Sampit (ANTARA) - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah mengingatkan kepada seluruh kelompok penyelenggara pemungutan suara (KPPS) agar memastikan setiap tempat pemungutan suara (TPS) yang dibangun ramah disabilitas.

“Kami menyarankan kepada jajaran Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kotim, khususnya KPPS untuk membangun TPS itu harus nyaman untuk penyandang disabilitas,” kata Koordinator Divisi Pencegahan Parmas dan Humas Bawaslu Kotim Salim Basyaib di Sampit, Selasa.

Hal ini ia sampaikan sehubungan dengan akan dilaksanakannya pemungutan suara pada pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak pada 27 November 2024. Diketahui, bahwa H-1 pemungutan suara setiap KPPS sudah harus membangun TPS masing-masing.

Dalam hal ini, Bawaslu Kotim mengingatkan keberadaan dan kondisi TPS harus memperhatikan kenyamanan pemilih, terutama penyandang disabilitas dan lanjut usia yang memiliki keterbatasan dalam bergerak.

Terlebih kondisi cuaca sekarang yang tidak menentu sehubungan dengan musim hujan yang meliputi wilayah Kotim, sehingga jangan sampai kondisi di TPS menyulitkan bagi orang normal apalagi penyandang disabilitas.

Begitu pula untuk lokasi TPS cadangan yang disiapkan untuk antisipasi banjir, kalau lokasi TPS cadangan berada pada posisi atau dataran tinggi hendaknya dipastikan agar penyandang disabilitas mudah untuk menjangkaunya.

“Sekarang kan sedang musim hujan, rawan menyebabkan tanah atau lantainya licin sehingga hal ini perlu diperhatikan. Kami juga berharap agar petugas TPS aktif dalam membantu pemilih disabilitas,” ujarnya.

Terpisah, Ketua KPU Kotim Muhammad Rifqi menyampaikan bahwa pembangunan TPS saat ini telah dilaksanakan. Terkait dengan TPS ini pihaknya juga telah menyampaikan kepada KPPS untuk mengantisipasi setiap potensi kendala yang terjadi demi kelancaran Pilkada.

Baca juga: KPU Kotim musnahkan 103 surat suara lebih kirim dan rusak

“Lokasi TPS ini sudah ditentukan, tapi tidak mutlak. Artinya, apabila terjadi musibah, misalnya hujan lebat hingga banjir, maka lokasi TPS bisa dipindahkan ke tempat yang lebih aman. Khususnya, untuk lokasi rawan banjir kami sudah minta untuk menyiapkan lokasi TPS alternatif,” sebutnya.

Rifqi menambahkan, secara garis besar pembangunan TPS berjalan lancar, hanya ada satu TPS, yakni di Kelurahan Samuda Kota Kecamatan Mentaya Hilir Utara, yang melaporkan bahwa kondisi di lokasi itu tengah terendam banjir.

Namun, banjir yang terjadi di wilayah itu sifatnya adalah air pasang, bukan banjir rob, dan KPPS setempat telah mengantisipasi dengan menyediakan TPS alternatif.

Adapun, pada pemungutan suara Pilkada 2024 KPU Kotim telah menetapkan 309.973 DPT meliputi 159.077 laki-laki dan 150.896 perempuan. 

Dengan 667 TPS yang tersebar di 17 kecamatan di Kotim. Enam diantaranya merupakan TPS lokasi khusus (loksus), meliputi dua TPS loksus di Lapas Sampit dan empat lainnya di perusahaan besar swasta (PBS) Kecamatan Telawang dan Mentawa Baru Ketapang.

KPU Kotim telah melakukan klasifikasi pemilih berdasarkan usia yang dibagi dalam lima kategori. Kategori dengan jumlah terbanyak adalah usia 27-42 tahun atau generasi milenial (Gen-Y) sebanyak 114.097 pemilih. 

Selanjutnya, usia 43-58 tahun atau generasi X (Gen-X) 85.883 pemilih, usia kurang dari 27 tahun atau generasi Z (Gen-Z) 79.054 pemilih, usia 59-77 tahun atau baby boomers 28.561 pemilih dan usia lebih dari 77 tahun atau pre baby boomers 2.378 pemilih.

KPU Kotim juga mencatat ada 1.103 pemilih disabilitas pada Pilkada 2024 yang terbagi dalam enam kategori disabilitas, yakni 558 fisik, 72 intelektual, 138 mental, 169 sensorik wicara, 34 sensorik rungu dan 132 sensorik netra.

Baca juga: Pendapatan Negara dari dividen BUMN capai Rp85,5 triliun, 2025 ditarget Rp90 triliun

Baca juga: Sukseskan pilkada, Lapas Sampit distribusikan formulir C kepada warga binaan

Baca juga: Polres Kotim dan Kodim 1015/Sampit bersatu amankan TPS Pilkada 2024


Pewarta : Devita Maulina
Uploader : Admin 2
Copyright © ANTARA 2024