Pulang Pisau (ANTARA) - Penjabat Bupati Pulang Pisau, Kalimantan Tengah, Nunu Andriani menyatakan bahwa kerusakan ruas jalan penghubung antar desa, kecamatan, kabupaten dan provinsi yang ada di delapan kecamatan, diakibatkan oleh kendaraan dengan muatan berlebih yang tidak sesuai dengan kekuatan badan jalan.

"Kerusakan ruas jalan yang ada di delapan kecamatan lebih disebabkan muatan kendaraan angkut yang melebihi dari batas kekuatan jalan," kata Nunu Andriani di Pulang Pisau, Rabu.

Dikatakan, bagi pengguna jalan umum, khususnya truk angkutan yang menggunakan ruas jalan antar desa, kecamatan, kabupaten dan provinsi, agar benar-benar memperhatikan kemampuan kapasitas badan jalan. Sebab, muatan yang melebih kekuatan jalan sudah dipastikan membuat ruas jalan cepat rusak dan pada akhirnya kembali dikeluhkan.

"Jangan sampai jalan yang kita bangun dan tingkatkan setiap tahun dengan biaya yang cukup besar dan dilaksanakan bertahap bertahun-tahun itu hanya bisa dinikmati satu atau dua bulan saja dan kembali rusak," ujarnya.

Dia pun meminta seluruh masyarakat untuk ikut mengawasi dengan berkoordinasi bersama pemerintah desa dan kecamatan di wilayah masing-masing untuk berani memberikan teguran maupun tindakan, apabila memang muatan yang diangkut kendaraan melebihi dari batas kekuatan jalan.   

Nunu Andriani mengatakan keluhan masyarakat yang sering mendominasi dan disampaikan kepada pemerintah setempat adalah infrastrukur jalan dan jembatan, agar dijadikan prioritas dalam setiap pelaksanaan pembangunan setiap tahun.

"Melalui akses jalan yang resprentatif, masyarakat lebih mudah dalam membawa hasil pertanian, perkebunan, perikanan maupun hasil sektor lainnya," terang dia.

Baca juga: BPBD tegaskan kawasan lahan pertanian di Pulang Pisau tidak beresiko banjir

Pj Bupati Pulpis itu pun mengakui bahwa pemkab juga telah mengusulkan ruas jalan Bahaur-Cemantan berubah status menjadi jalan provinsi agar mendapatkan penanganan yang lebih maksimal dengan mempertimbangkan keterbatasan anggaran yang dimiliki pemerintah kabupaten. 

Ruas jalan Bahaur-Cemantan menjadi akses utama tiga desa yaitu Desa Sei Pudak, Desa Sei Pasanan dan Desa Cemantan dengan panjang mencapai lebih dari 49 kilometer. Peningkatan akses ruas jalan ini bukan saja membuka keterisolasian, tetapi juga membawa dampak ekonomi yang signifikan kepada masyarakat dan mempecepat terbukanya pariwisata Pantai Cemantan yang menjadi salah satu bagian obyek pariwisata di Kalimantan Tengah.    

"Ruas jalan Bahaur-Cemantan ini telah diusulkan 2024 lalu kepada Dinas PUPR sebagai dinas teknis," demikian Nunu Andriani.

Baca juga: Kemenag akui Pulang Pisau diberi kuota 60 JCH pada 2025

Baca juga: Populasi sapi di Pulang Pisau capai 10 ribu ekor

Baca juga: Bapperida petakan empat sektor potensial di Pulang Pisau


Pewarta : Adi Waskito
Uploader : Admin 3
Copyright © ANTARA 2025