Sampit (ANTARA) - Dua pekan menjelang Lebaran Idul Fitri 1446 Hijriah, arus penumpang di Pelabuhan Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah terus meningkat.

"Jumlah penumpang yang diberangkatkan tadi sebanyak 400 orang. Mulai terjadi sedikit kenaikan," kata Manajer PT Dharma Lautan Utama Cabang Sampit Hendrik Sugiharto di Sampit, Sabtu.

Sabtu siang, kapal milik PT Dharma Lautan Utama yaitu KM Dharma Ferry VI. Kapal milik PT Dharma Lautan Utama ini bertolak menuju Surabaya. Selain mengangkut penumpang, kapal ini juga mengangkut sejumlah kendaraan.

PT DLU mengoperasikan KM Dharma Ferry VI dengan rute Sampit - Surabaya melayani pulang dan pergi. Sedangkan untuk rute Sampit-Semarang masih dalam proses konfirmasi, namun diharapkan dapat terlayani pada momen angkutan Lebaran 2025 ini. 

Proses pemberangkatan berjalan lancar karena petugas gabungan sudah bersiaga mengatur arus masuk penumpang. Sebelum masuk ke kapal, penumpang yang sudah melewati pemeriksaan tiket, langsung diarahkan ke ruang tunggu terminal penumpang.

Penumpang tidak sampai berdesakan karena ruang tunggu terminal masih cukup memadai. Petugas kesehatan juga sudah bersiaga membantu jika ada calon penumpang yang mengeluhkan kondisi kesehatan mereka.

"Dari awal kami sudah mengimbau agar penumpang bisa mudik lebih awal sehingga tidak sampai kehabisan tiket. Selama tiket masih tersedia, tentu akan kami layani," kata Hendrik.

Baca juga: PMI Kotim usulkan Gedung Wanita dihibahkan menjadi klinik

Sementara itu, penyelenggaraan angkutan Lebaran Idul Fitri 1446 Hijriah atau 2025 ini sedikit berbeda dibanding tahun-tahun sebelumnya. Jika biasanya penyelenggaraannya selama 30 hari yakni mulai H-15 sampai H+15 Lebaran, tahun ini hanya 20 hari yakni mulai H-10 sampai H+10 Lebaran Idul Fitri. 

Kepala Seksi Lalu Lintas Angkutan Laut dan Usaha Kepelabuhanan Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas III Sampit, Gusti Muchlis jumlah penumpang saat angkutan laut Lebaran pada tahun 2024 lalu sekitar 9.800 orang untuk jumlah turun naik penumpang. 

"Kalau tahun 2025 ini diperkirakan naik sekitar 15 persen, maka akan ada kenaikan sekitar 1.500 penumpang," ujar Muchlis.

Lonjakan penumpang angkutan mudik Lebaran di Pelabuhan Sampit tidak terlalu signifikan karena menyesuaikan jumlah armada yang tersedia. Saat ini PT Dharma Lautan Utama mengoperasikan satu kapal, sedangkan PT Pelni mengoperasikan tiga kapal.

Jumlah armada yang cukup terbatas ini membuat warga tidak banyak pilihan dan akhirnya harus berangkat melalui pelabuhan terdekat di daerah lain, khususnya Pelabuhan Kumai Kabupaten Kotawaringin Barat karena frekuensi keberangkatan kapalnya lebih banyak.

Selain itu, warga juga ada pilihan lain yakni mudik melalui Bandara Haji Asan Sampit maupun Bandara Iskandar Pangkalan Bun Kabupaten Kotawaringin Barat maupun Bandara Tjilik Riwut Palangka Raya.

"Berbagai persiapan mulai dilakukan dan nantinya akan rapat koordinasi serta pembentukan posko terpadu. Posko tersebut nantinya melibatkan berbagai instansi terkait," demikian Muchlis.

Baca juga: Legislator Kotim minta pemda awasi ketat pembangunan pabrik limbah

Baca juga: Disdik apresiasi pelajar Kotim raih prestasi bidang teknologi informasi

Baca juga: Daging beku semakin laris selama Ramadhan


Pewarta : Norjani
Editor : Muhammad Arif Hidayat
Copyright © ANTARA 2025