMKG Kotim untuk mendapat informasi prakiraan cuaca yang bisa menjadi acuan dalam membuat perencanaan kegiatan maupun antisipasi dampak perubahan cuaca.
Baca juga: Pemkab-DPRD Kotim sepakati APBD 2025 sebesar Rp2,3 triliun
Sementara itu, Ketua KPU Kotim Muhammad Rifqi menyampaikan rakor persiapan distribusi logistik Pilkada yang pihaknya gelar melibatkan seluruh pemangku kepentingan, baik itu pemerintah daerah dan seluruh camat, Polres Kotim, Kodim 1015/Sampit, BMKG, BPBD dan lainnya.
Kegiatan ini bertujuan untuk menyamakan persepsi sekaligus menyerap masukan dan saran dari semua pihak, baik itu berkaitan jalur distribusi, potensi kerawanan bencana hingga prakiraan cuaca pada saat distribusi logistik hingga hari pemungutan serta rekapitulasi suara.
“Pertama yang jadi perhatian kami dalam rakor tadi adalah waktu dan jalur distribusi. Ada beberapa masukan dan pandangan terkait jalur yang dilewati, termasuk potensi bencana dan kondisi cuaca,” sebutnya.
Ia meneruskan, berdasarkan keterangan dari seluruh camat maupun perwakilan kecamatan, secara umum kondisi geografis untuk distribusi logistik dari gudang KPU ke kecamatan sudah cukup bagus.
Akan tetapi, untuk distribusi dari kecamatan ke desa ada beberapa yang perlu perhatian ekstra. Contohnya, Kecamatan Mentaya Hulu yang awalnya melewati jalur Desa Sebabi dialihkan ke jalur Desa Pelantaran, karena aksesnya dinilai lebih lancar.
Kemudian, pihaknya juga melakukan perlindungan ganda terhadap logistik dengan melapisi menggunakan plastik beberapa kali guna mengantisipasi hujan ketika di perjalanan.
Berkaitan dengan musim hujan juga ada masukan agar kesiapan gudang di kecamatan harus ditingkatkan untuk mengantisipasi rembes, bocor atau banjir dan seluruh camat telah menyatakan kesiapannya.
“Para camat sudah menyatakan kesiapan untuk menerima kedatangan logistik termasuk menyalurkan ke tingkat desa hingga TPS, karena ketentuannya H-1 pemungutan suara logistik sudah harus berada di TPS,” imbuhnya.
Baca juga: Forum Puspa Kalteng sosialisasikan pencegahan perkawinan usia anak dan dampak 'bullying'
Berdasarkan hasil rakor itu pula, pemerintah daerah akan segera menerbitkan surat edaran kepada seluruh camat, lurah, kepala desa dan perusahaan besar swasta (PBS) agar bersiaga dan membantu proses distribusi logistik.
Misalnya, ketika terjadi kendala di wilayah perusahaan maka PBS setempat bisa segera membantu melakukan evakuasi terhadap armada logistik.
“Memang menjadi tanggung jawab bersama untuk mengawal distribusi logistik berjalan dengan lancar, kita juga berharap seluruh tahapan Pilkada hingga kembalinya logistik ke kami nanti semua berjalan dengan lancar dan kondusif,” ucapnya.
Sesuai kesepakatan dalam rakor tersebut, KPU Kotim pun telah menyusun jadwal pendistribusian logistik Pilkada ke 17 kecamatan yang ada di wilayah setempat dengan mengutamakan wilayah terjauh dan tersulit secara geografis.
Distribusi logistik Pilkada pada 23 November 2024 ditujukan ke Kecamatan Mentaya Hulu, Antang Kalang, Telaga Antang, Bukit Santuai, dan Tualan Hulu. Dilanjutkan distribusi ke desa/kelurahan pada 24 November 2024, kemudian diteruskan ke TPS pada 25 November 2024.
Berikutnya, distribusi logistik Pilkada pada 24 November 2024 ditujukan ke Kecamatan Parenggean, Pulau Hanaut dan Cempaga Hulu. Dilanjutkan distribusi ke desa/kelurahan pada 25 November 2024, kemudian diteruskan ke TPS pada 26 November 2024.
Distribusi logistik Pilkada pada hari terakhir, yakni 24 November 2024 ditujukan ke Kecamatan Kota Besi, Cempaga, Mentaya Hilir Utara, Teluk Sampit, Baamang, Mentawa Baru Ketapang, Mentaya Hilir Selatan, Seranau dan Telawang.
Kemudian, untuk distribusi ke desa/kelurahan dan diteruskan ke TPS dilaksanakan pada hari yang sama, yakni 26 November 2024.
Baca juga: SMPN 1 Sampit jadi contoh penerapan komunitas belajar
Baca juga: Ratusan warga binaan Lapas Sampit ikuti sosialisasi Pilkada 2024
Baca juga: Disdukcapil Kotim: Perlu intervensi pemerintah untuk dongkrak capaian IKD
“Prakiraan cuaca beberapa hari ke depan masih berpotensi hujan ringan hingga sedang di beberapa wilayah, sehingga hal ini diharapkan menjadi perhatian khususnya berkaitan dengan penyaluran logistik Pilkada,” kata Pelaksana Tugas Kepala BMKG Kotim sekaligus Prakirawan Mulyono Leo Nardo di Sampit, Kamis.
Hal ini ia sampaikan pada pada rapat koordinasi (rakor) persiapan distribusi logistik Pilkada 2024 yang digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kotim.
Disebutkan, sejak dasarian II September lalu Kotim telah memasuki musim hujan dan pada dasarian III November diprakirakan intensitas curah hujan akan memasuki puncaknya yang bertepatan dengan waktu pendistribusian logistik Pilkada, yakni 23-25 November 2024.
Lanjutnya, potensi hujan ringan hingga sedang cenderung terjadi pada waktu sore, malam hingga dini hari. Kondisi ini hampir merata di seluruh wilayah Kotim, terutama bagian utara.
Selain dapat menghambat distribusi logistik kondisi ini juga berpotensi menyebabkan banjir di sejumlah wilayah.
“Kalau melihat curah hujan yang terjadi kemarin, yakni sekitar 90 milimeter, kalau itu jatuh ke lahan yang rata dan kondisi drainasenya kurang baik maka kemungkinan besar akan menyebabkan genangan, tapi kalau drainasenya bagus mungkin masih terkendali,” imbuhnya.
Mulyono pun mengimbau agar masyarakat maupun pemangku kepentingan selalu memantau perkembangan cuaca melalui laman resmi atau akun media sosial BMKG Kotim untuk mendapat informasi prakiraan cuaca yang bisa menjadi acuan dalam membuat perencanaan kegiatan maupun antisipasi dampak perubahan cuaca.
Baca juga: Pemkab-DPRD Kotim sepakati APBD 2025 sebesar Rp2,3 triliun
Sementara itu, Ketua KPU Kotim Muhammad Rifqi menyampaikan rakor persiapan distribusi logistik Pilkada yang pihaknya gelar melibatkan seluruh pemangku kepentingan, baik itu pemerintah daerah dan seluruh camat, Polres Kotim, Kodim 1015/Sampit, BMKG, BPBD dan lainnya.
Kegiatan ini bertujuan untuk menyamakan persepsi sekaligus menyerap masukan dan saran dari semua pihak, baik itu berkaitan jalur distribusi, potensi kerawanan bencana hingga prakiraan cuaca pada saat distribusi logistik hingga hari pemungutan serta rekapitulasi suara.
“Pertama yang jadi perhatian kami dalam rakor tadi adalah waktu dan jalur distribusi. Ada beberapa masukan dan pandangan terkait jalur yang dilewati, termasuk potensi bencana dan kondisi cuaca,” sebutnya.
Ia meneruskan, berdasarkan keterangan dari seluruh camat maupun perwakilan kecamatan, secara umum kondisi geografis untuk distribusi logistik dari gudang KPU ke kecamatan sudah cukup bagus.
Akan tetapi, untuk distribusi dari kecamatan ke desa ada beberapa yang perlu perhatian ekstra. Contohnya, Kecamatan Mentaya Hulu yang awalnya melewati jalur Desa Sebabi dialihkan ke jalur Desa Pelantaran, karena aksesnya dinilai lebih lancar.
Kemudian, pihaknya juga melakukan perlindungan ganda terhadap logistik dengan melapisi menggunakan plastik beberapa kali guna mengantisipasi hujan ketika di perjalanan.
Berkaitan dengan musim hujan juga ada masukan agar kesiapan gudang di kecamatan harus ditingkatkan untuk mengantisipasi rembes, bocor atau banjir dan seluruh camat telah menyatakan kesiapannya.
“Para camat sudah menyatakan kesiapan untuk menerima kedatangan logistik termasuk menyalurkan ke tingkat desa hingga TPS, karena ketentuannya H-1 pemungutan suara logistik sudah harus berada di TPS,” imbuhnya.
Baca juga: Forum Puspa Kalteng sosialisasikan pencegahan perkawinan usia anak dan dampak 'bullying'
Berdasarkan hasil rakor itu pula, pemerintah daerah akan segera menerbitkan surat edaran kepada seluruh camat, lurah, kepala desa dan perusahaan besar swasta (PBS) agar bersiaga dan membantu proses distribusi logistik.
Misalnya, ketika terjadi kendala di wilayah perusahaan maka PBS setempat bisa segera membantu melakukan evakuasi terhadap armada logistik.
“Memang menjadi tanggung jawab bersama untuk mengawal distribusi logistik berjalan dengan lancar, kita juga berharap seluruh tahapan Pilkada hingga kembalinya logistik ke kami nanti semua berjalan dengan lancar dan kondusif,” ucapnya.
Sesuai kesepakatan dalam rakor tersebut, KPU Kotim pun telah menyusun jadwal pendistribusian logistik Pilkada ke 17 kecamatan yang ada di wilayah setempat dengan mengutamakan wilayah terjauh dan tersulit secara geografis.
Distribusi logistik Pilkada pada 23 November 2024 ditujukan ke Kecamatan Mentaya Hulu, Antang Kalang, Telaga Antang, Bukit Santuai, dan Tualan Hulu. Dilanjutkan distribusi ke desa/kelurahan pada 24 November 2024, kemudian diteruskan ke TPS pada 25 November 2024.
Berikutnya, distribusi logistik Pilkada pada 24 November 2024 ditujukan ke Kecamatan Parenggean, Pulau Hanaut dan Cempaga Hulu. Dilanjutkan distribusi ke desa/kelurahan pada 25 November 2024, kemudian diteruskan ke TPS pada 26 November 2024.
Distribusi logistik Pilkada pada hari terakhir, yakni 24 November 2024 ditujukan ke Kecamatan Kota Besi, Cempaga, Mentaya Hilir Utara, Teluk Sampit, Baamang, Mentawa Baru Ketapang, Mentaya Hilir Selatan, Seranau dan Telawang.
Kemudian, untuk distribusi ke desa/kelurahan dan diteruskan ke TPS dilaksanakan pada hari yang sama, yakni 26 November 2024.
Baca juga: SMPN 1 Sampit jadi contoh penerapan komunitas belajar
Baca juga: Ratusan warga binaan Lapas Sampit ikuti sosialisasi Pilkada 2024
Baca juga: Disdukcapil Kotim: Perlu intervensi pemerintah untuk dongkrak capaian IKD